IHSG Hari Ini Diramal Menguat, Intip Menu Saham Pilihan Potensi Cuan
Selasa, 21 Februari 2023 - 07:52 WIB
IHSG hari ini berpotensi menguat sepanjang perdagangan. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi menguat sepanjang perdagangan. Adapun pergerakan indeks saham diproyeksikan berada di kisaran 6.800 – 6.950.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan beberapa kali, IHSG ditutup dengan melemah tipis atau menguat tipis pada akhir perdagangan. Padahal, sepanjang sesi 1 dan 2 mungkin sedang terjadi pelemahan yang cukup dalam.
"Fenomena menarik ini mungkin menghasilkan anggapan bahwa window dressing sedang terjadi dalam rangka menjaga supaya IHSG tidak kembali downtrend," tulis William dalam analisisnya, Selasa (21/2/2023).
Menurut William pada Februari umumnya laporan keuangan kuartal IV 2022 akan rilis. Sehingga anggapan bahwa window dressing sedang terjadi bisa saja benar. "Namun di sisi lain, kami menilai bahwa ini juga menjadi tanda bahwa pasar kekurangan tenaga untuk mempertahankan penguatan," katanya.
Terlihat dari upaya mengembalikan posisi IHSG yang hanya bisa dilakukan di pra penutupan perdagangan cara ini efektif karena tidak memerlukan dana besar. "Dan hasil akhir yang kita dapatkan adalah data bahwa nilai transaksi harian menurun per harinya," ujar William.
Dia menilai kondisi tersebut tidak berbahaya, nilai transaksi yang tipis hanya membawa pasar menuju tren sideways. "Jadi kami saat ini masih meyakini bahwa IHSG memiliki peluang akan terjadinya 2 tren, yaitu uptrend mengikuti pola inverted head & shoulders, atau sideways karena efek perdagangan yang sepi," ungkapnya.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -0.99 poin (-0.01%) menuju 6.894 pada perdagangan pada 20 Februari 2023. Sebanyak 203 saham menguat, 309 saham menurun, dan 208 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan beberapa kali, IHSG ditutup dengan melemah tipis atau menguat tipis pada akhir perdagangan. Padahal, sepanjang sesi 1 dan 2 mungkin sedang terjadi pelemahan yang cukup dalam.
"Fenomena menarik ini mungkin menghasilkan anggapan bahwa window dressing sedang terjadi dalam rangka menjaga supaya IHSG tidak kembali downtrend," tulis William dalam analisisnya, Selasa (21/2/2023).
Menurut William pada Februari umumnya laporan keuangan kuartal IV 2022 akan rilis. Sehingga anggapan bahwa window dressing sedang terjadi bisa saja benar. "Namun di sisi lain, kami menilai bahwa ini juga menjadi tanda bahwa pasar kekurangan tenaga untuk mempertahankan penguatan," katanya.
Terlihat dari upaya mengembalikan posisi IHSG yang hanya bisa dilakukan di pra penutupan perdagangan cara ini efektif karena tidak memerlukan dana besar. "Dan hasil akhir yang kita dapatkan adalah data bahwa nilai transaksi harian menurun per harinya," ujar William.
Dia menilai kondisi tersebut tidak berbahaya, nilai transaksi yang tipis hanya membawa pasar menuju tren sideways. "Jadi kami saat ini masih meyakini bahwa IHSG memiliki peluang akan terjadinya 2 tren, yaitu uptrend mengikuti pola inverted head & shoulders, atau sideways karena efek perdagangan yang sepi," ungkapnya.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -0.99 poin (-0.01%) menuju 6.894 pada perdagangan pada 20 Februari 2023. Sebanyak 203 saham menguat, 309 saham menurun, dan 208 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
tulis komentar anda