Atome Tunjuk General Manager Baru, Siap Perluas Layanan Finansial di Indonesia
Rabu, 22 Februari 2023 - 22:20 WIB
JAKARTA - Layanan pay later Atome bersiap memulai perluasan bisnisnya hingga menjangkau lebih banyak lagi target pasar dan meningkatkan angka penetrasi pengguna pay later di Indonesia. Langkah ini diawali dengan penunjukkan Rizki Fadhilla Anwar sebagai General Manager Atome Indonesia, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Bidang Strategi di Atome sejak Februari 2020.
Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/2/2023), Rizki akan menggantikan peran Winardi Wijaya, General Manager Atome sebelumnya yang memutuskan untuk mencari tantangan baru di luar organisasi. Pergantian ini akan berlaku secara efektif di Februari 2023.
“Suatu kehormatan bagi saya untuk dapat memegang peranan besar di perusahaan ini. Saya berharap bersama dengan seluruh tim, kami dapat terus menghadirkan inovasi finansial yang mumpuni bagi masyarakat Indonesia serta menjangkau mereka melalui edukasi dan promosi menarik ke depannya,” ungkap Rizki.
(Baca juga:Geliat Pay Later Dalam Menghadapi Isu Resesi 2023)
Dengan berbekalkan pengalaman selama lebih dari 10 tahun di industri finansial dan teknologi, Rizki optimistis dapat membawa pertumbuhan positif untuk bisnis Atome. Terutama dalam hal memperbesar penetrasi pengguna pay later dan penerapan inklusi finansial di Indonesia.
Sejak bergabung dengan Atome, Rizki mengaku melihat peluang besar bagi Atome untuk bisa berkembang pesat di Indonesia, sama seperti pasar pay later di Eropa dan Amerika. Data riset yang dilakukan oleh GreyViews pada awal Februari lalu menyatakan pasar pay later di Jerman bernilai USD13,8 miliar pada 2022 dan diperkirakan akan mencapai USD272,6 miliar pada 2030, dengan CAGR sebesar 45,2% dari 2023 hingga 2030.
Hasil riset dari Fortune Business Insights juga menyebutkan pasar Amerika Utara menjadi region yang mendapatkan pendapatan terbesar di pasar global karena meningkatnya penetrasi pengguna pay later dari berbagai sektor. “Kesempatan ini yang mendorong saya memiliki misi besar untuk berjalan bersama Atome dalam membuka akses finansial yang lebih luas,” katanya.
Tidak hanya itu, banyak dari masyarakat saat ini masih memiliki sudut pandang berbeda terkait kinerja pay later. “Inilah yang membuat kami tidak pernah berhenti untuk terus memberikan edukasi sebanyak mungkin dan membantu mereka memahami lebih jauh mengenai peran pay later sesungguhnya,” tambah Rizki.
(Baca juga:Wuling Pay Later Inovasi yang Memudahkan Memiliki Almaz Series)
Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/2/2023), Rizki akan menggantikan peran Winardi Wijaya, General Manager Atome sebelumnya yang memutuskan untuk mencari tantangan baru di luar organisasi. Pergantian ini akan berlaku secara efektif di Februari 2023.
“Suatu kehormatan bagi saya untuk dapat memegang peranan besar di perusahaan ini. Saya berharap bersama dengan seluruh tim, kami dapat terus menghadirkan inovasi finansial yang mumpuni bagi masyarakat Indonesia serta menjangkau mereka melalui edukasi dan promosi menarik ke depannya,” ungkap Rizki.
(Baca juga:Geliat Pay Later Dalam Menghadapi Isu Resesi 2023)
Dengan berbekalkan pengalaman selama lebih dari 10 tahun di industri finansial dan teknologi, Rizki optimistis dapat membawa pertumbuhan positif untuk bisnis Atome. Terutama dalam hal memperbesar penetrasi pengguna pay later dan penerapan inklusi finansial di Indonesia.
Sejak bergabung dengan Atome, Rizki mengaku melihat peluang besar bagi Atome untuk bisa berkembang pesat di Indonesia, sama seperti pasar pay later di Eropa dan Amerika. Data riset yang dilakukan oleh GreyViews pada awal Februari lalu menyatakan pasar pay later di Jerman bernilai USD13,8 miliar pada 2022 dan diperkirakan akan mencapai USD272,6 miliar pada 2030, dengan CAGR sebesar 45,2% dari 2023 hingga 2030.
Hasil riset dari Fortune Business Insights juga menyebutkan pasar Amerika Utara menjadi region yang mendapatkan pendapatan terbesar di pasar global karena meningkatnya penetrasi pengguna pay later dari berbagai sektor. “Kesempatan ini yang mendorong saya memiliki misi besar untuk berjalan bersama Atome dalam membuka akses finansial yang lebih luas,” katanya.
Tidak hanya itu, banyak dari masyarakat saat ini masih memiliki sudut pandang berbeda terkait kinerja pay later. “Inilah yang membuat kami tidak pernah berhenti untuk terus memberikan edukasi sebanyak mungkin dan membantu mereka memahami lebih jauh mengenai peran pay later sesungguhnya,” tambah Rizki.
(Baca juga:Wuling Pay Later Inovasi yang Memudahkan Memiliki Almaz Series)
tulis komentar anda