Program Kinovation Dorong Pengembangan Produk Lokal dan UMKM

Rabu, 22 Februari 2023 - 21:54 WIB
Program Kinovation mendorong pengembangan produk lokal UMKM. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di sektor ritel Kino Indonesia meluncurkan Kinovation, program akselerator yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan merek direct to customer (D2C) lokal dan usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia.

"Program akselerator Kinovation merupakan wujud komitmen Kino dalam mendukung perkembangan merek lokal serta UMKM di Indonesia. Kami berharap program ini bisa menjadi jembatan bagi para pelaku usaha untuk menjalin hubungan dengan para pemain industri yang ahli di bidang masing-masing sehingga membuka peluang kerja sama ke depannya," kata CEO Kino Indonesia Sidharta Oetama melalui keterangan tertulis, Rabu (23/2/2023).





Program tersebut berisi soal bootcamp intensif berdurasi satu bulan. Guna mensukseskan program tersebut, pihaknya menggandenn sejumlah sketor di antaranya e-commerce, ritel dan media digital untuk program itu.

Selama menjalani program Kinovation, peserta akan mendapatkan sesi bimbingan satu per satu dengan pemain industri, kunjungan kantor dan lokakarya yang bisa membuka kesempatan kolaborasi bisnis.

Melalui program tersebut dipilih 10 merek D2C lokal dengan kriteria, antara lain tim pendiri solid dan memiliki latar belakang yang relevan, jumlah transaksi menunjukkan potensi skalabilitas dan memiliki perencanaan dan peta jalan untuk mencapai product-market fit.

Bagi yang mengikuti program tersebut syaratnya perusahaan dan pendiri tidak mengikuti program akselerator lain. Sementara, registrasi program tersebut dibuka mulai 22 Februari sampai 6 Maret.



D2C adalah model bisnis yang melakukan penjualan langsung kepada konsumen tanpa bantuan perantara seperti reseller (pengecer) atau dropshipper. Dia melihat minat konsumen di Indonesia terhadap merek D2C akan terus meningkat.

"Di era digital saat ini, Kino percaya D2C lokal memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing dengan merek ritel maupun merek global selama mereka bisa menjaga konsistensi kualitas serta memiliki strategi pemasaran dan distribusi yang kuat," kata Sidharta.

Menurut Kino porsi pasar D2C di Indonesia masih kurang dari 1% dari keseluruhan pasar e-commerce. Namun, tingkat pertumbuhannya cukup besar didorong oleh target audiens yang luas, jumlah pembeli online meningkat, pendapatan per kapita dalam negeri tinggi dan semakin banyak perusahaan modal ventura yang memberikan dukungan kepada perusahaan rintisan D2C lokal.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More