Kementan dan DPR Ajak Petani di Kalbar Gunakan Pupuk Organik
Selasa, 28 Februari 2023 - 23:37 WIB
JAKARTA - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM pertanian . Kali ini, BPPSDMP bersama Komisi IV DPR menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani Milenial dan penyuluh di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar).
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP Kementan menjadi penyelenggara Bimtek yang mengusung tema pentingnya gerakan tani pro organik (Genta Organik). Bimtek ini melibatkan 70 orang peserta yang berprofesi sebagai petani milenial dan penyuluh pertanian di Kabupaten Kubu Raya.
Kepala SMK-PPN Banjarbaru Budi Santoso mengungkapkan bimtek ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kapasitas bagi petani dalam berusaha tani, baik itu pengetahuan maupun keterampilan petani. “Dan untuk penyuluh, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam transfer informasi kepada petani,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/2/2023).
(Baca juga:Kementan Masifkan Penggunaan Pupuk Organik, Alternatif Genjot Produktivitas)
Anggota Komisi IV DPR Maria Lestari mengatakan bahwa bimtek ini sangat penting untuk dilaksanakan. Karena salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM baik itu petani maupun penyuluh.
Menurut Maria, peningkatan kapasitas pengetahuan maupun keterampilan harapannya akan berdampak pada peningkatan produksi dan penghasilan, sehingga kesejahteraan petani akan meningkat. Saat ini ada beberapa isu di bidang pertanian yang sedang ramai.
Salah satunya, langkanya pupuk dan mahalnya pupuk di tingkat petani. Untuk itu penting bimbingan teknis ini terkait pupuk organik sebagai solusi kelangkaan dan mahalnya pupuk. “Karena pupuk organik dapat diolah sendiri dari bahan yang ada di alam sekitar kita, tentunya akan berdampak baik bagi kesuburuan tanah, sehingga tanah kita bisa terus berkelanjutan untuk kita tanam pada masa-masa selanjutnya,” kata Anggota Dewan dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat ini.
(Baca juga:Pemerintah Diminta Kembangkan Industri Pupuk Organik untuk Pulihkan Kerusakan Tanah)
Maria juga mengungkapkan bahwa peningkatan kapasitas ini juga merupakan langkah penting bagi para petani di wilayah Kubu Raya. “Harapannya dapat menangkap peluang dan memunculkan produk-produk pertanian mengingat wilayah Kubu Raya merupakan wilayah penyangga di Ibu Kota Provinsi dan akses masuk ke Kalimantan Barat,” katanya.
Pelaksanaan bimtek ini selaras dengan ajakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang mendorong untuk menyukseskan Genta Organik dalam rangka mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. “Kami harapkan kepada Gubernur, Bupati, Walikota dan kepala dinasnya untuk turun tangan secara maksimal. Karena gerakan ini tidak akan berhasil tanpa kebersamaan,” kata Syahrul.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa yang dapat menyuburkan tanah bukan pupuk kimia melainkan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah.
“Pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah itu petani bisa buat sendiri asalkan ada kemauan. Artinya, untuk menyuburkan tanah tidak ada alasan, karena pupuk mahal kita hanya diam. Proses penyuburan tanah, peningkatan produktivitas, dan produksi harus terus kita lakukan,” ucap Dedi.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP Kementan menjadi penyelenggara Bimtek yang mengusung tema pentingnya gerakan tani pro organik (Genta Organik). Bimtek ini melibatkan 70 orang peserta yang berprofesi sebagai petani milenial dan penyuluh pertanian di Kabupaten Kubu Raya.
Kepala SMK-PPN Banjarbaru Budi Santoso mengungkapkan bimtek ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kapasitas bagi petani dalam berusaha tani, baik itu pengetahuan maupun keterampilan petani. “Dan untuk penyuluh, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam transfer informasi kepada petani,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/2/2023).
(Baca juga:Kementan Masifkan Penggunaan Pupuk Organik, Alternatif Genjot Produktivitas)
Anggota Komisi IV DPR Maria Lestari mengatakan bahwa bimtek ini sangat penting untuk dilaksanakan. Karena salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM baik itu petani maupun penyuluh.
Menurut Maria, peningkatan kapasitas pengetahuan maupun keterampilan harapannya akan berdampak pada peningkatan produksi dan penghasilan, sehingga kesejahteraan petani akan meningkat. Saat ini ada beberapa isu di bidang pertanian yang sedang ramai.
Salah satunya, langkanya pupuk dan mahalnya pupuk di tingkat petani. Untuk itu penting bimbingan teknis ini terkait pupuk organik sebagai solusi kelangkaan dan mahalnya pupuk. “Karena pupuk organik dapat diolah sendiri dari bahan yang ada di alam sekitar kita, tentunya akan berdampak baik bagi kesuburuan tanah, sehingga tanah kita bisa terus berkelanjutan untuk kita tanam pada masa-masa selanjutnya,” kata Anggota Dewan dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat ini.
(Baca juga:Pemerintah Diminta Kembangkan Industri Pupuk Organik untuk Pulihkan Kerusakan Tanah)
Maria juga mengungkapkan bahwa peningkatan kapasitas ini juga merupakan langkah penting bagi para petani di wilayah Kubu Raya. “Harapannya dapat menangkap peluang dan memunculkan produk-produk pertanian mengingat wilayah Kubu Raya merupakan wilayah penyangga di Ibu Kota Provinsi dan akses masuk ke Kalimantan Barat,” katanya.
Pelaksanaan bimtek ini selaras dengan ajakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang mendorong untuk menyukseskan Genta Organik dalam rangka mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. “Kami harapkan kepada Gubernur, Bupati, Walikota dan kepala dinasnya untuk turun tangan secara maksimal. Karena gerakan ini tidak akan berhasil tanpa kebersamaan,” kata Syahrul.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa yang dapat menyuburkan tanah bukan pupuk kimia melainkan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah.
“Pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah itu petani bisa buat sendiri asalkan ada kemauan. Artinya, untuk menyuburkan tanah tidak ada alasan, karena pupuk mahal kita hanya diam. Proses penyuburan tanah, peningkatan produktivitas, dan produksi harus terus kita lakukan,” ucap Dedi.
(dar)
tulis komentar anda