Bidik Momen Ramadhan dan Idul Fitri, Muslim LifeFair Jadi Wahana Pemasaran Efektif
Kamis, 02 Maret 2023 - 11:39 WIB
“Tahun ini, kami juga menambahkan program acara baru berkolaborasi dengan Uki Kautsar eks Noah dan Reda Samudera. Mereka punya platform YouTube dengan program baru bernama Serlok Kuliner yaitu program santai memperkenalkan tempat lokasi kuliner yang nyaman, dan tentu enak, juga halal. Jadi, area kuliner Muslim LifeFair kami branding juga dengan nama Serlok Kuliner,” jelas Andu.
Dengan program baru yang melibatkan komunitas, Rachmat Marpaung optimistis Muslim LifeFair JIEXPO bisa menjadi salah satu wahana yang memperkuat ekosistem perkembangan produk halal di Indonesia menuju Indonesia Global Halal Hub 2024.
KPMI terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong pelaku usaha meningkatkan kualitas produk dan layanan, memperluas jaringan pemasaran, melakukan pendampingan skalasi bisnis baik di tingkat domestic maupun global, termasuk percepatan memperoleh sertifikasi halal dari lembaga terkait.
Pada kesempatan peluncuran Muslim LifeFair Jakarta, hadir Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Putu Rahwidiyasa dan Subkordinator Sistem Informasi dan Humas Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) Nurhanudin. Kedua lembaga tersebut mengapresiasi gelaran Muslim LifeFair yang konsisten dilaksanakan sejak 2019.
“Melalui pameran ini, insya Allah upaya percepatan pelaku UMKM memperoleh sertifikasi halal bisa dilaksanakan efektif. Targetnya setidaknya tahun 2023 ini, terkumpul sebanyak 3 juta produk sudah tersertifikasi halal. Tahun 2024, semoga sebanyak 6 juta produk sisanya bisa sepenuhnya mendapatkan sertifikasi halal.” tandas Nurhanudin.
Sementara Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Putu Rahwidhiyasa mengatakan, sebagai upaya menuju Indonesia Global Hub 2024, KNEKS telah menyusun kerangka kerja yang memudahkan dan membuka kesempatan berbagai pemangku kepentingan untuk saling bersinergi guna mengakselerasi pengembangan UMKM Industri Halal yang berbasis ekonomi digital.
“Kami menerapkan lima pendekatan strategis pengembangan UMKM industri halal, melalui sinergi peningkatan kapasitas, inkubasi dan pembiayaan, pemasaran, kemitraan, dan pemberdayaan digital,” kata Putu.
Dia juga menyampaikan, KNEKS tengah menggulirkan satu program prioritas Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS), sebagai bentuk konkret untuk menyediakan kuliner halal bagi masyarakat dalam wisata halal.
“Untuk mewujudkan Zona KHAS ini perlu melibatkan stakeholder dinas, instansi dan lembaga terkait,” ujarnya.
Dengan program baru yang melibatkan komunitas, Rachmat Marpaung optimistis Muslim LifeFair JIEXPO bisa menjadi salah satu wahana yang memperkuat ekosistem perkembangan produk halal di Indonesia menuju Indonesia Global Halal Hub 2024.
KPMI terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong pelaku usaha meningkatkan kualitas produk dan layanan, memperluas jaringan pemasaran, melakukan pendampingan skalasi bisnis baik di tingkat domestic maupun global, termasuk percepatan memperoleh sertifikasi halal dari lembaga terkait.
Pada kesempatan peluncuran Muslim LifeFair Jakarta, hadir Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Putu Rahwidiyasa dan Subkordinator Sistem Informasi dan Humas Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) Nurhanudin. Kedua lembaga tersebut mengapresiasi gelaran Muslim LifeFair yang konsisten dilaksanakan sejak 2019.
“Melalui pameran ini, insya Allah upaya percepatan pelaku UMKM memperoleh sertifikasi halal bisa dilaksanakan efektif. Targetnya setidaknya tahun 2023 ini, terkumpul sebanyak 3 juta produk sudah tersertifikasi halal. Tahun 2024, semoga sebanyak 6 juta produk sisanya bisa sepenuhnya mendapatkan sertifikasi halal.” tandas Nurhanudin.
Sementara Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Putu Rahwidhiyasa mengatakan, sebagai upaya menuju Indonesia Global Hub 2024, KNEKS telah menyusun kerangka kerja yang memudahkan dan membuka kesempatan berbagai pemangku kepentingan untuk saling bersinergi guna mengakselerasi pengembangan UMKM Industri Halal yang berbasis ekonomi digital.
“Kami menerapkan lima pendekatan strategis pengembangan UMKM industri halal, melalui sinergi peningkatan kapasitas, inkubasi dan pembiayaan, pemasaran, kemitraan, dan pemberdayaan digital,” kata Putu.
Dia juga menyampaikan, KNEKS tengah menggulirkan satu program prioritas Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS), sebagai bentuk konkret untuk menyediakan kuliner halal bagi masyarakat dalam wisata halal.
“Untuk mewujudkan Zona KHAS ini perlu melibatkan stakeholder dinas, instansi dan lembaga terkait,” ujarnya.
tulis komentar anda