Tekan Emisi Karbon, BNI Dukung Pembiayaan EBT Rp10,9 Triliun
Sabtu, 04 Maret 2023 - 13:00 WIB
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060, di mana perekonomian akan tumbuh melalui masa transisi dan akan mengarah pada penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Adapun portofolio perseroan terkait aktivitas sustainable economy hingga saat ini tercatat meningkat hingga melampaui 28,5% dari total portofolio kredit BNI.
"Portofolio Sustainable Banking kami cukup besar. BNI cukup lama masuk di area ekonomi berkelanjutan ini, dan tahun lalu kita sudah terbitkan green bond pertama di Indonesia," ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, melalui pernyataannya, Sabtu (4/3/2023).
Sustainable portfolio ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan segmen kecil sebesar Rp123,2 triliun serta EBT sebesar Rp10,9 triliun. BNI optimistis bisa meningkatkan porsi Sustainable Portofolio. Optimisme ini tumbuh dengan semakin besarnya kesadaran para pengusaha dalam menerapkan operasional lebih hijau, utamanya melalui penerapan teknologi.
Royke memaparkan, BNI memperoleh penghimpunan dana dari obligasi berwawasan lingkungan alias green bond senilai Rp5 triliun. Dana yang diperoleh dari penawaran umum Green Bond tersebut akan digunakan untuk pembiayaan maupun pembiayaan kembali proyek berwawasan lingkungan.
Komitmen perseroan terkait green banking juga salah satunya diwujudkan dalam Sustainable Portofolio yang BNI lakukan untuk sektor-sektor ramah lingkungan.
Dalam rangka mendukung teknologi yang mendukung mendorong ekonomi berkelanjutan, BNI juga terus berinovasi dengan mengembangkan produk Sustainability Linked Loan (SLL) yang dapat digunakan oleh pelaku industri untuk melakukan transisi produksi serta investasi ke proses yang lebih berkelanjutan dan lebih hujau.
Di samping itu, BNI juga memberikan penawaran pembiayaan kendaraan listrik (EV) dengan suku bunga khusus dan persyaratan yang cukup ringan. Bahkan, BNI juga mempersiapkan infrastruktur ekosistem kendaraan listrik, dengan menjadi bank pertama di Indonesia yang menggunakan skema kerjasama SPKLU Partnership Investor Own Investor Operate (IO2) dari PLN.
Di samping itu, BNI telah berkomitmen melakukan perhitungan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Scope 1, 2 dan 3 sehingga kedepannya dapat menjadi acuan dalam mengukur keberhasilan perseroan dalam upaya menekan emisi karbon.
"Portofolio Sustainable Banking kami cukup besar. BNI cukup lama masuk di area ekonomi berkelanjutan ini, dan tahun lalu kita sudah terbitkan green bond pertama di Indonesia," ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, melalui pernyataannya, Sabtu (4/3/2023).
Sustainable portfolio ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan segmen kecil sebesar Rp123,2 triliun serta EBT sebesar Rp10,9 triliun. BNI optimistis bisa meningkatkan porsi Sustainable Portofolio. Optimisme ini tumbuh dengan semakin besarnya kesadaran para pengusaha dalam menerapkan operasional lebih hijau, utamanya melalui penerapan teknologi.
Royke memaparkan, BNI memperoleh penghimpunan dana dari obligasi berwawasan lingkungan alias green bond senilai Rp5 triliun. Dana yang diperoleh dari penawaran umum Green Bond tersebut akan digunakan untuk pembiayaan maupun pembiayaan kembali proyek berwawasan lingkungan.
Komitmen perseroan terkait green banking juga salah satunya diwujudkan dalam Sustainable Portofolio yang BNI lakukan untuk sektor-sektor ramah lingkungan.
Dalam rangka mendukung teknologi yang mendukung mendorong ekonomi berkelanjutan, BNI juga terus berinovasi dengan mengembangkan produk Sustainability Linked Loan (SLL) yang dapat digunakan oleh pelaku industri untuk melakukan transisi produksi serta investasi ke proses yang lebih berkelanjutan dan lebih hujau.
Di samping itu, BNI juga memberikan penawaran pembiayaan kendaraan listrik (EV) dengan suku bunga khusus dan persyaratan yang cukup ringan. Bahkan, BNI juga mempersiapkan infrastruktur ekosistem kendaraan listrik, dengan menjadi bank pertama di Indonesia yang menggunakan skema kerjasama SPKLU Partnership Investor Own Investor Operate (IO2) dari PLN.
Di samping itu, BNI telah berkomitmen melakukan perhitungan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Scope 1, 2 dan 3 sehingga kedepannya dapat menjadi acuan dalam mengukur keberhasilan perseroan dalam upaya menekan emisi karbon.
Lihat Juga :
tulis komentar anda