Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas) 2023: Alirkan Kebaikan untuk Nusantara
Senin, 13 Maret 2023 - 15:00 WIB
JAKARTA - Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu pilihan strategis dalam mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Indonesia. Perhatian pemerintah di bidang infrastruktur pada beberapa tahun terakhir telah berdampak pada peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur di Indonesia.
Salah satu infrastuktur penting untuk layanan dasar adalah pembangunan sarana air minum untuk memberikan layanan akses air minum kepada seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu kegiatan pembangunan sarana air minum yang telah dilaksanakan dan telah memberikan kontribusi layanan akses air minum kepada masyarakat adalah Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Seperti yang diketahui, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) pada tujuan 6, yaitu Mewujudkan Akses Air Minum Aman serta berkelanjutan Bagi Semua. Pemerintah juga telah menyelaraskan target SDGs dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang mengamanatkan terwujudnya 100% akses air minum layak.
Pamsimas telah mulai diimplementasikan sejak 2008 dan pada 2013 dilanjutkan dengan program Pamsimas II. Selanjutnya pada 2016, Pamsimas memasuki Tahap III dan berakhir sesuai closing date dana Loan pada akhir Desember 2021 dan closing date dana Grant pada Agustus 2022.
Pelaksanaan Pamsimas pada 2022 merupakan tahun peralihan dari lima tahun periode program Pamsimas III yang bersumber dana Loan dan Grant menjadi bersumber dana Rupiah Murni. Hal ini ditandai dengan pembiayaan dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) pada tahun 2022 yaitu sebanyak 1.810 desa/kelurahan dengan rincian sebanyak 85 desa dibiayai dengan dana Grant TF dan sebanyak 1.725 desa/kelurahan dibiayai dengan dana Rupiah Murni.
Selain itu pembiayaan untuk tenaga pendamping di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan desa/kelurahan seluruhnya telah menggunakan dana Rupiah Murni.
Sampai dengan akhir 2022, Pamsimas telah berhasil meningkatkan jumlah warga perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air minum, serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di sebanyak 37.482 desa yang tersebar di 415 kabupaten/kota di 33 provinsi dan hasil programnya telah dinikmati oleh lebih dari 25.9 juta penduduk Indonesia.
Pada 2023, Pamsimas sebagai salah satu kegiatan penyediaan air minum berbasis masyarakat yang telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian air minum serta meningkatkan rasa memiliki masyarakat untuk mendukung keberlanjutan sarana terbangun masih akan dilanjutkan penyelenggaraannya.
Hal ini bertujuan untuk mendukung capaian tambahan masyarakat yang dapat mengakses sarana air minum yang layak dan berkualitas baik. Selain untuk memberikan layanan dan akses air minum kepada masyarakat, pelaksanaan Pamsimas 2023 juga diharapkan memberikan kontribusi terhadap penyediaan lapangan kerja dan untuk mempertahankan daya beli masyarakat melalui kegiatan padat karya Infrastruktur Berbasis Masyarakat.
Salah satu infrastuktur penting untuk layanan dasar adalah pembangunan sarana air minum untuk memberikan layanan akses air minum kepada seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu kegiatan pembangunan sarana air minum yang telah dilaksanakan dan telah memberikan kontribusi layanan akses air minum kepada masyarakat adalah Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Seperti yang diketahui, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) pada tujuan 6, yaitu Mewujudkan Akses Air Minum Aman serta berkelanjutan Bagi Semua. Pemerintah juga telah menyelaraskan target SDGs dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang mengamanatkan terwujudnya 100% akses air minum layak.
Pamsimas telah mulai diimplementasikan sejak 2008 dan pada 2013 dilanjutkan dengan program Pamsimas II. Selanjutnya pada 2016, Pamsimas memasuki Tahap III dan berakhir sesuai closing date dana Loan pada akhir Desember 2021 dan closing date dana Grant pada Agustus 2022.
Pelaksanaan Pamsimas pada 2022 merupakan tahun peralihan dari lima tahun periode program Pamsimas III yang bersumber dana Loan dan Grant menjadi bersumber dana Rupiah Murni. Hal ini ditandai dengan pembiayaan dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) pada tahun 2022 yaitu sebanyak 1.810 desa/kelurahan dengan rincian sebanyak 85 desa dibiayai dengan dana Grant TF dan sebanyak 1.725 desa/kelurahan dibiayai dengan dana Rupiah Murni.
Selain itu pembiayaan untuk tenaga pendamping di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan desa/kelurahan seluruhnya telah menggunakan dana Rupiah Murni.
Sampai dengan akhir 2022, Pamsimas telah berhasil meningkatkan jumlah warga perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air minum, serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di sebanyak 37.482 desa yang tersebar di 415 kabupaten/kota di 33 provinsi dan hasil programnya telah dinikmati oleh lebih dari 25.9 juta penduduk Indonesia.
Pada 2023, Pamsimas sebagai salah satu kegiatan penyediaan air minum berbasis masyarakat yang telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian air minum serta meningkatkan rasa memiliki masyarakat untuk mendukung keberlanjutan sarana terbangun masih akan dilanjutkan penyelenggaraannya.
Hal ini bertujuan untuk mendukung capaian tambahan masyarakat yang dapat mengakses sarana air minum yang layak dan berkualitas baik. Selain untuk memberikan layanan dan akses air minum kepada masyarakat, pelaksanaan Pamsimas 2023 juga diharapkan memberikan kontribusi terhadap penyediaan lapangan kerja dan untuk mempertahankan daya beli masyarakat melalui kegiatan padat karya Infrastruktur Berbasis Masyarakat.
tulis komentar anda