Resmikan RPH Modern, Mentan SYL Dorong Pertumbuhan Industri Peternakan
Kamis, 16 Maret 2023 - 19:50 WIB
GOWA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meresmikan Rumah Potong Hewan (RPH) Modern yang baru selesai dibangun di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (16/03/2023).
Menurut Mentan SYL, RPH modern di Kabupaten Gowa ini sengaja dibangun untuk mendorong pertumbuhan industri peternakan modern sapi potong di Sulawesi Selatan.
“Hari ini saya meresmikan RPH Modern, sebagai RPH terbaik, karena didukung dengan teknologi dan mekanisasi yang sangat memadai, RPH ini juga menjadi simbol bahwa pemerintah berupaya penuh untuk membangun ekosistem dalam pemenuhan nutrisi termasuk kebutuhan daging sapi yang dibutuhkan masyarakat, saya kira ini akan menunjang Sulawesi Selatan termasuk Makassar nantinya” Jelas Mentan.
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produsen sapi potong di Indonesia. Pada 2022 data populasi sapi sebanyak 1,4 juta ekor dan produksi daging sapi sebanyak 126,2 ribu ton. Selama ini sapi-sapi dari Kabupaten Gowa memasok untuk kebutuhan lokal dan kota makasar. Mentan SYL berharap potensi ini dapat mendorong Kabupaten Gowa sebagai Kabupaten percontohan bagi daerah - daerah lainnya di Indonesia.
“Daging dari RPH akan lebih aman dan terjamin, karena dipastikan dagingnya aman dari penyakit, lebih bersih dan lebih higienis, dengan adanya RPH modern ini, Kabupaten Gowa diharapkan dapat menjadi percontohan untuk beberapa Kabupaten dan Provinsi yang ada di Indonesia nantinya” jelas Mentan SYL.
Dikesempatan yang sama, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, menyebut bahwa Kabupaten Gowa memiliki potensi besar di sektor pertanian khususnya peternakan sapi. Ia menyebut beragam pembangunan dan pengembangan dari hulu ke hilir pada sektor ini akan direalisasikan melalui kerjasama multipihak termasuk pelaku usaha dan Kementerian Pertanian sebagai pemerintah pusat.
“Di dataran rendah, saat ini kita lagi mengembangkan sapi potong, sapi potongnya itu RPH, dan juga pengembangan daging wagyu, ini semua dapat terlaksana seperti hari ini, berkat hadirnya kolaborasi penta-helix yang ada di Kabupaten Gowa” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah menyampaikan, saat ini pemerintah terus berupaya untuk menjamin ketenteraman batin masyarakat, sehingga produk hewan berupa daging sapi yang diedarkan di masyarakat harus berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) yang memenuhi persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) dan kaidah kesejahteraan hewan sebelum dipotong.
"Kualitas daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) menjadi indikator daging yang baik untuk dikonsumsi, dan RPH sebagai sarana yang disediakan pemerintah untuk menghasilkan produk tersebut," ungkap Nasrullah.
Lebih lanjut Nasrullah pun menyebutkan, sarana RPH Modern di Kabupaten Gowa ini telah memenuhi persyaratan teknis kesmavet dan kaidah kesejahteraan hewan, sehingga harapannya produk yang dihasilkan lebih higienis dan terjauh dari kontaminasi.
"Dengan penanganan pemotongan ternak yang tepat, maka akan dapat dipastikan keamanan mutu dan kualitas produknya, RPH Modern ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan semaksimal mungkin untuk dapat mendukung industri peternakan sapi potong, sehingga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah ini," pungkasnya.
Menurut Mentan SYL, RPH modern di Kabupaten Gowa ini sengaja dibangun untuk mendorong pertumbuhan industri peternakan modern sapi potong di Sulawesi Selatan.
“Hari ini saya meresmikan RPH Modern, sebagai RPH terbaik, karena didukung dengan teknologi dan mekanisasi yang sangat memadai, RPH ini juga menjadi simbol bahwa pemerintah berupaya penuh untuk membangun ekosistem dalam pemenuhan nutrisi termasuk kebutuhan daging sapi yang dibutuhkan masyarakat, saya kira ini akan menunjang Sulawesi Selatan termasuk Makassar nantinya” Jelas Mentan.
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produsen sapi potong di Indonesia. Pada 2022 data populasi sapi sebanyak 1,4 juta ekor dan produksi daging sapi sebanyak 126,2 ribu ton. Selama ini sapi-sapi dari Kabupaten Gowa memasok untuk kebutuhan lokal dan kota makasar. Mentan SYL berharap potensi ini dapat mendorong Kabupaten Gowa sebagai Kabupaten percontohan bagi daerah - daerah lainnya di Indonesia.
“Daging dari RPH akan lebih aman dan terjamin, karena dipastikan dagingnya aman dari penyakit, lebih bersih dan lebih higienis, dengan adanya RPH modern ini, Kabupaten Gowa diharapkan dapat menjadi percontohan untuk beberapa Kabupaten dan Provinsi yang ada di Indonesia nantinya” jelas Mentan SYL.
Dikesempatan yang sama, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, menyebut bahwa Kabupaten Gowa memiliki potensi besar di sektor pertanian khususnya peternakan sapi. Ia menyebut beragam pembangunan dan pengembangan dari hulu ke hilir pada sektor ini akan direalisasikan melalui kerjasama multipihak termasuk pelaku usaha dan Kementerian Pertanian sebagai pemerintah pusat.
“Di dataran rendah, saat ini kita lagi mengembangkan sapi potong, sapi potongnya itu RPH, dan juga pengembangan daging wagyu, ini semua dapat terlaksana seperti hari ini, berkat hadirnya kolaborasi penta-helix yang ada di Kabupaten Gowa” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah menyampaikan, saat ini pemerintah terus berupaya untuk menjamin ketenteraman batin masyarakat, sehingga produk hewan berupa daging sapi yang diedarkan di masyarakat harus berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) yang memenuhi persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) dan kaidah kesejahteraan hewan sebelum dipotong.
"Kualitas daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) menjadi indikator daging yang baik untuk dikonsumsi, dan RPH sebagai sarana yang disediakan pemerintah untuk menghasilkan produk tersebut," ungkap Nasrullah.
Lebih lanjut Nasrullah pun menyebutkan, sarana RPH Modern di Kabupaten Gowa ini telah memenuhi persyaratan teknis kesmavet dan kaidah kesejahteraan hewan, sehingga harapannya produk yang dihasilkan lebih higienis dan terjauh dari kontaminasi.
"Dengan penanganan pemotongan ternak yang tepat, maka akan dapat dipastikan keamanan mutu dan kualitas produknya, RPH Modern ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan semaksimal mungkin untuk dapat mendukung industri peternakan sapi potong, sehingga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah ini," pungkasnya.
(srf)
tulis komentar anda