Pahit! Laba Emiten Mi Instan Milik Anthoni Salim Ambles Rp1,8 Triliun
Selasa, 28 Maret 2023 - 11:08 WIB
JAKARTA - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk membukukan laba Rp4,58 triliun di sepanjang 2022. Jumlah itu anjlok 28,31% dari laba perseroan tahun 2021 yang tercatat Rp6,39 triliun.
Dari sisi penjualan, perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 14,07% menjadi Rp64,79 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp56,80 triliun. Berdasarkan produknya, penjualan mi instan mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp47,47 triliun.
Selanjutnya, penjualan produk dairy tercatat sebesar Rp9,44 triliun, segmen makanan ringan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,97 triliun. Produk penyedap makanan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,36 triliun, penjualan produk nutrisi dan makanan khusus tercatat sebesar Rp1,16 triliun, dan produk minuman mencatatkan penjualan sebesar Rp1,54 triliun.
Sejumlah beban perseroan tercatat naik, yakni beban pokok penjualan yang naik menjadi Rp43 triliun dari sebelumnya sebesar Rp36,51 triliun, utamanya karena kenaikan biaya bahan baku. Juga, beban penjualan dan distribusi yang naik menjadi Rp6,99 triliun dari sebelumnya sebesar Rp6,26 triliun.
Sedangkan, beban umum dan administrasi perseroan sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp2,38 triliun, serta beban operasi lainnya tercatat sebesar Rp267,67 miliar.
“Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perusahaan-perusahaan FMCG karena ketegangan geopolitik, berbagai perubahan seputar peraturan dan kebijakan, serta kenaikan harga berbagai komoditas,” kata Direktur Utama ICBP Anthoni Salim dalam keterangan resminya, Senin (27/3/2023).
Anthoni menyebut, meski tahun lalu penuh tantangan, namun ICBP mampu mencatatkan kinerja keuangan dan bisnis yang baik, didukung oleh kekuatan brand equity, pricing power dan kemampuan beradaptasi yang cepat.
Per Desember 2022, total nilai aset ICBP tercatat sebesar Rp115,30 triliun, turun 2,29% dari posisi Desember 2021 yang sebesar Rp118,01 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp57,83 triliun dan ekuitas sebesar Rp57,47 triliun.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Dari sisi penjualan, perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 14,07% menjadi Rp64,79 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp56,80 triliun. Berdasarkan produknya, penjualan mi instan mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp47,47 triliun.
Selanjutnya, penjualan produk dairy tercatat sebesar Rp9,44 triliun, segmen makanan ringan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,97 triliun. Produk penyedap makanan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,36 triliun, penjualan produk nutrisi dan makanan khusus tercatat sebesar Rp1,16 triliun, dan produk minuman mencatatkan penjualan sebesar Rp1,54 triliun.
Sejumlah beban perseroan tercatat naik, yakni beban pokok penjualan yang naik menjadi Rp43 triliun dari sebelumnya sebesar Rp36,51 triliun, utamanya karena kenaikan biaya bahan baku. Juga, beban penjualan dan distribusi yang naik menjadi Rp6,99 triliun dari sebelumnya sebesar Rp6,26 triliun.
Sedangkan, beban umum dan administrasi perseroan sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp2,38 triliun, serta beban operasi lainnya tercatat sebesar Rp267,67 miliar.
“Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perusahaan-perusahaan FMCG karena ketegangan geopolitik, berbagai perubahan seputar peraturan dan kebijakan, serta kenaikan harga berbagai komoditas,” kata Direktur Utama ICBP Anthoni Salim dalam keterangan resminya, Senin (27/3/2023).
Anthoni menyebut, meski tahun lalu penuh tantangan, namun ICBP mampu mencatatkan kinerja keuangan dan bisnis yang baik, didukung oleh kekuatan brand equity, pricing power dan kemampuan beradaptasi yang cepat.
Per Desember 2022, total nilai aset ICBP tercatat sebesar Rp115,30 triliun, turun 2,29% dari posisi Desember 2021 yang sebesar Rp118,01 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp57,83 triliun dan ekuitas sebesar Rp57,47 triliun.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(uka)
tulis komentar anda