Pertamina Gelontorkan Rp9 Triliun untuk Bangun Penangkal Petir di Kilang Minyak
Selasa, 04 April 2023 - 13:51 WIB
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menggelontorkan anggaran sebesar USD600 juta atau setara Rp9 triliun (kurs Rp15.000) untuk membangun lightning protection systems (LPS) atau sistem penangkal petir di seluruh kilang minyak perseroan. Proyek itu pun sudah rampung dikerjakan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan ada dua lapis pemasangan lightning protection systems di setiap kilang minyak. Pemasangan itu menyusul risiko besar dari sambaran petir yang menyebabkan ledakan dan kebakaran fasilitas pengolahan minyak mentah itu.
"Itu effort yang sudah kita lakukan dan kita sudah lakukan spending sekitar USD600 juta untuk membangun ketahanan dua lapis itu (lightning protection systems)," ungkap Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (4/42023).
Dua lapis LPS di kilang Pertamina, lanjut Nicke, sangat ampuh menghalau sambaran petir. Dia mencontohkan pada 3 Desember 2022 lalu terjadi 17 kali petir di langit Cilacap, Jawa Tengah, namun fenomena itu tidak berdampak pada Kilang Cilacap.
"Di Cilacap saat itu tanggal 3 Desember 2022 terjadi lightning atau petir sampai 17 kali dan Cilacap aman dan ini bisa kita cegah untuk melakukan kejadian serupa di Balongan," kata dia
Pasca-kebakaran di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada 29 Maret 2021 lalu, Pertamina melakukan audit melalui International Sustainability Rating System (ISRS).
"Apa yang sudah kita lakukan setelah insiden Balongan, kami sudah melakukan audit oleh international auditor dengan menggunakan International Sustainability Rating System dan itu secara global praktis digunakan, jadi ISRS Level 9, itu level tertinggi untuk migas," tutur dia.
Dari hasil pemetaan ISRS yang dilakukan kurang lebih 10 bulan pasca-kebakaran Kilang Balongan, Nicke menyebut pihaknya sudah merealisasikan sejumlah langkah pencegahan yang menjadi prioritas utama.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan ada dua lapis pemasangan lightning protection systems di setiap kilang minyak. Pemasangan itu menyusul risiko besar dari sambaran petir yang menyebabkan ledakan dan kebakaran fasilitas pengolahan minyak mentah itu.
"Itu effort yang sudah kita lakukan dan kita sudah lakukan spending sekitar USD600 juta untuk membangun ketahanan dua lapis itu (lightning protection systems)," ungkap Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (4/42023).
Dua lapis LPS di kilang Pertamina, lanjut Nicke, sangat ampuh menghalau sambaran petir. Dia mencontohkan pada 3 Desember 2022 lalu terjadi 17 kali petir di langit Cilacap, Jawa Tengah, namun fenomena itu tidak berdampak pada Kilang Cilacap.
"Di Cilacap saat itu tanggal 3 Desember 2022 terjadi lightning atau petir sampai 17 kali dan Cilacap aman dan ini bisa kita cegah untuk melakukan kejadian serupa di Balongan," kata dia
Pasca-kebakaran di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada 29 Maret 2021 lalu, Pertamina melakukan audit melalui International Sustainability Rating System (ISRS).
"Apa yang sudah kita lakukan setelah insiden Balongan, kami sudah melakukan audit oleh international auditor dengan menggunakan International Sustainability Rating System dan itu secara global praktis digunakan, jadi ISRS Level 9, itu level tertinggi untuk migas," tutur dia.
Dari hasil pemetaan ISRS yang dilakukan kurang lebih 10 bulan pasca-kebakaran Kilang Balongan, Nicke menyebut pihaknya sudah merealisasikan sejumlah langkah pencegahan yang menjadi prioritas utama.
(uka)
tulis komentar anda