Pekan Depan IHSG Dibayangi Inflasi China hingga Amerika
Sabtu, 08 April 2023 - 08:05 WIB
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) diprediksi masih bergerak sideways pada pekan depan. Pada penutupan minggu ini, indeks komposit tertekan 0,39% di 6.792.
Financial Expert PT Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, menilai sejumlah sentimen masih membayangi IHSG, mulai dari pelaporan kinerja keuangan, fluktuasi harga komoditas, hingga rangkaian data makro, termasuk inflasi China dan Amerika Serikat.
"Minggu depan cenderung sideways. Selama IHSG masih kuat mempertahankan support pada MA-20 yaitu pada level 6.745, resistance di level 6.890," kata Chisty dalam risetnya, dikutip Sabtu (8/4/2023).
Secara teknikal, analis Phintraco Sekuritas membaca bahwa indeks komposit berpotensi menguji support di 6.750-6.760 pada perdagangan Senin (10/4/2023). Hal itu tampak dari indikator Stochastic RSI yang bergerak turun dari overbought area.
"Didukung adanya indikasi deathcross dari indikator MACD," terang risetnya.
Dari dalam negeri, Phintraco memandang ekonomi domestik masih cukup kondusif. Pelaku pasar akan menantikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) per Maret 2023.
Sedangkan sejumlah sentimen eksternal berupa data makro berpotensi membayangi IHSG, termasuk data inflasi Amerika Serikat, China, dan Jerman yang dirilis minggu depan. Data-data itu dipandang dapat menambah kecemasan pasar terhadap arah kebijakan suku bunga acuan global, dan potensi resesi.
Adapun tingkat pengangguran AS pada Maret diproyeksikan di level 3,5%, lebih rendah dibanding periode sebelumnya pada Februari 2023 yang tercatat di level 3,6%. Hal ini memperbesar ekspektasi pasar untuk The Fed menahan kenaikan suku bunga acuannya pada pertemuan Mei mendatang.
"Sehingga seharusnya menjadi katalis yang cukup positif (bagi indeks)," tandas Chisty.
Financial Expert PT Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, menilai sejumlah sentimen masih membayangi IHSG, mulai dari pelaporan kinerja keuangan, fluktuasi harga komoditas, hingga rangkaian data makro, termasuk inflasi China dan Amerika Serikat.
"Minggu depan cenderung sideways. Selama IHSG masih kuat mempertahankan support pada MA-20 yaitu pada level 6.745, resistance di level 6.890," kata Chisty dalam risetnya, dikutip Sabtu (8/4/2023).
Secara teknikal, analis Phintraco Sekuritas membaca bahwa indeks komposit berpotensi menguji support di 6.750-6.760 pada perdagangan Senin (10/4/2023). Hal itu tampak dari indikator Stochastic RSI yang bergerak turun dari overbought area.
"Didukung adanya indikasi deathcross dari indikator MACD," terang risetnya.
Dari dalam negeri, Phintraco memandang ekonomi domestik masih cukup kondusif. Pelaku pasar akan menantikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) per Maret 2023.
Sedangkan sejumlah sentimen eksternal berupa data makro berpotensi membayangi IHSG, termasuk data inflasi Amerika Serikat, China, dan Jerman yang dirilis minggu depan. Data-data itu dipandang dapat menambah kecemasan pasar terhadap arah kebijakan suku bunga acuan global, dan potensi resesi.
Baca Juga
Adapun tingkat pengangguran AS pada Maret diproyeksikan di level 3,5%, lebih rendah dibanding periode sebelumnya pada Februari 2023 yang tercatat di level 3,6%. Hal ini memperbesar ekspektasi pasar untuk The Fed menahan kenaikan suku bunga acuannya pada pertemuan Mei mendatang.
"Sehingga seharusnya menjadi katalis yang cukup positif (bagi indeks)," tandas Chisty.
(uka)
tulis komentar anda