123,8 Juta Orang Mudik Lebaran, Efeknya Bisa Bikin Ekonomi Daerah Menggeliat 15%
Rabu, 19 April 2023 - 16:59 WIB
JAKARTA - Kegiatan mudik Lebaran bukan sekadar tradisi tahunan dan perayaan hari besar umat Islam semata, namun sekaligus mengandung aspek wisata dan pertumbuhan ekonomi daerah . Diketahui, potensi pergerakan nasional pada musim Lebaran 2023 adalah 45,8% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 123,8 juta orang, sedangkan potensi yang mudik sebanyak 106 juta orang.
Angka ini meningkat tajam dari jumlah pemudik saat Lebaran 2022 yang hanya 85 juta pemudik. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu mengatakan, tingginya orang yang akan melakukan perjalanan mudik bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian di daerah.
"Mengingat setiap musim lebaran, ekonomi di daerah bisa menggeliat hingga 15 persen," ujar Febrio di Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Dalam kesempatan berbeda, anggota Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir menyampaikan, bahwa pemudik yang membelanjakan uangnya sepanjang perjalanan dan di daerah tujuan, maka akan membangkitkan UMKM daerah.
“Para pemudik tentu akan membeli barang sepanjang perjalanan mudik seperti di rest area atau toko untuk membawa oleh-oleh. Dengan bergeraknya UMKM daerah, otomatis ekonomi daerah juga ikut bangkit,” ujar Hafisz.
Dia juga menerangkan, bahwa adanya arus mudik dapat meningkatkan belanja masyarakat dan konsumsi rumah tangga. Menurutnya, tak hanya sekadar memindahkan orang namun mudik juga berpotensi membawa uang dari pusat ekonomi seperti Jakarta ke daerah-daerah lain yang menjadi tujuan.
“Arus mudik sudah tentu mendorong permintaan mulai dari bisnis jasa transportasi, pakaian jadi, makanan minuman, perhotelan hingga telekomunikasi. Terlebih ada pembayaran THR penuh bagi pegawai swasta bisa memacu pertumbuhan konsumsi rumah tangga cukup tinggi,” ungkapnya.
Menutup pernyataannya, terkait mobilitas penduduk yang terjadi pada masa mudik dan arus balik, Hafisz pun sempat menyinggung potensi munculnya urbanisasi yang seringkali terjadi. "Pergerakan masyarakat ini kerap terjadi pasca mudik atau setelah hari raya," pungkas Hafisz.
Angka ini meningkat tajam dari jumlah pemudik saat Lebaran 2022 yang hanya 85 juta pemudik. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu mengatakan, tingginya orang yang akan melakukan perjalanan mudik bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian di daerah.
"Mengingat setiap musim lebaran, ekonomi di daerah bisa menggeliat hingga 15 persen," ujar Febrio di Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Baca Juga
Dalam kesempatan berbeda, anggota Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir menyampaikan, bahwa pemudik yang membelanjakan uangnya sepanjang perjalanan dan di daerah tujuan, maka akan membangkitkan UMKM daerah.
“Para pemudik tentu akan membeli barang sepanjang perjalanan mudik seperti di rest area atau toko untuk membawa oleh-oleh. Dengan bergeraknya UMKM daerah, otomatis ekonomi daerah juga ikut bangkit,” ujar Hafisz.
Dia juga menerangkan, bahwa adanya arus mudik dapat meningkatkan belanja masyarakat dan konsumsi rumah tangga. Menurutnya, tak hanya sekadar memindahkan orang namun mudik juga berpotensi membawa uang dari pusat ekonomi seperti Jakarta ke daerah-daerah lain yang menjadi tujuan.
“Arus mudik sudah tentu mendorong permintaan mulai dari bisnis jasa transportasi, pakaian jadi, makanan minuman, perhotelan hingga telekomunikasi. Terlebih ada pembayaran THR penuh bagi pegawai swasta bisa memacu pertumbuhan konsumsi rumah tangga cukup tinggi,” ungkapnya.
Menutup pernyataannya, terkait mobilitas penduduk yang terjadi pada masa mudik dan arus balik, Hafisz pun sempat menyinggung potensi munculnya urbanisasi yang seringkali terjadi. "Pergerakan masyarakat ini kerap terjadi pasca mudik atau setelah hari raya," pungkas Hafisz.
(akr)
tulis komentar anda