Dukung Petani Rumput Laut Indonesia lewat Permodalan dan Pendampingan
Kamis, 04 Mei 2023 - 10:42 WIB
JAKARTA - PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) terus menunjukkan keseriusannya mendukung petani khususnya terkait budidaya rumput laut . Setelah sebelumnya KBI memberikan dukungan melalui mekanisme Sistem Resi Gudang, kali ini upaya yang dilakukan KBI adalah dengan memberikan permodalan dan pendampingan kepada petani rumput laut di Pantai Lontar, Serang, Banten.
“Upaya yang dijalankan KBI ini tentunya dalam upaya mewujudkan peran KBI sebagai bagian dari BUMN untuk menjadi akselerator ekonomi masyarakat. Harapan kami, dengan adanya permodalan dan pendampingan ini para petani rumput laut dapat meningkatkan hasil budidayanya, yang pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi keluarganya," ujar Executive Vice Presiden PT Kliring Berjangka Indonesia, Andi Patriota Wibisono dalam keterangannya, Kamis (4/5/2023).
Program yang dijalankan KBI ini, juga merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang selama ini telah berjalan. Untuk tahap awal ini, KBI memberikan permodalan dan pendampingan kepada 10 petani, yang akan mengerjakan 160 bentang tanaman rumput laut jenis Gracilaria.
Satu bentang rumput laut sendiri memiliki panjang 30 meter dan mampu menghasilkan 80 kilogram rumput laut. Adapun siklus budidaya rumput laut adalah selama 45 hari dari penanaman hingga panen.
Rumput laut jenis Gracilaria merupakan jenis rumput laut yang hidup di perairan tropis. Hasil turunan dari rumput laut jenis ini banyak digunakan dalam industri serta farmasi, serta untuk pembuatan agar-agar.
Terkait komoditas rumput laut, Indonesia yang memiliki lautan yang luas memiliki potensi besar terhadap komoditas ini. Sumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, di tahun 2021 produksi rumput laut Indonesia mencapai 9,12 juta ton.
Andi Patriota Wibisono menambahkan, adanya program ini, akan memberikan kepastian dan keberlanjutan bagi para petani rumput laut. Hal ini dikarenakan dari hasil panen yang ada, sebagian akan dijual dan menghasilkan pendapatan bagi petani, dan sisanya akan menjadi bibit untuk penanaman berikutnya.
"Kedepan KBI akan terus mewujudkan progam-program yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat, yang semuanya akan dijalankan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan," paparnya.
Nasan, salah satu petani penerima bantuan dari KBI menyebutkan, “Kami tentunya sangat terbantu dengan adanya program dari KBI ini. Kedepan kami bisa terus mengembangkan kapasitas produksi yang tentunya akan memberikan kenaikan pendapatan. Selain itu, kami bisa terus menjalankan budidaya rumput laut ini, karena adanya ketersediaan bibit untuk musim penanaman berikutnya. Harapan kami, program yang dijalankan KBI ini dapat berkelanjutan dan dapat diikuti oleh BUMN lain”.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
“Upaya yang dijalankan KBI ini tentunya dalam upaya mewujudkan peran KBI sebagai bagian dari BUMN untuk menjadi akselerator ekonomi masyarakat. Harapan kami, dengan adanya permodalan dan pendampingan ini para petani rumput laut dapat meningkatkan hasil budidayanya, yang pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi keluarganya," ujar Executive Vice Presiden PT Kliring Berjangka Indonesia, Andi Patriota Wibisono dalam keterangannya, Kamis (4/5/2023).
Program yang dijalankan KBI ini, juga merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang selama ini telah berjalan. Untuk tahap awal ini, KBI memberikan permodalan dan pendampingan kepada 10 petani, yang akan mengerjakan 160 bentang tanaman rumput laut jenis Gracilaria.
Satu bentang rumput laut sendiri memiliki panjang 30 meter dan mampu menghasilkan 80 kilogram rumput laut. Adapun siklus budidaya rumput laut adalah selama 45 hari dari penanaman hingga panen.
Rumput laut jenis Gracilaria merupakan jenis rumput laut yang hidup di perairan tropis. Hasil turunan dari rumput laut jenis ini banyak digunakan dalam industri serta farmasi, serta untuk pembuatan agar-agar.
Terkait komoditas rumput laut, Indonesia yang memiliki lautan yang luas memiliki potensi besar terhadap komoditas ini. Sumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, di tahun 2021 produksi rumput laut Indonesia mencapai 9,12 juta ton.
Andi Patriota Wibisono menambahkan, adanya program ini, akan memberikan kepastian dan keberlanjutan bagi para petani rumput laut. Hal ini dikarenakan dari hasil panen yang ada, sebagian akan dijual dan menghasilkan pendapatan bagi petani, dan sisanya akan menjadi bibit untuk penanaman berikutnya.
"Kedepan KBI akan terus mewujudkan progam-program yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat, yang semuanya akan dijalankan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan," paparnya.
Nasan, salah satu petani penerima bantuan dari KBI menyebutkan, “Kami tentunya sangat terbantu dengan adanya program dari KBI ini. Kedepan kami bisa terus mengembangkan kapasitas produksi yang tentunya akan memberikan kenaikan pendapatan. Selain itu, kami bisa terus menjalankan budidaya rumput laut ini, karena adanya ketersediaan bibit untuk musim penanaman berikutnya. Harapan kami, program yang dijalankan KBI ini dapat berkelanjutan dan dapat diikuti oleh BUMN lain”.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(akr)
tulis komentar anda