Jadi Tonggak Sejarah, Indonesia Ekspor 23 Ribu Ayam Hidup ke Singapura
Minggu, 14 Mei 2023 - 18:24 WIB
JAKARTA - JAPFA Grup melakukan ekspor perdana ayam hidup sebanyak 23.000 ekor melalui laut ke Singapura. Ayam hidup itu merupakan hasil budidaya PT Ciomas Adisatwa di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Ekspor itu menjadi tonggak penting bagi opsi pengiriman baru untuk memasok ayam segar ke Singapura, dengan mengirimkan ayam hidup melalui laut dan dipotong di negara tujuan.
Harwanto, Direktur JAPFA menyampaikan, sebagai perusahaan perunggasan nasional dengan solusi total, pihaknya mampu wujudkan komitmen untuk memenuhi kebutuhan protein hewani di kawasan, khususnya Singapura. Ekspor itu merupakan tonggak sejarah penting untuk dunia perunggasan nasional.
"Dengan persyaratan ketat dari negara tersebut, JAPFA berhasil memenuhi permintaan dan standar Singapura. Sebanyak 1.500 ton atau sekitar 900.000 ayam hidup ditargetkan diekspor ke Singapura pada tahun 2023. Pengiriman ayam hidup ke luar negeri yang pertama sepanjang sejarah ini merupakan kolaborasi antara JAPFA, Pemerintah Indonesia, Singapura, dan para pemangku kepentingan lain,” kata Harwanto, dalam keterangan tertulis, Minggu (14/5/2023).
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Nasrullah, menyampaikan, Indonesia patut berbangga hati karena ekspor ke Singapura merupakan bukti bahwa produk peternakan Indonesia memiliki kualitas yang baik dan mampu memenuhi jaminan keamanan pangan yang sesuai dengan standar internasional.
"Seperti juga kita ketahui, potensi produksi daging ayam ras nasional tahun 2022 tercatat sebanyak 3,67 juta ton. Hal ini menunjukkan Indonesia adalah negara yang mampu menyuplai kebutuhan unggas dan produk turunannya bukan hanya bagi masyarakat Indonesia tetapi siap untuk menyuplai kebutuhan pangan global,” jelas Nasrullah.
Tan Yong Nang, Chief Executive Officer JAPFA Grup (Ltd), menambahkan, pihaknya senang dapat berkontribusi pada strategi ketahanan pangan Singapura dengan menyediakan ayam segar untuk konsumen lokal. Menurut Tan Yong Nang, sebagai salah satu pemimpin di industri agri-pangan, JAFPA dapat memenuhi permintaan dan standar Singapura berdasarkan komitmen perusahaan terhadap kualitas dan model bisnis yang terintegrasi secara vertikal dari produksi pakan unggas dan pembesaran hingga pengolahan ayam.
"Kami berharap dapat memperluas kontribusi kami untuk menyediakan bahan makanan berprotein hewani yang berkualitas bagi masyarakat Singapura,” katanya.
JAPFA sangat menekankan kualitas dan keamanan di seluruh rantai produksi. Peternakan dan fasilitas pengolahan dilengkapi dengan teknologi canggih dan mematuhi standar internasional tertinggi untuk kesejahteraan hewan, keamanan pangan, dan kelestarian lingkungan, misalnya penggunaan kandang closed-house untuk budi daya unggas.
Standar kelayakan ekspor dibuktikan dengan sejumlah sertifikasi baik lokal maupun internasional, seperti sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI), sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), sertifikat produk halal, dan penerapan issue management mutu ISO 2200, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), serta Food Safety System Certification (FSSC) 22000.
Ekspor itu menjadi tonggak penting bagi opsi pengiriman baru untuk memasok ayam segar ke Singapura, dengan mengirimkan ayam hidup melalui laut dan dipotong di negara tujuan.
Harwanto, Direktur JAPFA menyampaikan, sebagai perusahaan perunggasan nasional dengan solusi total, pihaknya mampu wujudkan komitmen untuk memenuhi kebutuhan protein hewani di kawasan, khususnya Singapura. Ekspor itu merupakan tonggak sejarah penting untuk dunia perunggasan nasional.
"Dengan persyaratan ketat dari negara tersebut, JAPFA berhasil memenuhi permintaan dan standar Singapura. Sebanyak 1.500 ton atau sekitar 900.000 ayam hidup ditargetkan diekspor ke Singapura pada tahun 2023. Pengiriman ayam hidup ke luar negeri yang pertama sepanjang sejarah ini merupakan kolaborasi antara JAPFA, Pemerintah Indonesia, Singapura, dan para pemangku kepentingan lain,” kata Harwanto, dalam keterangan tertulis, Minggu (14/5/2023).
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Nasrullah, menyampaikan, Indonesia patut berbangga hati karena ekspor ke Singapura merupakan bukti bahwa produk peternakan Indonesia memiliki kualitas yang baik dan mampu memenuhi jaminan keamanan pangan yang sesuai dengan standar internasional.
"Seperti juga kita ketahui, potensi produksi daging ayam ras nasional tahun 2022 tercatat sebanyak 3,67 juta ton. Hal ini menunjukkan Indonesia adalah negara yang mampu menyuplai kebutuhan unggas dan produk turunannya bukan hanya bagi masyarakat Indonesia tetapi siap untuk menyuplai kebutuhan pangan global,” jelas Nasrullah.
Tan Yong Nang, Chief Executive Officer JAPFA Grup (Ltd), menambahkan, pihaknya senang dapat berkontribusi pada strategi ketahanan pangan Singapura dengan menyediakan ayam segar untuk konsumen lokal. Menurut Tan Yong Nang, sebagai salah satu pemimpin di industri agri-pangan, JAFPA dapat memenuhi permintaan dan standar Singapura berdasarkan komitmen perusahaan terhadap kualitas dan model bisnis yang terintegrasi secara vertikal dari produksi pakan unggas dan pembesaran hingga pengolahan ayam.
"Kami berharap dapat memperluas kontribusi kami untuk menyediakan bahan makanan berprotein hewani yang berkualitas bagi masyarakat Singapura,” katanya.
JAPFA sangat menekankan kualitas dan keamanan di seluruh rantai produksi. Peternakan dan fasilitas pengolahan dilengkapi dengan teknologi canggih dan mematuhi standar internasional tertinggi untuk kesejahteraan hewan, keamanan pangan, dan kelestarian lingkungan, misalnya penggunaan kandang closed-house untuk budi daya unggas.
Standar kelayakan ekspor dibuktikan dengan sejumlah sertifikasi baik lokal maupun internasional, seperti sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI), sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), sertifikat produk halal, dan penerapan issue management mutu ISO 2200, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), serta Food Safety System Certification (FSSC) 22000.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda