Menko Airlangga Buat Daftar Prioritas Pengguna Vaksin Corona
Rabu, 22 Juli 2020 - 21:04 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus mempercepat pembuatan vaksin Sinovac dari China yang nantinya akan menjalani uji klinis tahap III yang dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero) .
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah akan menyusun daftar prioritas pengguna vaksin Corona (Covid-19) di Indonesia. Pasalnya, jumlah vaksin juga masih terbatas.
"Siapa yang mendapatkan akan dipersiapkan pemerintah, karena pemerintah punya data, apakah dana pemerintah sudah dianggarkan, dan prioritas daerah yang terdampak paling berat, termasuk pada profesi tertentu. Jadi, pemerintah buat skala prioritas siapa saja yang berhak untuk bisa (divaksin)," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (22/7/2020). (Baca: Uji Coba Vaksin Covid-19, Unpad Cari 1.620 Orang Relawan )
Dia pun meminta masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Upaya tersebut, dikatakannya bisa membantu memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Kita harus bersama-sama sadari Covid-19 masih berlangsung, protokol masih penting dilakukan, menggunakan masker, jaga jarak, sering cuci tangan, khusus yang sudah masuk di kantor tentu sterilisasi harus dilakukan sehingga semua bisa memonitor," katanya. (Baca juga: Harga Vaksin Covid-19 Asal China, Paling Mahal Bisa Rp147.000/Dosis )
Lebih lanjut, dia juga menyebutkan saat ini virus corona masih tinggi di beberapa negara. Salah satunya terbanyak di Amerika Serikat. Adapun, saat ini pembatasan sosial dan pengetatan protokol kesehatan diutamakan dalam mencegah penyebaran virus. "Kalau kita lihat itu Amerika Serikat tertinggi, tapi saat ini dunia juga mulai kembali mengetatkan penyebaran virus," jelasnya.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah akan menyusun daftar prioritas pengguna vaksin Corona (Covid-19) di Indonesia. Pasalnya, jumlah vaksin juga masih terbatas.
"Siapa yang mendapatkan akan dipersiapkan pemerintah, karena pemerintah punya data, apakah dana pemerintah sudah dianggarkan, dan prioritas daerah yang terdampak paling berat, termasuk pada profesi tertentu. Jadi, pemerintah buat skala prioritas siapa saja yang berhak untuk bisa (divaksin)," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (22/7/2020). (Baca: Uji Coba Vaksin Covid-19, Unpad Cari 1.620 Orang Relawan )
Dia pun meminta masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Upaya tersebut, dikatakannya bisa membantu memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Kita harus bersama-sama sadari Covid-19 masih berlangsung, protokol masih penting dilakukan, menggunakan masker, jaga jarak, sering cuci tangan, khusus yang sudah masuk di kantor tentu sterilisasi harus dilakukan sehingga semua bisa memonitor," katanya. (Baca juga: Harga Vaksin Covid-19 Asal China, Paling Mahal Bisa Rp147.000/Dosis )
Lebih lanjut, dia juga menyebutkan saat ini virus corona masih tinggi di beberapa negara. Salah satunya terbanyak di Amerika Serikat. Adapun, saat ini pembatasan sosial dan pengetatan protokol kesehatan diutamakan dalam mencegah penyebaran virus. "Kalau kita lihat itu Amerika Serikat tertinggi, tapi saat ini dunia juga mulai kembali mengetatkan penyebaran virus," jelasnya.
(ind)
tulis komentar anda