Cerita Sri Mulyani Soal Ancaman Munculnya Pandemi Lanjutan
Rabu, 17 Mei 2023 - 14:58 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menekankan, bahwa sebagai negara, Indonesia tidak boleh memperlakukan pandemi seakan hanya akan terjadi sekali saja. Maka dari itu, Presidensi G20 tahun lalu, Indonesia menetapkan satu prioritas yang terkait dengan pandemic preparedness atau kesiapan pandemi.
"Sebagai negara, kita tidak boleh hanya memperlakukan pandemi seakan hanya terjadi sekali saja, lalu kemudian kita melanjutkan hidup begitu saja. Saya baru membaca Economist kemarin malam, dan mereka membahas banyaknya pembangunan di dunia yang kemudian mengganggu ekosistem gua, habitat kelelawar," ujar Sri Mulyani dalam Penandatanganan Cover Letter Proposal Pandemic Fund Indonesia di Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Dan itu, kemudian menjadi salah satu kemungkinan pandemi selanjutnya. Selanjutnya, Sri Mulyani bercerita tentang bagaimana Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) selalu mengagumi dirinya yang sering membaca, khususnya soal kesehatan.
"Terakhir saya membahas soal ADHD dan beliau tidak paham soal ADHD, jadi dia sangat penasaran. Jadi sekarang, saya menyoroti apa yang akan menjadi pandemi selanjutnya. Saya yakin, bahwa kita semua dalam kondisi pandemi mendapatkan informasi dari banyak ahli, bahwa ini tidak akan menjadi pandemi yang pertama dan terakhir bagi dunia," ungkap Sri.
Dia menekankan bahwa menjadi siap adalah hal terbaik. Dan para pemimpin G20 menyadari bahwa dunia tidak memiliki mekanisme yang memadai untuk merespon jika pandemi menghantam dengan hebat.
"Maka dari itu, harga yang harus dibayar, bukan hanya dari soal korban jiwa manusia, tapi juga imbas ekonomi dan sosialnya benar-benar besar. Bahkan hingga hari ini, scarring effect-nya bukan hanya di ekonomi, tetapi juga di keuangan publik secara global, banyak negara yang menderita karena pandemi ini," tambah Sri Mulyani.
Maka dari itu, dia menegaskan, bahwa pandemi tidak bisa diperlakukan layaknya one shock accident, tetapi harus belajar dari itu. Merespon kebutuhan ini, G20 sudah menginisiasi, dari Arab Saudi ke Italia, lalu ke Indonesia, untuk membentuk dan mendirikan dana pandemi.
Indonesia sebagai Presidensi G20 di 2022 mengerahkan upaya yang besar, dan juga memengaruhi banyak negara anggota G20 untuk mendirikan dana pandemi. "Indonesia adalah satu-satunya negara emerging yang berkontribusi melebihi kapasitas ekonominya sendiri. Ini menunjukkan komitmen kami terhadap area khusus ini, bukan hanya secara retorika, tapi secara konkret," tandas Sri.
"Sebagai negara, kita tidak boleh hanya memperlakukan pandemi seakan hanya terjadi sekali saja, lalu kemudian kita melanjutkan hidup begitu saja. Saya baru membaca Economist kemarin malam, dan mereka membahas banyaknya pembangunan di dunia yang kemudian mengganggu ekosistem gua, habitat kelelawar," ujar Sri Mulyani dalam Penandatanganan Cover Letter Proposal Pandemic Fund Indonesia di Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Dan itu, kemudian menjadi salah satu kemungkinan pandemi selanjutnya. Selanjutnya, Sri Mulyani bercerita tentang bagaimana Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) selalu mengagumi dirinya yang sering membaca, khususnya soal kesehatan.
"Terakhir saya membahas soal ADHD dan beliau tidak paham soal ADHD, jadi dia sangat penasaran. Jadi sekarang, saya menyoroti apa yang akan menjadi pandemi selanjutnya. Saya yakin, bahwa kita semua dalam kondisi pandemi mendapatkan informasi dari banyak ahli, bahwa ini tidak akan menjadi pandemi yang pertama dan terakhir bagi dunia," ungkap Sri.
Baca Juga
Dia menekankan bahwa menjadi siap adalah hal terbaik. Dan para pemimpin G20 menyadari bahwa dunia tidak memiliki mekanisme yang memadai untuk merespon jika pandemi menghantam dengan hebat.
"Maka dari itu, harga yang harus dibayar, bukan hanya dari soal korban jiwa manusia, tapi juga imbas ekonomi dan sosialnya benar-benar besar. Bahkan hingga hari ini, scarring effect-nya bukan hanya di ekonomi, tetapi juga di keuangan publik secara global, banyak negara yang menderita karena pandemi ini," tambah Sri Mulyani.
Maka dari itu, dia menegaskan, bahwa pandemi tidak bisa diperlakukan layaknya one shock accident, tetapi harus belajar dari itu. Merespon kebutuhan ini, G20 sudah menginisiasi, dari Arab Saudi ke Italia, lalu ke Indonesia, untuk membentuk dan mendirikan dana pandemi.
Indonesia sebagai Presidensi G20 di 2022 mengerahkan upaya yang besar, dan juga memengaruhi banyak negara anggota G20 untuk mendirikan dana pandemi. "Indonesia adalah satu-satunya negara emerging yang berkontribusi melebihi kapasitas ekonominya sendiri. Ini menunjukkan komitmen kami terhadap area khusus ini, bukan hanya secara retorika, tapi secara konkret," tandas Sri.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda