Harga Telur Ayam Melejit, Pedagang Pasar Usul Pemerintah Subdisi Biaya Angkut
Selasa, 23 Mei 2023 - 13:53 WIB
JAKARTA - Upaya menjaga stabilitas dan menekan kenaikan harga telur ayam yang tengah melonjak terus dilakukan. Salah satunya dengan subsidi biaya angkut.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) , Abdullah Mansuri berharap pemerintah dapat memberikan subsidi distribusi atau biaya angkut untuk telur ayam. Tujuannya agar pasar bisa dibanjiri lagi oleh telur ayam sehingga harganya di pasar tradisional bisa terkendali.
Menurut Abdullah, harga pakan ayam yang tinggi saat ini menjadi salah satu penyebab harga telur ayam di pasar tradisional mengalami kenaikan.
Sehingga, dengan adanya subsidi distribusi tersebut bisa menurunkan cost di tengah harga pokok produksi telur ayam yang naik karena harga pupuk.
"Seharusnya, saran kami pemerintah melakukan yang sudah kami lakukan satu tahun lalu (memberikan subsidi distribusi)," tukasnya dalam Market Review IDXChannel, Selasa (23/5/2023).
Menurut dia, praktik pemberian distribusi tersebut cukup berdampak pada harga telur di pasar jika berkaca dari tahun lalu, di mana harga telur juga sempat tembus Rp30.000 per kg.
Adanya subsidi tersebut membuat pasar dibanjiri oleh telur ayam, sehingga harganya cenderung mengalami penyesuaian atau penurunan.
"Pemerintah kami harapkan memberikan subsidi distribusi, biaya angkut ditanggung pemerintah agar petani dan pedagang tidak terbebani biaya angkut yang tinggi, sehingga barang relatif membanjiri pasar," tuturnya.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) , Abdullah Mansuri berharap pemerintah dapat memberikan subsidi distribusi atau biaya angkut untuk telur ayam. Tujuannya agar pasar bisa dibanjiri lagi oleh telur ayam sehingga harganya di pasar tradisional bisa terkendali.
Menurut Abdullah, harga pakan ayam yang tinggi saat ini menjadi salah satu penyebab harga telur ayam di pasar tradisional mengalami kenaikan.
Sehingga, dengan adanya subsidi distribusi tersebut bisa menurunkan cost di tengah harga pokok produksi telur ayam yang naik karena harga pupuk.
"Seharusnya, saran kami pemerintah melakukan yang sudah kami lakukan satu tahun lalu (memberikan subsidi distribusi)," tukasnya dalam Market Review IDXChannel, Selasa (23/5/2023).
Menurut dia, praktik pemberian distribusi tersebut cukup berdampak pada harga telur di pasar jika berkaca dari tahun lalu, di mana harga telur juga sempat tembus Rp30.000 per kg.
Adanya subsidi tersebut membuat pasar dibanjiri oleh telur ayam, sehingga harganya cenderung mengalami penyesuaian atau penurunan.
"Pemerintah kami harapkan memberikan subsidi distribusi, biaya angkut ditanggung pemerintah agar petani dan pedagang tidak terbebani biaya angkut yang tinggi, sehingga barang relatif membanjiri pasar," tuturnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda