JRBM Dorong Budidaya Kakao Varietas Unggul di Kawasan Lingkar Tambang
Selasa, 23 Mei 2023 - 16:09 WIB
JAKARTA - PT J Resources Bolaang Mongondow ( PT JRBM ) mengembangkan program tanaman kakao varietas unggul di kawasan lingkar tambang untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Melalui program ini, budidaya kakao yang sebelumnya masih merupakan varietas lokal dengan cara perawatan yang tradisional diubah demi menggenjot produktivitas.
"Program ini sudah berjalan sejak 2019. Berdasarkan usulan masyarakat kita mengembangkan kakao varietas unggul MCCO2. Pada awalnya kita mendampingi dua kelompok tani di dua desa binaan dengan jumlah anggota 22 orang. Sampai tahun 2021 sudah berkembang menjadi 100 petani binaan ditambah 100 lagi dari petani swadaya di luar kelompok binaan," ungkap General Manager JRBM Irwan Lupoyo melalui siaran pers, Selasa (23/5/2023).
Dia mengatakan, petani dampingan saat ini telah menanam 1.000 pohon kakao varietas unggul per hektare (ha). Kini, total tanaman kakao varietas unggul yang sudah ditanam mencapai 100.000 pohon, ditambah di luar pendampingan sekitar 200.000 pohon. Selain bantuan bibit, JRBM bersama konsultan kakao juga mendampingi kelompok binaan terkait budidaya kakao varietas unggul, revitalisasi kakao lokal lewat teknik tempel samping atau sambung tunas, dan pembuatan pembibitan kakao secara mandiri.
Dari waktu ke waktu, kata dia, jumlah petani yang terlibat dalam kegiatan ini terus meningkat sehingga produksi kakao dari desa-desa di lingkar tambang pun bertambah. Hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow menetapkan Kecamatan Lolayan sebagai salah satu kecamatan sentra produksi kakao. "Dalam pelaksanaannya kami juga memberdayakan salah satu petani disabilitas sebagai agen penggerak dan teladan bagi petani," imbuhnya.
Direktur JRBM Arif Perdanakusumah menegaskan komitmen perusahaan untuk melanjutkan program ini. Tidak hanya di hulu, tegas dia, program ini juga dikembangkan hingga ke pemasaran. "Dalam milestone yang dicanangkan perusahaan, selain melanjutkan pendampingan, perusahaan juga akan memperbanyak pembibitan serta mulai mempersiapkan petani melakukan penanganan pascapanen," papar Arif.
Sementara, Camat Lolayan Abdul Rivai Mokoagow menegaskan, masyarakat meyakini kakao dapat menjadi salah satu penopang kehidupan. Terlebih kini yang dibudidayakan adalah varietas unggul yang lebih cepat berbuah. "Kami bersyukur PT JRBM telah memberi bantuan pelatihan dan pendampingan pembibitan kakao bagi kelompok masyarakat lingkar tambang, bahkan pada saat penanaman hingga panen," tuturnya.
"Program ini sudah berjalan sejak 2019. Berdasarkan usulan masyarakat kita mengembangkan kakao varietas unggul MCCO2. Pada awalnya kita mendampingi dua kelompok tani di dua desa binaan dengan jumlah anggota 22 orang. Sampai tahun 2021 sudah berkembang menjadi 100 petani binaan ditambah 100 lagi dari petani swadaya di luar kelompok binaan," ungkap General Manager JRBM Irwan Lupoyo melalui siaran pers, Selasa (23/5/2023).
Dia mengatakan, petani dampingan saat ini telah menanam 1.000 pohon kakao varietas unggul per hektare (ha). Kini, total tanaman kakao varietas unggul yang sudah ditanam mencapai 100.000 pohon, ditambah di luar pendampingan sekitar 200.000 pohon. Selain bantuan bibit, JRBM bersama konsultan kakao juga mendampingi kelompok binaan terkait budidaya kakao varietas unggul, revitalisasi kakao lokal lewat teknik tempel samping atau sambung tunas, dan pembuatan pembibitan kakao secara mandiri.
Dari waktu ke waktu, kata dia, jumlah petani yang terlibat dalam kegiatan ini terus meningkat sehingga produksi kakao dari desa-desa di lingkar tambang pun bertambah. Hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow menetapkan Kecamatan Lolayan sebagai salah satu kecamatan sentra produksi kakao. "Dalam pelaksanaannya kami juga memberdayakan salah satu petani disabilitas sebagai agen penggerak dan teladan bagi petani," imbuhnya.
Direktur JRBM Arif Perdanakusumah menegaskan komitmen perusahaan untuk melanjutkan program ini. Tidak hanya di hulu, tegas dia, program ini juga dikembangkan hingga ke pemasaran. "Dalam milestone yang dicanangkan perusahaan, selain melanjutkan pendampingan, perusahaan juga akan memperbanyak pembibitan serta mulai mempersiapkan petani melakukan penanganan pascapanen," papar Arif.
Sementara, Camat Lolayan Abdul Rivai Mokoagow menegaskan, masyarakat meyakini kakao dapat menjadi salah satu penopang kehidupan. Terlebih kini yang dibudidayakan adalah varietas unggul yang lebih cepat berbuah. "Kami bersyukur PT JRBM telah memberi bantuan pelatihan dan pendampingan pembibitan kakao bagi kelompok masyarakat lingkar tambang, bahkan pada saat penanaman hingga panen," tuturnya.
(fjo)
tulis komentar anda