Indonesia Bisa Menjadi Kekuatan Kakao Baru di Dunia

Rabu, 16 Desember 2020 - 23:14 WIB
loading...
Indonesia Bisa Menjadi...
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi kekuatan kakao baru di dunia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi kakao nasional. Saat ini, sekitar 1,6 juta hektar kebun kakao ada di seluruh di Indonesia dengan kemampuan produksi 0,7 juta ton. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan, perlu sebuah perencanaan yang matang serta juga edukasi terhadap petani agar produksi kakao bisa terus meningkat.

Kata Syahrul, apabila hal itu terwujud bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi kekuatan kakao baru di dunia. Untuk bisa meningkatkan produski kakao ada sejumlah cara yang bisa dilakukan antara lain penanaman yang baik serta perluasan tanaman kakao di daerah yang potensial.

"Karena, hampir seluruh wilayah di Indonesia berpotensi untuk ditanami kakao,” kata Syahrul Yasin Limpo saat menjadi pembicara utama dalam webinar Sustainable Cocoa Production Program (SCPP): A Decade of Partnership to Strengthen Cocoa Sustainibility, Rabu (16/12/2020).

(Baca Juga: Berjuang Bak Pahlawan, Pengusaha Cokelat Ini Sukses Berdayakan Petani Kakao )

Mentan SYL menambahkan, prospek kakao di Indonesia sangat bagus, meski perlu waktu 2,5 tahunan panen buah kakao. Karena itu, Syahrul optimistis UU Cipta Tenaga Kerja yang baru saja disahkan bisa menjaring investor di sektor kakao. Menteri Pertanian berharap produksi kakao Indonesia bisa terus meningkat sehingga jumlah yang diekspor juga semakin besar lagi.

Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, ekspor kakao pada 2018 sudah mencapai 380 ribu ton dengan kontribusi devisa USD1,25 miliar. Namun, impor kakao juga terus meningkat yaitu hampir 20% per tahun.

Menurut Musdhalifah, meningkatnya import kakao dikarenakan produksi lokal yang turun karena serangan hama dan juga kebun kakao tua yang belum direvitalisasi. Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Perekonomian memberikan, subsidi pupuk khusus yang sesuai dengan kondisi perkebunan kakao. Program ini akan terus dilanjutkan pada 2021 dengan target produksi kakao bisa meningkat.

“Kantor Menko Perekonomian juga sudah menyiapkan konsep yang intinya korporasi petani dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas pertanian, peningkatan kapasitas petani dan pendapatan petani. Ini yang diharapkan tujuan utama dari manajemen korporasi melalui kemitraan,” jelas Musdhalifah.

(Baca Juga: Diadang Pandemi, Ekspor Produk Kakao Kian Terasa Lezat )

Musdhalifah juga mengucapkan terima kasih kepada Swisscontact melalui SCPP yang berkontribusi dalam menciptakan industri kakao berkelanjutan di sejumlah daerah di Indonesia. Kerja sama yang dilakukan antara SCPP dengan petani diharapkan bisa membuat kakao menjadi sektor yang berkelanjutan dari hulu ke hilir yang diadopsi oleh pihak lain.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bukti Transformasi,...
Bukti Transformasi, PTPN Group Cetak Laba Rp14,9 Triliun
Danantara Bisa Dorong...
Danantara Bisa Dorong Hilirisasi Sektor Perkebunan
Bukan Bitcoin, Komoditas...
Bukan Bitcoin, Komoditas Ini Cetak Pertumbuhan Tertinggi di 2024
Raja Charles III Berkuasa,...
Raja Charles III Berkuasa, Cadbury Didepak Kerajaan Inggris usai Bertahan 170 Tahun
Hadapi EUDR, Kementerian...
Hadapi EUDR, Kementerian BUMN Perkuat Pengembangan Bisnis Kopi dan Kakao
Wujudkan Perkebunan...
Wujudkan Perkebunan Berkelanjutan Menuju Energi Hijau: Bunex 2024 Jadi Momentum Penting
Java Preanger Tea Pasarkan...
Java Preanger Tea Pasarkan Hasil Panen Perdana Macadamia di Bunex 2024
Bunex 2024 Jadi Ajang...
Bunex 2024 Jadi Ajang Sosialisasikan Program Beasiswa Kelapa Sawit ke Ratusan Mahasiswa
Bunex Berbagi Inspirasi...
Bunex Berbagi Inspirasi dan Strategi Bisnis Teh Buat Milenial
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Mencintaimu...
Sinopsis Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi, Kamis 13 Maret 2025: Arini Menuntut, Emil Frustasi
Menteri ATR/BPN Serahkan...
Menteri ATR/BPN Serahkan 42 Sertifikat HPL Seluas 32.000 Hektare kepada KSAD
3 Gerbong di Stasiun...
3 Gerbong di Stasiun Tugu Ternyata Dibakar, Motif Pelaku Terungkap
Berita Terkini
Realisasi Program Makan...
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Capai Rp710,5 Miliar, Jangkau 2 Juta Penerima
44 menit yang lalu
Pabrik MinyaKita Tak...
Pabrik MinyaKita Tak Sesuai Takaran Resmi Ditutup, Ini Pemiliknya
58 menit yang lalu
TBS Energi Tumbuh Positif...
TBS Energi Tumbuh Positif di Tengah Transformasi Bisnis Berkelanjutan
1 jam yang lalu
Berapa THR yang Diterima...
Berapa THR yang Diterima PPPK 2025? Cek Kisaran Tanggal Pencairannya
1 jam yang lalu
Jaga Iklim Investasi,...
Jaga Iklim Investasi, Pemerintah Harus Berikan Kepastian Hukum Industri Sawit
1 jam yang lalu
Penerimaan Pajak Februari...
Penerimaan Pajak Februari 2025 Anjlok 30,2%, Hanya Terkumpul Rp187,8 Triliun
2 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved