Terungkap Negara-negara Barat Masih Membeli Minyak dan Gas Rusia
Senin, 05 Juni 2023 - 09:17 WIB
MOSKOW - Negara-negara Barat diungkapkan belum berhenti membeli minyak dan gas Rusia , meskipun ada sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dijatuhkan oleh AS (Amerika Serikat) dan Uni Eropa (UE) terhadap Moskow. Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi Rusia, Nikolay Shulginov.
Kepada saluran TV Russia 1 akhir pekan lalu, Nikolay menerangkan, negara-negara ini baru saja beralih mencari soolusi untuk mendapatkan impor Rusia. Ketika ditanya apakah negara-negara Barat masih membeli minyak dan gas Rusia tetapi melalui rute alternatif, Shulginov mengatakan informasi ini "benar."
Namun, dia tidak merinci rute spesifik mana yang digunakan untuk mengirimkan energi Rusia ke pelanggan Barat. Baca Juga: batasan harga minyak Rusia
Embargo lanjutan yaitu melarang hampir semua impor produk minyak Rusia, serta memperkenalkan batasan harga pada solar dan produk minyak bumi lainnya yang dimulai pada 5 Februari 2023.
Meskipun pipa gas Rusia belum dikenai pembatasan, ekspor gasnya ke UE berkurang drastis setelah sabotase pipa bawah laut Nord Stream 1 dan 2 yang membuatnya tidak dapat dioperasikan pada September 2022 lalu. Menurut Politico, pada pertengahan Mei, konsensus masih belum tercapai di UE tentang apakah pipa gas Rusia harus dikenai sanksi.
Pada bulan Maret, Bloomberg melaporkan bahwa beberapa negara Uni Eropa telah secara aktif membeli gas alam cair (LNG) Rusia, dengan Spanyol berada di puncak daftar pembeli pada awal 2023. Impor LNG Rusia dari Spanyol telah melonjak 84% sejak dimulainya perang Ukraina.
Prancis juga muncul sebagai importir LNG utama Rusia, membeli 1,9 juta metrik ton bahan bakar pada tahun 2022. Selanjutnya diikuti oleh Spanyol, yang membeli 533.800 metrik ton, dan Belgia yang mengakuisisi 310.000 metrik ton selama periode yang sama, menurut Bloomberg.
"Spanyol juga merupakan importir terbesar bahan bakar fosil Rusia antara periode 1 Januari dan 9 Maret tahun ini," kata kantor berita RT.
Kemudian diikuti oleh Belgia dan Bulgaria. Pada awal Mei, Uni Eropa menyarankan untuk melarang kapal-kapal yang telah melanggar sanksi terhadap minyak Rusia memasuki pelabuhan dan saluran air Uni Eropa sebagai bagian dari paket sanksi terbaru.
Sedangkan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell meminta blok tersebut untuk melarang bahan bakar India yang diproduksi dari minyak Rusia.
Impor minyak mentah India sendiri dari Rusia naik sepuluh kali lipat pada tahun keuangan yang berakhir 31 Maret, seperti disampaikan oleh Bank of Baroda, pemberi pinjaman sektor publik terbesar kedua di negara itu. Di tengah sanksi Barat, Rusia telah mengalihkan ekspor minyaknya ke bagian lain dunia, khususnya Asia dan Amerika Latin.
Kepada saluran TV Russia 1 akhir pekan lalu, Nikolay menerangkan, negara-negara ini baru saja beralih mencari soolusi untuk mendapatkan impor Rusia. Ketika ditanya apakah negara-negara Barat masih membeli minyak dan gas Rusia tetapi melalui rute alternatif, Shulginov mengatakan informasi ini "benar."
Namun, dia tidak merinci rute spesifik mana yang digunakan untuk mengirimkan energi Rusia ke pelanggan Barat. Baca Juga: batasan harga minyak Rusia
Embargo lanjutan yaitu melarang hampir semua impor produk minyak Rusia, serta memperkenalkan batasan harga pada solar dan produk minyak bumi lainnya yang dimulai pada 5 Februari 2023.
Meskipun pipa gas Rusia belum dikenai pembatasan, ekspor gasnya ke UE berkurang drastis setelah sabotase pipa bawah laut Nord Stream 1 dan 2 yang membuatnya tidak dapat dioperasikan pada September 2022 lalu. Menurut Politico, pada pertengahan Mei, konsensus masih belum tercapai di UE tentang apakah pipa gas Rusia harus dikenai sanksi.
Pada bulan Maret, Bloomberg melaporkan bahwa beberapa negara Uni Eropa telah secara aktif membeli gas alam cair (LNG) Rusia, dengan Spanyol berada di puncak daftar pembeli pada awal 2023. Impor LNG Rusia dari Spanyol telah melonjak 84% sejak dimulainya perang Ukraina.
Prancis juga muncul sebagai importir LNG utama Rusia, membeli 1,9 juta metrik ton bahan bakar pada tahun 2022. Selanjutnya diikuti oleh Spanyol, yang membeli 533.800 metrik ton, dan Belgia yang mengakuisisi 310.000 metrik ton selama periode yang sama, menurut Bloomberg.
"Spanyol juga merupakan importir terbesar bahan bakar fosil Rusia antara periode 1 Januari dan 9 Maret tahun ini," kata kantor berita RT.
Kemudian diikuti oleh Belgia dan Bulgaria. Pada awal Mei, Uni Eropa menyarankan untuk melarang kapal-kapal yang telah melanggar sanksi terhadap minyak Rusia memasuki pelabuhan dan saluran air Uni Eropa sebagai bagian dari paket sanksi terbaru.
Sedangkan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell meminta blok tersebut untuk melarang bahan bakar India yang diproduksi dari minyak Rusia.
Impor minyak mentah India sendiri dari Rusia naik sepuluh kali lipat pada tahun keuangan yang berakhir 31 Maret, seperti disampaikan oleh Bank of Baroda, pemberi pinjaman sektor publik terbesar kedua di negara itu. Di tengah sanksi Barat, Rusia telah mengalihkan ekspor minyaknya ke bagian lain dunia, khususnya Asia dan Amerika Latin.
(akr)
tulis komentar anda