Hipmi Minta Industri Baja Nasional Dilibatkan dalam Proyek Infrastruktur
Jum'at, 24 Juli 2020 - 17:56 WIB
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta kepada pemerintah agar memperhatikan industri baja nasional. Salah satu caranya dengan melibatkan Industri baja dalam proyek-proyek yang sedang dikerjakan pemerintah.
"Kami ingin pemerintah mewajibkan BUMN dan PUPR menggunakan industri baja dalam negeri dalam proyek-proyek infrastruktur," kata Ketua Bidang 3 Perdagangan, Perindustrian, ESDM, Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Rama Datau dalam diskusi secara virtual, Jumat (24/7/2020). (Baca juga: Ganggu Industri Nasional, Hipmi Minta Keran Impor Baja Ditutup )
Menurut dia, suatu negara bisa maju jika industrinya juga maju. Sebab, dengan adanya industri maka lapangan pekerjaan dapat tercipta. "Dengan adanya lapangan pekerjaan maka akan ada daya beli masyarakat. Untuk itu industri harus didukung oleh pemerintah," terangnya.
Selain itu, dia juga meminta, agar pemerintah tidak hanya mengejar investor baru untuk masuk ke Indonesia. Namun, juga memperhatikan investor yang sudah lama di tanah air. (Baca juga: Manfaatkan Lahan Tidur, Pemkot Solo Gandeng Investor Bangun Taman Wisata Air )
"Jika investor baru masuk, sementara investor lama tidak berkembang dan mati, maka akan sia-sia. Bukannya nambah malah berkurang, sama aja nol," tutupnya.
"Kami ingin pemerintah mewajibkan BUMN dan PUPR menggunakan industri baja dalam negeri dalam proyek-proyek infrastruktur," kata Ketua Bidang 3 Perdagangan, Perindustrian, ESDM, Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Rama Datau dalam diskusi secara virtual, Jumat (24/7/2020). (Baca juga: Ganggu Industri Nasional, Hipmi Minta Keran Impor Baja Ditutup )
Menurut dia, suatu negara bisa maju jika industrinya juga maju. Sebab, dengan adanya industri maka lapangan pekerjaan dapat tercipta. "Dengan adanya lapangan pekerjaan maka akan ada daya beli masyarakat. Untuk itu industri harus didukung oleh pemerintah," terangnya.
Selain itu, dia juga meminta, agar pemerintah tidak hanya mengejar investor baru untuk masuk ke Indonesia. Namun, juga memperhatikan investor yang sudah lama di tanah air. (Baca juga: Manfaatkan Lahan Tidur, Pemkot Solo Gandeng Investor Bangun Taman Wisata Air )
"Jika investor baru masuk, sementara investor lama tidak berkembang dan mati, maka akan sia-sia. Bukannya nambah malah berkurang, sama aja nol," tutupnya.
(ind)
tulis komentar anda