Pertamina Antisipasi Lonjakan Konsumsi LPG Jelang Idul Adha 2020
Jum'at, 24 Juli 2020 - 19:08 WIB
JAKARTA - PT Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) III memastikan kesiapan pasokan BBM dan LPG menjelang Hari Raya Idul Adha 2020. Sejalan dengan itu, konsumsi BBM dan LPG bulan Juli mencerminkan partumbuhan positif, berangsur kembali ke level konsumsi normal.
Unit Manager Communication Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami menjelaskan, menjelang Idul Adha 2020 pihaknya mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG khususnya LPG subsidi 3 kilogram (Kg) sebesar 10% untuk periode 24 Juli - 6 Agustus 2020, atau H-7 dan H+7 Idul Adha. Kenaikan pasokan ini dibandingkan pada konsumsi normal 2020.
Konsumsi normal adalah konsumsi rata-rata bulan Januari-Februari, sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di Indonesia.
"Penambahan pasokan atau fakultatif ini bersifat situasional, yakni tambahan pasokan dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/7/2020). (Baca juga: Cakep, Akhir Tahun Ini Pertamina Uji Coba Green Avtur )
Untuk seluruh wilayah MOR III, yakni Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, konsumsi normal rata-rata harian untuk produk LPG PSO 3 kg sebanyak 6.504 metrik ton (MT) per hari, atau diperkirakan naik menjadi 7.153 MT per hari. Sementara itu, pada Idul Adha tahun 2019, rata-rata konsumsi LPG PSO 3kg adalah 6.551 MT per hari.
Untuk wilayah Bandung Raya, kebutuhan rata-rata LPG PSO diperkirakan mencapai 963 MT per hari, dibandingkan pasokan normal 876 MT per hari, atau berpeluang naik hingga 10% dibanding pasokan normal. (Baca: Kurangi Ketergantungan Impor LPG dengan Sulap Batu Bara Jadi DME )
Sedangkan, wilayah Priangan Timur yang melingkupi Kota/Kab Tasikmalaya, Kota Banjar, Kab Garut, dan Kab Pangandaran, konsumsi normal LPG 3kg sebesar 382 MT per hari, diestimasi bertumbuh 10% menjadi 420 MT per hari.
Di Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan), kebutuhan pada momen Idul Adha sebesar 621 MT rata-rata per hari, juga bertumbuh 10% dari pasokan normal 565 MT per hari.
Wilayah Provinsi Banten diperkirakan sebesar 1.155 MT rata-rata per hari dan Sukabumi – Cianjur mencapai 454 MT per hari pada Idul Adha 2020. (Baca juga: Si Gombloh, Sapi Kurban Presiden dengan Bobot 1 Ton )
Kebutuhan LPG subsidi di wilayah Bekasi, Purwakarta, Subang, dan Karawang diperkirakan mencapai 1.124 MT rata-rata per hari. Sedangkan, wilayah Depok – Bogor mencapai 901 MT rata-rata per hari.
"Perkiraan sebesar 10% juga merupakan refleksi dari peningkatan Idul Adha tahun 2019. Namun demikian jika dibutuhkan, Pertamina dapat menambah pasokan kembali untuk memenuhi konsumsi masyarakat," jelas Dewi.
Dewi menambahkan, untuk LPG non subsidi rumah tangga diantaranya LPG Bright Gas 5,5Kg dan 12 Kg, pasokannya diyakini dapat mencukupi kebutuhan. "Masyarakat dapat memperoleh LPG Non PSO ini di agen dan pangkalan, maupun outlet atau minimarket," tandasnya.
Unit Manager Communication Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami menjelaskan, menjelang Idul Adha 2020 pihaknya mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG khususnya LPG subsidi 3 kilogram (Kg) sebesar 10% untuk periode 24 Juli - 6 Agustus 2020, atau H-7 dan H+7 Idul Adha. Kenaikan pasokan ini dibandingkan pada konsumsi normal 2020.
Konsumsi normal adalah konsumsi rata-rata bulan Januari-Februari, sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di Indonesia.
"Penambahan pasokan atau fakultatif ini bersifat situasional, yakni tambahan pasokan dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/7/2020). (Baca juga: Cakep, Akhir Tahun Ini Pertamina Uji Coba Green Avtur )
Untuk seluruh wilayah MOR III, yakni Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, konsumsi normal rata-rata harian untuk produk LPG PSO 3 kg sebanyak 6.504 metrik ton (MT) per hari, atau diperkirakan naik menjadi 7.153 MT per hari. Sementara itu, pada Idul Adha tahun 2019, rata-rata konsumsi LPG PSO 3kg adalah 6.551 MT per hari.
Untuk wilayah Bandung Raya, kebutuhan rata-rata LPG PSO diperkirakan mencapai 963 MT per hari, dibandingkan pasokan normal 876 MT per hari, atau berpeluang naik hingga 10% dibanding pasokan normal. (Baca: Kurangi Ketergantungan Impor LPG dengan Sulap Batu Bara Jadi DME )
Sedangkan, wilayah Priangan Timur yang melingkupi Kota/Kab Tasikmalaya, Kota Banjar, Kab Garut, dan Kab Pangandaran, konsumsi normal LPG 3kg sebesar 382 MT per hari, diestimasi bertumbuh 10% menjadi 420 MT per hari.
Di Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan), kebutuhan pada momen Idul Adha sebesar 621 MT rata-rata per hari, juga bertumbuh 10% dari pasokan normal 565 MT per hari.
Wilayah Provinsi Banten diperkirakan sebesar 1.155 MT rata-rata per hari dan Sukabumi – Cianjur mencapai 454 MT per hari pada Idul Adha 2020. (Baca juga: Si Gombloh, Sapi Kurban Presiden dengan Bobot 1 Ton )
Kebutuhan LPG subsidi di wilayah Bekasi, Purwakarta, Subang, dan Karawang diperkirakan mencapai 1.124 MT rata-rata per hari. Sedangkan, wilayah Depok – Bogor mencapai 901 MT rata-rata per hari.
"Perkiraan sebesar 10% juga merupakan refleksi dari peningkatan Idul Adha tahun 2019. Namun demikian jika dibutuhkan, Pertamina dapat menambah pasokan kembali untuk memenuhi konsumsi masyarakat," jelas Dewi.
Dewi menambahkan, untuk LPG non subsidi rumah tangga diantaranya LPG Bright Gas 5,5Kg dan 12 Kg, pasokannya diyakini dapat mencukupi kebutuhan. "Masyarakat dapat memperoleh LPG Non PSO ini di agen dan pangkalan, maupun outlet atau minimarket," tandasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda