Mitigasi Kekeringan, Ganjar Ajak Warga Tandur Pangan di Rumah
Rabu, 21 Juni 2023 - 14:30 WIB
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengajak masyarakat turut terlibat mitigasi kekeringan di Jateng. Salah satunya dengan tandur pangan dirumah.
"Kita mendorong rumah tangga menanam pangan sendiri selain menjaga produksi pertanian," ujar Ganjar di Kantor Gubernur, Kota Semarang, Rabu (21/6/2023).
Ganjar telah menyiapkan sejumlah skema mitigasi untuk menghadapi potensi kekeringan akibat fenomena El Nino. Salah satunya mengeluarkan cadangan pangan pemerintah (CPP) hingga optimalisasi dana desa.
"BULOG kabupaten/kota semuanya mesti siap, kampanye food loss dan food waste itu kita siapkan, mengoptimalkan dana desa untuk bergerak," kata Ganjar.
Dia mengatakan stok pangan lokal seperti beras, jagung, dan ketela juga telah disiapkan dalam kondisi-kondisi darurat. Sektor kesehatan juga diperkuat untuk menangani potensi munculnya beragam penyakit.
Termasuk air bersih perlu terus dijaga karena berpotensi mengakibatkan demam berdarah.
Lebih lanjut, Ganjar menyebut upaya-upaya ini berkaca pada kemarau El Nino yang melanda Jateng pada 2019 lalu selama 9 bulan.
Dampak-dampak tersebut telah diantisipasi dan dipetakan di wilayah rawan kekeringan seperti Brebes, Tegal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Wonogiri. Berdasarkan pantauan BMKG, Fenomena El Nino sudah terjadi di wilayah Jateng. Fenomena ini ditandai dengan cuaca kemarau dan turunnya curah hujan.
Ganjar memperkirakan puncak kemarau terjadi antara Juli-Agustus. Dia meminta agar setiap OPD betul-betul menyiapkan diri tujuannya agar bisa memenuhi kebutuhan pangan. "Jadi ini kita siapkan rencana aksi, mitigasi risiko dari dampak El Nino," jelasnya.
"Kita mendorong rumah tangga menanam pangan sendiri selain menjaga produksi pertanian," ujar Ganjar di Kantor Gubernur, Kota Semarang, Rabu (21/6/2023).
Ganjar telah menyiapkan sejumlah skema mitigasi untuk menghadapi potensi kekeringan akibat fenomena El Nino. Salah satunya mengeluarkan cadangan pangan pemerintah (CPP) hingga optimalisasi dana desa.
"BULOG kabupaten/kota semuanya mesti siap, kampanye food loss dan food waste itu kita siapkan, mengoptimalkan dana desa untuk bergerak," kata Ganjar.
Dia mengatakan stok pangan lokal seperti beras, jagung, dan ketela juga telah disiapkan dalam kondisi-kondisi darurat. Sektor kesehatan juga diperkuat untuk menangani potensi munculnya beragam penyakit.
Termasuk air bersih perlu terus dijaga karena berpotensi mengakibatkan demam berdarah.
Lebih lanjut, Ganjar menyebut upaya-upaya ini berkaca pada kemarau El Nino yang melanda Jateng pada 2019 lalu selama 9 bulan.
Dampak-dampak tersebut telah diantisipasi dan dipetakan di wilayah rawan kekeringan seperti Brebes, Tegal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Wonogiri. Berdasarkan pantauan BMKG, Fenomena El Nino sudah terjadi di wilayah Jateng. Fenomena ini ditandai dengan cuaca kemarau dan turunnya curah hujan.
Ganjar memperkirakan puncak kemarau terjadi antara Juli-Agustus. Dia meminta agar setiap OPD betul-betul menyiapkan diri tujuannya agar bisa memenuhi kebutuhan pangan. "Jadi ini kita siapkan rencana aksi, mitigasi risiko dari dampak El Nino," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda