Bangun Bendungan Mbay di NTT, Pemerintah Kucurkan Rp1,47 Triliun

Sabtu, 01 Juli 2023 - 13:03 WIB
Pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, hingga 14 Juni 2023 progres konstruksinya telah mencapai 16,01%. Foto/Dok. Kementerian PUPR
JAKARTA - Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) membangun Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, guna mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga 14 Juni 2023, progress konstruksi Bendungan Mbay sudah 16,01% dan ditargetkan selesai akhir 2024.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. Karena itu, pembangunan bendungan ini juga diikuti oleh pembangunan jaringan irigasi sehingga air tampungan dari bendungan ini dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.





"Bendungan ini memiliki luas genangan 499,55 hektare yang bersumber dari Sungai Aesesa. Pembangunan Bendungan Mbay sesuai kontrak telah dimulai sejak 2021 melalui 2 paket pekerjaan dengan nilai kontrak Rp1,47 triliun," terang Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/7/2023).

Dia menjelaskan, Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk-Bumi Indah (KSO) dengan progres kontruksi 16,28%. Sedangkan Paket II oleh PT Brantas Abipraya dengan progres 15,73%. Manajemen Konstruksi dilaksanakan oleh PT Indra Karya-Rancang Semesta-Sabana (KSO).



Dengan kapasitas tampung sebesar 51,74 juta m3, Bendungan Mbay diproyeksikan untuk pengembangan dan peningkatan daerah irigasi Mbay Kanan dan Kiri seluas 5.898 hektare. Bendungan ini juga bermanfaat mendukung kebutuhan air baku di Nagekeo sebesar 205 liter/detik dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa sebesar 283,33 m3/detik.

Pembangunan Bendungan Mbay menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Provinsi NTT. Bendungan Mbay dengan fungsi utama sebagai pengairan irigasi di Kabupaten Nagekeo ini diyakini akan mendukung produksi komoditas unggulannya seperti padi dan palawija.
(fjo)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More