Respons Permintaan IMF Soal Pencabutan Hilirisasi, Hipmi: Indonesia Tak Bisa Didikte!

Minggu, 02 Juli 2023 - 16:41 WIB
Merespons permintaan IMF ke Indonesia soal pencabutan hilirisasi, Pengusaha Muda Indonesia menekankan, bahwa Indonesia tidak bisa didikte. Foto/Dok
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menilai kebijakan hilirisasi yang dilakukan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat bermanfaat. Mulai dari peningkatan investasi, lapangan pekerjaan, dan neraca dagang Indonesia.



Ketua Umum Hipmi, Akbar Himawan Buchari menganggap bahwa yang dilakukan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund ( IMF ) terkait kebijakan Indonesia tidak tepat. Selain sebagai negara berdaulat, hilirisasi juga upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjadi negara maju.

"Lihat saja ketika hilirisasi diterapkan. Realisasi investasi meningkat, dan berhasil menciptakan lapangan kerja. Neraca dagang kita juga surplus dari kebijakan ini," ujar Akbar dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (2/7/2023).





Sebagai informasi, realisasi investasi di sektor industri logam dasar meningkat pesat. Pada 2019, realisasi investasi di sektor tersebut hanya sebesar Rp61,6 triliun. Sementara tahun lalu, realisasi investasinya tembus Rp171,2 triliun.

“Dengan investasi yang meningkat pesat, lapangan pekerjaan otomatis terbuka khususnya di sektor pertambangan dan industri logam dasar,” kata Akbar.

Melansir data Kementerian Investasi, terjadi pertumbuhan penciptaan lapangan kerja di sektor tersebut sebesar 26,9% selama empat tahun terakhir, begitu juga dengan neraca dagang Indonesia. Setelah kebijakan hilirisasi digalakkan, neraca dagang menjadi surplus USD54,5 miliar.

Akbar menilai bahwa kebijakan hilirisasi yang dilakukan Presiden Jokowi benar-benar bermanfaat bagi perekonomian dalam negeri. Sebab itu ia mendukung, dan meminta kepada pemerintah untuk mengabaikan rekomendasi yang diberikan IMF.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More