Anggota Komisi VI Beberkan Peran Pertamina Hulu Energi
Kamis, 06 Juli 2023 - 21:49 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI , Eko Hendro Purnomo, mengatakan, peran dan kontribusi Pertamina Hulu Energi bagi sektor migas di Indonesia sangat signifikan. Menurut pria yang tenar disapai Eko Patrio itu, perusahaan ini bergerak dalam bidang pengelolaan usaha sektor hulu minyak dan gas bumi(migas) serta energi, baik dalam maupun luar negeri serta kegiatan usaha yang terkait yang menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi.
"Artinya, bensin yang Bapak dan Ibu beli di SPBU itu, awalnya dilakukan kegiatan eksplorasi dari sumur-sumur migas di tengah laut yang kita miliki. Kegiatan eksplorasi ini dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Energi," tutur Eko Patrio dalam keterangannya, Kamis (6/7/2023).
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku subholding upstream atau anak perusahaan di sektor hulu Pertamina, berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional. Pada tahun 2022, Ketua DPW PAN DKI Jakarta itu mengungkapkan, PHE memberikan kontribusi sebesar 68% produksi minyak nasional dan 34% produksi gas nasional.
Berdasarkan data Rencana Umur Energi Nasional (RUEN), bauran komposisi energi akan berubah perlahan hingga tahun 2050 sehingga energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional. "Sejalan dengan hal tersebut, volume kebutuhan akan energi fosil pun akan meningkat," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, kata dia, PHE menjalankan strategi untuk melawan laju penurunan alamiah (natural declining rate) melalui pengeboran sumur pengembangan, perawatan sumur, dan melakukan ekspansi. Selain itu untuk menjaga keberlanjutan bisnis, PHE juga melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru.
"Dalam rangka mendukung Green Strategy Holding, PHE tentunya berupaya untuk melakukan berbagai macam program dekarbonisasi," jelas Eko.
"Salah satunya melaluipemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramahlingkungan. Hal ini tercermin dari project gas yang telah onstream seperti Jambaran Tiung-Biru (JTB) di Jawa Timur dan temuan potensi cadangan gas melaluipengeboran sumur eksplorasi di beberapa wilayah Indonesia," tambah Eko Patrio.
Eko mengatakan, seluruh strategi yang dijalankan memiliki kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit sehingga PHE perlu mendapatkan dukungan dari berbagai aspek, termasuk langkah-langkah investasi yang transparan agar kegiatan operasional bisa berjalan lancar untuk menjaga ketahanan energi nasional.
"Ke depan kita bisa membeli saham PHE. Rencananya, PHE akan melepas sekitar 5-10% saham saat IPO. Ini menandakan bahwa PHE percaya diri bahwa perusahaannya sudah mampu secara fundamental bisnis untuk bisa melantai di bursa atau go public," tandasnya.
"Artinya, bensin yang Bapak dan Ibu beli di SPBU itu, awalnya dilakukan kegiatan eksplorasi dari sumur-sumur migas di tengah laut yang kita miliki. Kegiatan eksplorasi ini dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Energi," tutur Eko Patrio dalam keterangannya, Kamis (6/7/2023).
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku subholding upstream atau anak perusahaan di sektor hulu Pertamina, berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional. Pada tahun 2022, Ketua DPW PAN DKI Jakarta itu mengungkapkan, PHE memberikan kontribusi sebesar 68% produksi minyak nasional dan 34% produksi gas nasional.
Berdasarkan data Rencana Umur Energi Nasional (RUEN), bauran komposisi energi akan berubah perlahan hingga tahun 2050 sehingga energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional. "Sejalan dengan hal tersebut, volume kebutuhan akan energi fosil pun akan meningkat," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, kata dia, PHE menjalankan strategi untuk melawan laju penurunan alamiah (natural declining rate) melalui pengeboran sumur pengembangan, perawatan sumur, dan melakukan ekspansi. Selain itu untuk menjaga keberlanjutan bisnis, PHE juga melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru.
"Dalam rangka mendukung Green Strategy Holding, PHE tentunya berupaya untuk melakukan berbagai macam program dekarbonisasi," jelas Eko.
"Salah satunya melaluipemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramahlingkungan. Hal ini tercermin dari project gas yang telah onstream seperti Jambaran Tiung-Biru (JTB) di Jawa Timur dan temuan potensi cadangan gas melaluipengeboran sumur eksplorasi di beberapa wilayah Indonesia," tambah Eko Patrio.
Eko mengatakan, seluruh strategi yang dijalankan memiliki kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit sehingga PHE perlu mendapatkan dukungan dari berbagai aspek, termasuk langkah-langkah investasi yang transparan agar kegiatan operasional bisa berjalan lancar untuk menjaga ketahanan energi nasional.
Baca Juga
"Ke depan kita bisa membeli saham PHE. Rencananya, PHE akan melepas sekitar 5-10% saham saat IPO. Ini menandakan bahwa PHE percaya diri bahwa perusahaannya sudah mampu secara fundamental bisnis untuk bisa melantai di bursa atau go public," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda