Ganjar Siap Jadi Penerus Jokowi Lanjutkan Proyek IKN
Kamis, 13 Juli 2023 - 14:40 WIB
MAKASSAR - Ganjar Pranowo berkomitmen untuk meneruskan tongkat estafet Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pembangunan tersebut dinilai menjadi momentum Indonesia menjadi negara maju di masa yang akan datang.
Ganjar melihat Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur ini bukan sekedar pemindahan gedung dan layanan administrasi Kenegaraan. Tapi sekaligus motor pemerataan pembangunan yang Indonesia sentris.
Disamping itu, pembangunan ibu kota yang dimulai dari nol itu memungkinkan agar kota di desain ke depan menggunakan dan menghasilkan energi-energi yang ramah lingkungan. Sehingga aktivitas kota bisa menghasilkan emisi yang serendah-rendahnya.
"Karena pembangunan IKN bukan hanya pembangunan gedung, tapi kita bicara energi hijau, kita bicara ekonomi biru, dan semua infrastruktur disiapkan, sehingga ketika orang berbicara IKN itu adalah cerita masa depan Indonesia," kata Ganjar di Upperhils Convention Hall, Kota Makassar pada Kamis (13/7/2023).
Calon Presiden dari Partai PDI Perjuangan ini menyebutkan bawha aktivitas kota yang minim pelepasan karbon itu cukup memungkinkan diwujudkan. Salah satu upayanya dengan mengganti mesin-mesin bertenaga konvensional menggunakan baterai dari tenaga listrik.
"Kita akan bicara teknologinya menggunakan baterai yang kemudian 0 karbon, dalam artian tidak ada sumbangan karbon, kita bicara pengelolaan sampah yang jauh lebih baik, kita bicara energi yang tidak lagi berbasis pada sumber daya mencemari, dan itu adalah masa depan," kata Ganjar.
Dalam konsep ekonomi hijau, Ganjar memaparkan posisi Indonesia pada Green Future Index (GFI) berada di urutan 70 dari 76 negara dengan nilai 3,68. Indonesia berjarak cukup jauh dari rata-rata GFI Global sebesar 4,82 persen.
Kemudian ekonomi biru, kata Ganjar, hasil penghitungan Ocean Health Index (OHI) tahun 2021 menempatkan Indonesia di urutan ke 175 dari 222 negara dengan skor 64,93 atau lebih rendah dari rata-rata global yakni 70,19.
Berdasarkan data di atas, IKN sebagai pusat pemerintahan Indonesia yang baru di masa depan diharapkan dapat menjadi pendorong visi pembangunan nasional 2022, 2050 dan 2075.
"Dengan infrastruktur dan teknologi yang baik, maka imajinasi dan kreasi akan berkembang disana, sehingga dugaan saya akan banyak nanti kreatif hub yang nanti muncul disana, dan anak-anak punya potensi akan mengembangkan disana, sudah banyak contoh seperti silicon valey," pungkasnya.
Ganjar melihat Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur ini bukan sekedar pemindahan gedung dan layanan administrasi Kenegaraan. Tapi sekaligus motor pemerataan pembangunan yang Indonesia sentris.
Disamping itu, pembangunan ibu kota yang dimulai dari nol itu memungkinkan agar kota di desain ke depan menggunakan dan menghasilkan energi-energi yang ramah lingkungan. Sehingga aktivitas kota bisa menghasilkan emisi yang serendah-rendahnya.
"Karena pembangunan IKN bukan hanya pembangunan gedung, tapi kita bicara energi hijau, kita bicara ekonomi biru, dan semua infrastruktur disiapkan, sehingga ketika orang berbicara IKN itu adalah cerita masa depan Indonesia," kata Ganjar di Upperhils Convention Hall, Kota Makassar pada Kamis (13/7/2023).
Calon Presiden dari Partai PDI Perjuangan ini menyebutkan bawha aktivitas kota yang minim pelepasan karbon itu cukup memungkinkan diwujudkan. Salah satu upayanya dengan mengganti mesin-mesin bertenaga konvensional menggunakan baterai dari tenaga listrik.
"Kita akan bicara teknologinya menggunakan baterai yang kemudian 0 karbon, dalam artian tidak ada sumbangan karbon, kita bicara pengelolaan sampah yang jauh lebih baik, kita bicara energi yang tidak lagi berbasis pada sumber daya mencemari, dan itu adalah masa depan," kata Ganjar.
Dalam konsep ekonomi hijau, Ganjar memaparkan posisi Indonesia pada Green Future Index (GFI) berada di urutan 70 dari 76 negara dengan nilai 3,68. Indonesia berjarak cukup jauh dari rata-rata GFI Global sebesar 4,82 persen.
Baca Juga
Kemudian ekonomi biru, kata Ganjar, hasil penghitungan Ocean Health Index (OHI) tahun 2021 menempatkan Indonesia di urutan ke 175 dari 222 negara dengan skor 64,93 atau lebih rendah dari rata-rata global yakni 70,19.
Berdasarkan data di atas, IKN sebagai pusat pemerintahan Indonesia yang baru di masa depan diharapkan dapat menjadi pendorong visi pembangunan nasional 2022, 2050 dan 2075.
"Dengan infrastruktur dan teknologi yang baik, maka imajinasi dan kreasi akan berkembang disana, sehingga dugaan saya akan banyak nanti kreatif hub yang nanti muncul disana, dan anak-anak punya potensi akan mengembangkan disana, sudah banyak contoh seperti silicon valey," pungkasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda