Meramu Strategi Sektor Farmasi Demi Tumbuh Saat Pandemi

Selasa, 28 Juli 2020 - 20:56 WIB
PT Phapros Tbk terus berinovasi dengan berbagai strategi demi berkembang di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya fokus ke produk yang menghasilkan margin besar.. Foto/Dok
JAKARTA - PT Phapros Tbk terus berinovasi dengan berbagai strategi demi berkembang di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya fokus ke produk yang menghasilkan margin besar.

Direktur Utama PT Phapros Tbk Hadi Kardoko menjelaskan, fokus ke produk yang menghasilkan margin besar sebagai langkah adaptasi terhadap dinamisasi perkembangan industri dan perekonomian dan resourcing bahan baku. "Serta melakukan penghematan biaya operasional dengan dengan pendekatan New Normal,” tuturnya dalam Public Expose virtual di Jakarta, Selasa (28/7/2020).

(Baca Juga: Perlombaan Temukan Vaksin Covid-19, BUMN hingga Swasta Digandeng Pemerintah )

Dalam masa new normal tidak hanya kegiatan bekerja, tetapi juga new normal dalam portofolio produk. Artinya tidak lagi fokus kepada portofolio yang dulu, atau pasti akan berubah.

“Selama ini kami ada 250 produk. Phapros harus mulai memilih portofolio yang bagus dan akan ditingkatkan. Ini terkait dengan penggunakan alat produksi yang dipakai untuk beberapa produk. Kami akan memilih produk-produk yang bisa mendorong kinerja," ujarnya.



Selain itu lanjut Hadi, anak usaha PT Kimia Farma Tbk ini mendukung pencegahan penularan Covid-19 dengan menggenjot produksi multivitamin, hand sanitizer dan produk lainnya yang sejalan untuk ini serta penambahan channel-channel modern outlet. Baik di Phapros sendiri, ataupun di anak perusahaan, PT Lucas Djaja Group.

(Baca Juga: Menko Luhut Gandeng Uni Emirat Arab Produksi 1 Juta Vaksin Corona )

“Strategi lainnya dengan jalan memperkuat sinergi dengan holding dan grup dalam berbagai hal operasional maupun keuangan,” paparnya.

Terkait pendapatan dan laba tahun ini, PT Phapros Tbk bertekad mengejar target pertumbuhan dobel digit, dibandingkan dengan tahun buku 2019. “Target revenue dan laba kami tumbuh double digit dibandingkan tahun buku 2019, di atas 10% pertumbuhan. Ini lebih tinggi di tengah pasar farmasi Indonesia," ungkapnya.
(akr)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More