Lupakan China, Arab Saudi Datang Jadi Pemain Penting Sektor Pertambangan

Kamis, 03 Agustus 2023 - 15:27 WIB
Arab Saudi datang sebagai pemain penting yang akan mengubah lanskap investasi logam dan pertambangan lewat kesepakatan senilai USD2,6 miliar yang diumumkan pekan lalu. Foto/Dok
JAKARTA - Arab Saudi datang sebagai pemain penting yang akan mengubah lanskap investasi logam dan pertambangan lewat kesepakatan senilai USD2,6 miliar atau setara Rp39,3 triliun (Kurs Rp15.131/USD) yang diumumkan pekan lalu. Perjanjian dengan Vale SA, memberi kerajaan Saudi bagian 10% dari salah satu pemasok nikel dan tembaga dunia — logam penting yang dibutuhkan untuk dekarbonisasi.



Selain itu ada juga pembicaraan lain dengan Barrick Gold Corp tentang investasi di tambang tembaga besar Pakistan, berdasarkan sumber terkait seperti dilansir Bloomberg. Para eksekutif di penambang top ini mengatakan nilai kesepakatan memperjelas bahwa Saudi siap untuk mengucurkan uang tunai.

Langkah Saudi dilakukan di tengah pertanyaan tentang siapa pengendali komoditas yang dibutuhkan untuk mempertahankan dan mendekarbonisasi ekonomi dunia. Seperti diketahui gaung dekarbonisasi telah dinyalakan secara global dan melompat menjadi agenda utama di AS dan Eropa.





China telah bertahun-tahun menjadi pembeli dominan dan sumber pendanaan utama, karena berusaha mengamankan pasokan untuk industrialisasi yang cepat. Tetapi ketika ketegangan dengan Barat meningkat, industri pertambangan sekarang menghadapi tekanan yang meningkat untuk mencari sumber lain.

Arab Saudi berusaha untuk mengambil saham minoritas dalam aset pertambangan global yang dari waktu ke waktu akan membantu menyediakan akses ke pasokan mineral strategis. Negara ini juga ingin membangun industri pengolahan logam yang pada gilirannya dapat membuatnya lebih menarik bagi penambang internasional untuk mengeksploitasi deposit mineralnya – dimana menjadi pilar utama upaya Saudi untuk mendiversifikasi ekonomi dari minyak.

Kesepakatan dengan Vale yang diumumkan pekan lalu menjadi langkah besar pertama kerajaan Saudi ke pertambangan. Manara Minerals, sebuah usaha baru antara dana kekayaan negara kerajaan dan perusahaan pertambangan negara, akan mendapatkan saham dalam bisnis logam dasar Vale, memberi sinyal Arab Saudi berminat pada tambang dari Indonesia hingga ke Kanada yang memproduksi tembaga, nikel dan logam industri lainnya.

Untuk produsen barat, kerajaan menawarkan akses ke pendanaan, yang menarik karena dana China menjadi kurang cocok secara politis. Tetapi juga karena beberapa investor institusional telah menjadi kurang nyaman dengan penambangan karena masalah lingkungan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More