Soal Longspan LRT Jabodebek, Menteri PUPR: Kalau Dilengkungkan Panjang, Hotel-hotel Kena Semua
Senin, 07 Agustus 2023 - 14:19 WIB
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) Basuki Hadimuljono buka suara terkait jembatan lengkung bentang panjang (Longspan) LRT Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan yang dinilai salah desain. Menurut Basuki konstruksi longspan LRT Jabodebek sudah sesuai dengan karakteristik dari lahan yang ada di daerah tersebut.
Kesesuaian itu juga sudah dibuktikan dengan adanya uji oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). "Jadi konstruksinya sudah oke, itu bukan salah desain," kata Basuki saat ditemui di Indonesia Arena, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Basuki juga mengatakan bahwa longspan LRT Jabodebek tersebut akan aman dilalui oleh LRT Jabodebek. "Jadi semua oke. Coba bayangkan dari Warung Buncit ke Rasuna Said itu kan 90 derajat, kalo misalkan mau dilengkungkan panjang, wah hotel-hotel harus habis semua, tapi ini masih masuk dalam koridor keselamatan transportasi," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan bahwa jembatan lengkung bentang panjang (longspan) LRT Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan aman dilalui rangkaian LRT Jabodebek. Menhub menegaskan longspan LRT Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan sudah mendapatkan penilaian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Jaminan (Aman) insya Allah. Jadi itu Kementerian PU juga sudah mengasesmen itu " kata Menhub di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Menhub menyatakan bahwa longspan LRT Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan bukan salah desain. Melainkan longspan tersebut adalah solusi desain yang memungkinkan dengan kondisi wilayah tersebut.
"Saya tidak ngomong salah dan benar, tetapi adalah suatu kelaziman bahwa pada satu tikungan harus ada solusi," katanya.
"Coba bayangin kalau di tengah-tengahnya ada kolom, atau dibikin segi empat, suruh berhenti? Ya itu solusi desain yang optimum, saya tidak katakan itu maksimum, jadi kalau saya bisa katakan tidak salah, itu adalah solusi desain," tambahnya
Menhub menambahkan bahwa bahwa desain tersebut memang terdapat hambatan. Oleh karenanya arsitek engineer mencari solusi.
"Jadi kalau saya sih sebagai engineer juga mengapresiasi suatu karya anak bangsa, desain, wanita dari Bandung dengan panjang dan tikungan pertama kali," katanya.
Baca Juga
Kesesuaian itu juga sudah dibuktikan dengan adanya uji oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). "Jadi konstruksinya sudah oke, itu bukan salah desain," kata Basuki saat ditemui di Indonesia Arena, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Basuki juga mengatakan bahwa longspan LRT Jabodebek tersebut akan aman dilalui oleh LRT Jabodebek. "Jadi semua oke. Coba bayangkan dari Warung Buncit ke Rasuna Said itu kan 90 derajat, kalo misalkan mau dilengkungkan panjang, wah hotel-hotel harus habis semua, tapi ini masih masuk dalam koridor keselamatan transportasi," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan bahwa jembatan lengkung bentang panjang (longspan) LRT Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan aman dilalui rangkaian LRT Jabodebek. Menhub menegaskan longspan LRT Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan sudah mendapatkan penilaian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Jaminan (Aman) insya Allah. Jadi itu Kementerian PU juga sudah mengasesmen itu " kata Menhub di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Menhub menyatakan bahwa longspan LRT Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan bukan salah desain. Melainkan longspan tersebut adalah solusi desain yang memungkinkan dengan kondisi wilayah tersebut.
"Saya tidak ngomong salah dan benar, tetapi adalah suatu kelaziman bahwa pada satu tikungan harus ada solusi," katanya.
"Coba bayangin kalau di tengah-tengahnya ada kolom, atau dibikin segi empat, suruh berhenti? Ya itu solusi desain yang optimum, saya tidak katakan itu maksimum, jadi kalau saya bisa katakan tidak salah, itu adalah solusi desain," tambahnya
Menhub menambahkan bahwa bahwa desain tersebut memang terdapat hambatan. Oleh karenanya arsitek engineer mencari solusi.
"Jadi kalau saya sih sebagai engineer juga mengapresiasi suatu karya anak bangsa, desain, wanita dari Bandung dengan panjang dan tikungan pertama kali," katanya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda