Teken PJBL dengan PLN, Medco E&P Malaka Tekan GRK 36.000 Ton CO2e per Tahun
Selasa, 08 Agustus 2023 - 16:45 WIB
JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk melalui anak usahanya, PT Medco E&P Malaka dan PT PLN (Persero) menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL), kali ini dengan PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh. Berdasarkan PJBTL tersebut, PLN akan memasok listrik sebesar 5,19 MVA di Central Processing Plant Blok A, Aceh Timur.
Penandatanganan ini dilakukan oleh General Manager Medco E&P Malaka Iwan Sutrisno dan General Manager PLN UID Aceh Parulin Noviandri di Jakarta, Selasa (8/8/2023). Pemanfaatan pasokan listrik dari PLN ini disebut sebagai bagian dari komitmen Medco E&P dan BUMN kelistrikan itu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan upaya untuk mencapai target produksi migas nasional yang ditetapkan pemerintah.
VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi mengatakan melalui PJBL ini, perusahaan dapat mengurangi emisi GRK sekitar 36.000 ton CO2e per tahun. Inisiatif ini juga menghemat penggunaan bahan bakar gas sebesar 1,8 MMSCFD.
"Langkah-langkah perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah dengan mengurangi penggunaan energi fosil sehingga meningkatkan efisiensi operasional aset dan juga dapat meningkatkan pemakaian energi dari sumber energi terbarukan. Hal ini tecermin dalam pencapaian berbagai inisiatif pengurangan emisi GRK di aset-aset Medco E&P lainnya pada 2022, dengan estimasi pengurangan mencapai 79.000 tCO2e/tahun," ujar Arif melalui keterangan tertulis.
Sementara itu, GM PLN UID Aceh Parulian Noviandri mengatakan, dengan telah beroperasinya PLTU Nagan Raya 3, saat ini kondisi kelistrikan di Aceh memiliki daya mampu 822 Megawatt (MW) dengan beban puncak 567 MW, sehingga terdapat surplus sebesar 260 MW. Surplus tersebut akan bertambah dengan akan beroperasinya PLTU Nagan Raya 4 sebesar 200 MW pada Desember 2023, serta PLTA Peusangan 1 dan 2 dengan total daya 90 MW yang akan beroperasi pada akhir tahun ini dan 2024.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN Hartanto Wibowo berharap kerja sama antara Medco E&P dan PLN dapat berjalan lancar. Menurut dia, PJBL ini merupakan kolaborasi dua keluarga besar yang sudah dibangun dari tingkat lapangan hingga high level. "Melalui kerja sama ini, kami berharap Medco E&P bisa fokus meningkatkan produksinya," ujar Hartanto.
Penandatanganan ini dilakukan oleh General Manager Medco E&P Malaka Iwan Sutrisno dan General Manager PLN UID Aceh Parulin Noviandri di Jakarta, Selasa (8/8/2023). Pemanfaatan pasokan listrik dari PLN ini disebut sebagai bagian dari komitmen Medco E&P dan BUMN kelistrikan itu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan upaya untuk mencapai target produksi migas nasional yang ditetapkan pemerintah.
VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi mengatakan melalui PJBL ini, perusahaan dapat mengurangi emisi GRK sekitar 36.000 ton CO2e per tahun. Inisiatif ini juga menghemat penggunaan bahan bakar gas sebesar 1,8 MMSCFD.
"Langkah-langkah perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah dengan mengurangi penggunaan energi fosil sehingga meningkatkan efisiensi operasional aset dan juga dapat meningkatkan pemakaian energi dari sumber energi terbarukan. Hal ini tecermin dalam pencapaian berbagai inisiatif pengurangan emisi GRK di aset-aset Medco E&P lainnya pada 2022, dengan estimasi pengurangan mencapai 79.000 tCO2e/tahun," ujar Arif melalui keterangan tertulis.
Sementara itu, GM PLN UID Aceh Parulian Noviandri mengatakan, dengan telah beroperasinya PLTU Nagan Raya 3, saat ini kondisi kelistrikan di Aceh memiliki daya mampu 822 Megawatt (MW) dengan beban puncak 567 MW, sehingga terdapat surplus sebesar 260 MW. Surplus tersebut akan bertambah dengan akan beroperasinya PLTU Nagan Raya 4 sebesar 200 MW pada Desember 2023, serta PLTA Peusangan 1 dan 2 dengan total daya 90 MW yang akan beroperasi pada akhir tahun ini dan 2024.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN Hartanto Wibowo berharap kerja sama antara Medco E&P dan PLN dapat berjalan lancar. Menurut dia, PJBL ini merupakan kolaborasi dua keluarga besar yang sudah dibangun dari tingkat lapangan hingga high level. "Melalui kerja sama ini, kami berharap Medco E&P bisa fokus meningkatkan produksinya," ujar Hartanto.
(fjo)
tulis komentar anda