Sektor Pendidikan Diyakini Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III
Selasa, 08 Agustus 2023 - 18:35 WIB
JAKARTA - Ekonom ISED, Ryan Kiryanto, optimistis bahwa sektor pendidikan di musim tahun ajaran baru akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2023. Di tahun ajaran baru banyak siswa yang masuk sekolah, baik dari tingkat SD-SMA, dan akan dibukukan pada kuartal III-2023.
"Sehingga saya berpandangan, pertumbuhan PDB kita di kuartal III-2023 akan cukup tinggi juga. Terlebih lagi, di bulan Agustus-September sudah mulai ada musim untuk para mahasiswa baru yang mencari universitas ataupun perguruan tinggi, hingga rumah kos," ujar Ryan dalam Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Menurut Ryan, kontribusi sektor pendidikan terhadap PDB juga signifikan atau lebih berkontribusi walaupun kadang diikuti juga dengan kontribusi terhadap faktor inflasi.
"Tapi enggak apa-apa, itu fenomena yang normal. Jadi saya ingin kembalikan, puncaknya di kuartal II-2023 adalah di akhir April hingga awal Mei 2023 ketika terjadi perayaan hari keagamaan, seperti Idulfitri yang mendorong mobilitas barang dan jasa begitu luar biasa dan sangat masif," ungkap Ryan.
Dari situ Ryan menyebut bahwa dirinya sudah punya firasat bahwa konsumsi rumah tangga menjadi leader. Terbukti dengan konsumsi rumah tangga yang kuartal I-2023 yang sepertinya hanya 4,6%, di kuartal II-2023 naik hampir mendekati angka 5%.
"Karena spending dari rumah tangga agak tertahan di kuartal I, dengan asumsi mereka menahan spending menjelang Lebaran," tandas Ryan.
"Sehingga saya berpandangan, pertumbuhan PDB kita di kuartal III-2023 akan cukup tinggi juga. Terlebih lagi, di bulan Agustus-September sudah mulai ada musim untuk para mahasiswa baru yang mencari universitas ataupun perguruan tinggi, hingga rumah kos," ujar Ryan dalam Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Menurut Ryan, kontribusi sektor pendidikan terhadap PDB juga signifikan atau lebih berkontribusi walaupun kadang diikuti juga dengan kontribusi terhadap faktor inflasi.
"Tapi enggak apa-apa, itu fenomena yang normal. Jadi saya ingin kembalikan, puncaknya di kuartal II-2023 adalah di akhir April hingga awal Mei 2023 ketika terjadi perayaan hari keagamaan, seperti Idulfitri yang mendorong mobilitas barang dan jasa begitu luar biasa dan sangat masif," ungkap Ryan.
Dari situ Ryan menyebut bahwa dirinya sudah punya firasat bahwa konsumsi rumah tangga menjadi leader. Terbukti dengan konsumsi rumah tangga yang kuartal I-2023 yang sepertinya hanya 4,6%, di kuartal II-2023 naik hampir mendekati angka 5%.
Baca Juga
"Karena spending dari rumah tangga agak tertahan di kuartal I, dengan asumsi mereka menahan spending menjelang Lebaran," tandas Ryan.
(uka)
tulis komentar anda