Ekonomi RI Terus Melaju di Atas 5%, Ekonom: Di Atas Ekspektasi Pasar
Rabu, 09 Agustus 2023 - 13:32 WIB
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berlari di tengah perlambatan ekonomi global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2023 mampu tumbuh sebesar 5,17% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya 5,04% (yoy).
Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, data realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 cenderung di atas ekspektasi pasar.
"Dimana kalau kita lihat beberapa leading indicator, termasuk juga kita kaitkan dengan pertumbuhan kredit memang cenderung melambat ya di akhir kuartal kedua tahun ini, namun kondisi itu masih mengindikasikan bahwa ekonomi domestik dari sisi konsumsi masyarakat ini cenderung masih solid," jelas Josua dalam program Power Breakfast IDX, Selasa (8/8/2023).
Menurut Josua, hal tersebut juga ditopang oleh faktor musiman. Konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 5,23% (yoy), seiring dengan naiknya mobilitas, membaiknya ekspektasi pendapatan, terkendalinya inflasi, dan dampak positif dari Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), serta pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara.
"Sehingga ini menjadi driver penting mengapa pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tercatat 5,17%, lebih tinggi dari konsensus di kisaran 5%," ungkap Josua.
Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, penambahan libur saat itu menjadi salah satu faktor yang mampu mendorong komponen pertumbuhan, yaitu konsumsi masyarakat.
"Ini tentu membuktikan kebijakan yang diambil Indonesia, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Kurban kita ada libur yang cukup panjang dan ini mendorong sektor konsumsi," kata Airlangga saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Dengan melihat angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023, pemerintah masih optimis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% sepanjang 2023. Optimisme ini disampaikan Airlangga, meskipun jika dilihat secara semester ke semester, pertumbuhan ekonomi baru mencapai 5,11 persen.
Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, data realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 cenderung di atas ekspektasi pasar.
"Dimana kalau kita lihat beberapa leading indicator, termasuk juga kita kaitkan dengan pertumbuhan kredit memang cenderung melambat ya di akhir kuartal kedua tahun ini, namun kondisi itu masih mengindikasikan bahwa ekonomi domestik dari sisi konsumsi masyarakat ini cenderung masih solid," jelas Josua dalam program Power Breakfast IDX, Selasa (8/8/2023).
Menurut Josua, hal tersebut juga ditopang oleh faktor musiman. Konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 5,23% (yoy), seiring dengan naiknya mobilitas, membaiknya ekspektasi pendapatan, terkendalinya inflasi, dan dampak positif dari Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), serta pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara.
"Sehingga ini menjadi driver penting mengapa pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tercatat 5,17%, lebih tinggi dari konsensus di kisaran 5%," ungkap Josua.
Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, penambahan libur saat itu menjadi salah satu faktor yang mampu mendorong komponen pertumbuhan, yaitu konsumsi masyarakat.
"Ini tentu membuktikan kebijakan yang diambil Indonesia, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Kurban kita ada libur yang cukup panjang dan ini mendorong sektor konsumsi," kata Airlangga saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Dengan melihat angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023, pemerintah masih optimis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% sepanjang 2023. Optimisme ini disampaikan Airlangga, meskipun jika dilihat secara semester ke semester, pertumbuhan ekonomi baru mencapai 5,11 persen.
Lihat Juga :
tulis komentar anda