Soal Divestasi Saham Vale, Bos MIND ID: Kita Harus Jadi Pengendali
Senin, 14 Agustus 2023 - 15:11 WIB
JAKARTA - Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan MIND ID Hendi Prio Santoso menegaskan Indonesia harus menjadi pengendali usai dilakukannya divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
"Kita harus jadi pengendali. Karena kita ingin memastikan pengembangan terjadi. Pengembangan dari sisi potensinya karena selama ini kaan sejak 2014 pengembanganya kalau men-quote Pak Menteri kan kurang," terangnya ketika ditemui di Jakarta, Senin (14/8/2023).
Dia mengatakan saat ini proses divestasi masih berproses dan sudah mulai menemukan titik terang. Terkait besaran saham hingga harga divestasi, dirinya mengungkapkan, kedua hal tersebut masih dinegosiasikan. Ia pun tidak menutup kemungkinan adanya penambahan porsi saham yang akan didivestasikan.
Hendi juga mengatakan pola proses divestasi perusahaan asal Kanada itu nantinya akan berbeda dengan pengambilalihan kepemilikan saham PT Freeport Indonesia (PTFI) dari Freeport McMoRan dan hak Partisipasi Rio Tinto sebesar 51 persen melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (INAHUM).
Pihaknya optimistis proses divestasi ini akan segera rampung dan menjadilan Indonesia sebagai pengendali. "Kita pengen secepatnya (rampung). Insya Allah. Karena kita didukung oleh pemerintah," kata dia.
"Kita harus jadi pengendali. Karena kita ingin memastikan pengembangan terjadi. Pengembangan dari sisi potensinya karena selama ini kaan sejak 2014 pengembanganya kalau men-quote Pak Menteri kan kurang," terangnya ketika ditemui di Jakarta, Senin (14/8/2023).
Dia mengatakan saat ini proses divestasi masih berproses dan sudah mulai menemukan titik terang. Terkait besaran saham hingga harga divestasi, dirinya mengungkapkan, kedua hal tersebut masih dinegosiasikan. Ia pun tidak menutup kemungkinan adanya penambahan porsi saham yang akan didivestasikan.
Hendi juga mengatakan pola proses divestasi perusahaan asal Kanada itu nantinya akan berbeda dengan pengambilalihan kepemilikan saham PT Freeport Indonesia (PTFI) dari Freeport McMoRan dan hak Partisipasi Rio Tinto sebesar 51 persen melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (INAHUM).
Pihaknya optimistis proses divestasi ini akan segera rampung dan menjadilan Indonesia sebagai pengendali. "Kita pengen secepatnya (rampung). Insya Allah. Karena kita didukung oleh pemerintah," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda