Pendapatan Naik 102 Persen, GOTO Masih Tekor Rp7,2 Triliun
Selasa, 15 Agustus 2023 - 17:45 WIB
JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk ( GOTO ) membukukan pendapatan bersih senilai Rp6,88 triliun pada semester I-2023. Realisasi itu naik 102% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp3,40 triliun.
Kinerja ini membuat rugi emiten hasil merger Gojek dan Tokopedia ini menyusut 49% menjadi Rp7,2 triliun, dari sebelumnya Rp14,17 triliun. Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengatakan perseroan masih fokus untuk mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan dan laba sebagai target utama.
"Sesuai dengan komitmen, saat ini kami berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada tahun ini, namun mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir," kata Patrick dalam keterangannya, Selasa (15/8/2023).
Patrick menambahkan perseroan juga tengah fokus meningkatkan total pasar potensial (TAM) untuk memperluas basis konsumen. Upaya ini dilakukan tanpa menggunakan insentif yang menurutnya tidak dapat dipertahankan untuk jangka panjang.
"Kami sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut, dan saat ini GoTo akan terus beroperasi dengan mempertahankan kedisiplinan pengelolaan beban usaha, seiring beralihnya pilihan layanan kami untuk melayani pasar lebih luas," paparnya.
Pada kuartal kedua II-2023, EBITDA GOTO yang disesuaikan mencapai minus Rp1,2 triliun, atau 0,84% dari Gross Transaction Value (GTV). Jumlah ini meningkat 72% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, GTV grup untuk kuartal ini mencapai Rp143,7 triliun, mengalami sedikit penurunan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama sebagai hasil dari pengurangan insentif dan beban pemasaran produk. Lebih jauh, itu dipengaruhi juga oleh faktor-faktor musiman seperti jumlah hari libur yang lebih tinggi di Indonesia pada bulan April dan Juni.
Kinerja ini membuat rugi emiten hasil merger Gojek dan Tokopedia ini menyusut 49% menjadi Rp7,2 triliun, dari sebelumnya Rp14,17 triliun. Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengatakan perseroan masih fokus untuk mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan dan laba sebagai target utama.
"Sesuai dengan komitmen, saat ini kami berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada tahun ini, namun mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir," kata Patrick dalam keterangannya, Selasa (15/8/2023).
Patrick menambahkan perseroan juga tengah fokus meningkatkan total pasar potensial (TAM) untuk memperluas basis konsumen. Upaya ini dilakukan tanpa menggunakan insentif yang menurutnya tidak dapat dipertahankan untuk jangka panjang.
"Kami sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut, dan saat ini GoTo akan terus beroperasi dengan mempertahankan kedisiplinan pengelolaan beban usaha, seiring beralihnya pilihan layanan kami untuk melayani pasar lebih luas," paparnya.
Pada kuartal kedua II-2023, EBITDA GOTO yang disesuaikan mencapai minus Rp1,2 triliun, atau 0,84% dari Gross Transaction Value (GTV). Jumlah ini meningkat 72% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga
Sementara itu, GTV grup untuk kuartal ini mencapai Rp143,7 triliun, mengalami sedikit penurunan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama sebagai hasil dari pengurangan insentif dan beban pemasaran produk. Lebih jauh, itu dipengaruhi juga oleh faktor-faktor musiman seperti jumlah hari libur yang lebih tinggi di Indonesia pada bulan April dan Juni.
(uka)
tulis komentar anda