Kreditnya Dijamin Pemerintah, Industri Pariwisata Jadi Semringah
Kamis, 30 Juli 2020 - 10:15 WIB
JAKARTA - Sektor pariwisata kini bisa bernafas lega. Pasalnya, pemerintah memasukkan sektor pariwisata ke dalam sektor prioritas yang pinjaman kreditnya bakal dijamin. Malahan urutan sektor pariwisata berada paling atas, baru dikuti sektor otomotif dan alas kaki.Dengan kebijakan itu, para pelaku bisnis pariwisata, mulai dari restoran sampai perhotelan, bisa mengajukan kredit ke perbankan tanpa harus dipusingkan dengan penjaminannya. Porsi penjaminan untuk sektor pariwisata bisa mencapai 80% dari kredit yang diajukan. Beda dengan sektor yang non-prioritas yang hanya memperoleh penjaminan sebesar 60%. ( Baca juga:Enaknya, Industri Tekstil, Pariwisata dan Alas Kaki Dapat Jaminan Kredit 80% )“Pemerintah juga menanggung pembayaran imbal jasa penjaminan sebesar 100% atas kredit modal kerja sampai dengan Rp300 miliar dan 50% untuk pinjaman dengan plafon Rp300 miliar sampai Rp1 triliun,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani (29/07).Kebijakan pemerintah ini tentu saja bakal menggerakkan kembali industri pariwisata yang sempoyongan dihajar pandemi. Selama masa pandemi banyak tempat-tempat pariwisata yang sepi dan tutup. Begitu pula dengan perhotelan dan restoran.Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani pernah mengungkap besarnya dampak pandemi terhadap sektor pariwisata. Dia bilang, pemerintah kehilangan devisa sebesar USD6 miliar selama pandemi. Selain itu, tentu masih ada lagi, seperti pajak dari pariwisata dan maskapai.“Hilangnya pajak retribusi kami perkirakan untuk pajak hotel restorandroplebih dari 80%. Dan sampai Juni, 8.000 hotel restoran tutup dan kerugian maskapai USD812 juta,” kata Hary di acara Mid-Year Economic Outlook 2020, Selasa (28/7).
(uka)
tulis komentar anda