Pembiayaan Korporasi Tumbuh Melambat di Juli 2023, BI Ungkap Penyebabnya
Jum'at, 18 Agustus 2023 - 14:34 WIB
JAKARTA - Hasil Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan pembiayaan korporasi pada Juli 2023 terindikasi tumbuh terbatas. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 17,6%, relatif stabil dibandingkan SBT 17,8% pada Juni 2023
Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.
Pertumbuhan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh sektor pertanian, sementara perlambatan terjadi pada sektor konstruksi sedangkan penurunan terjadi pada sektor jasa lainnya dan penyedia makanan minuman.
"Perlambatan yang terjadi terutama sebagai dampak penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik dan ekspor, serta penundaan sejumlah rencana investasi," ungkap ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Juli 2023 juga terindikasi tumbuh terbatas dibandingkan bulan sebelumnya. "SBT penyaluran kredit baru pada Juli 2023 tercatat sebesar 45,1%, tumbuh positif meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 81,7%," ungkap Erwin.
Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
"Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan III 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan meningkat," ucap Erwin.
Di sisi rumah tangga, sambung dia, permintaan pembiayaan baru terindikasi meningkat pada Juli 2023. Sementara itu, pemenuhan pembiayaan yang berasal dari bank umum sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
"Adapun selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing," pungkas Erwin.
Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.
Baca Juga
Pertumbuhan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh sektor pertanian, sementara perlambatan terjadi pada sektor konstruksi sedangkan penurunan terjadi pada sektor jasa lainnya dan penyedia makanan minuman.
"Perlambatan yang terjadi terutama sebagai dampak penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik dan ekspor, serta penundaan sejumlah rencana investasi," ungkap ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Juli 2023 juga terindikasi tumbuh terbatas dibandingkan bulan sebelumnya. "SBT penyaluran kredit baru pada Juli 2023 tercatat sebesar 45,1%, tumbuh positif meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 81,7%," ungkap Erwin.
Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
"Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan III 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan meningkat," ucap Erwin.
Di sisi rumah tangga, sambung dia, permintaan pembiayaan baru terindikasi meningkat pada Juli 2023. Sementara itu, pemenuhan pembiayaan yang berasal dari bank umum sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
"Adapun selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing," pungkas Erwin.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda