Era Transisi Energi, Insinyur Muda Diajak Bangun Sistem Kelistrikan Nasional

Rabu, 30 Agustus 2023 - 14:20 WIB
PLTU Jawa 7 berteknologi Ultra Super Critical yang efisien dan ramah lingkungan yang dikembangkan PLN. Foto/Dok. SINDOnews
JAKARTA - Menghadapi tantangan transisi energi dan pembangunan, PT PLN Energi Primer Indonesia ( PLN EPI ) mengajak insinyur muda untuk berkontribusi mengembangkan sistem kelistrikan nasional. Ajakan tersebut dilontarkan Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara saat melakukan "PLN Mengajar" di Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta.

Iwan menegaskan, peran insinyur sangat krusial untuk menopang pertumbuhan ekonomi. "Insinyur memiliki peran penting dalam mengembangkan teknologi bersih yang dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan," ujar Iwan dalam keterangannya, Rabu (30/8/2023).





PLN EPI sendiri, kata Iwan, memiliki peran penting dalam menjaga rantai pasok energi bahan baku pembangkit. Praktik menjaga rantai pasok, kata dia, tak lepas dari peran insinyur. Sebagai salah satu insinyur jebolan UGM, Iwan pun mendorong keterlibatan para insinyur untuk ikut mengembangkan sistem kelistrikan dan membangun bangsa.

"PLN telah membentuk 4 Sub-holding salah satunya PLN EPI dengan peran utama sebagai penyedia energi primer untuk pemenuhan kebutuhan pembangkit tenaga listrik serta mengkonsolidasikan proses pengadaan dan logistik, pencarian sumber energi primer, pengembangan ekosistem resilient dan rantai pasok yang kuat," tuturnya.



Dalam kesempatan tersebut Iwan bercerita bahwa beberapa proyek PLN merupakan hasil besutannya bersama tim. Misalnya, mengembangkan teknologi PLTU Ultra Super Critical Jawa 7. Lewat latar belakang keilmuan, PLN mampu membuat PLTU yang efisien dan ramah lingkungan. "Proyek ini melibatkan lebih dari 3.000 tenaga kerja dengan lebih dari 20 perusahaan mitra dengan nilai investasi sebesar Rp27,5 triliun," paparnya.

Iwan melanjutkan, PLTS Terapung Cirata juga salah satu buah karya terbaik anak bangsa. PLTS yang terpasang di Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat ini merupakan proyek Independent Power Producer (IPP), kerja sama PT PJBI dan MASDAR, anak usaha dari Mubadala Investment Company, perusahaan investasi milik Pemerintah UEA. Dengan investasi senilai USD129 juta, PLTS terapung ini diproyeksikan memproduksi listrik sebesar 250 GWh/tahun.

Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, tegas Iwan, masa depan ketahanan energi Indonesia berada di pundak para insinyur muda saat ini. "Karena itu anak muda harus menjadi pribadi yang terus mau belajar dan memiliki nasionalisme yang tinggi. Masa depan bangsa ada di pundak generasi muda," tandasnya.
(fjo)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More