Harga Energi di Eropa Naik 700%, Jokowi: Kita Kalau Bensin Naik 20%, Demonya 6 Bulan
Rabu, 30 Agustus 2023 - 14:36 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengungkapkan bahwa krisis energi tengah melanda seluruh negara di Uni Eropa. Bahkan ada negara yang mengalami kenaikan harga sampai 700%.
Jokowi mengatakan jika kenaikan harga tersebut terjadi di Indonesia, maka pemerintah bisa didemo oleh mahasiswa selama berbulan-bulan.
"Krisis energi di beberapa negara di Uni Eropa, gas naik bahkan ada yang sampe 700%. Kita kalau dinaikkan bensin 10% saja mahasiswa demonya dua bulan. Naik 20% demonya 6 bulan, itu ada yang naik gas sampe 700%. Bapak Ibu bisa bayangkan, saudara-saudara bisa bayangkan betapa tantangan dunia ini tidaklah mudah," kata Jokowi dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Kongres Nasional (Mahasabha XIII) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Tahun 2023, Palu, Rabu (30/8/2023).
Jokowi juga mengatakan bahwa rivalitas dan geopolitik juga tidak semakin mereda. Suasana di semua kawasan justru semakin memanas.
"Rivalitas dan geopolitik juga begitu tidak semakin mereda tetapi semakin meningkat, memanas. Bukan hanya di kawasan di barat perang Rusia dan Ukraina, tetapi juga di dekat kita juga mulai memanas," kata Presiden.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa tantangan dunia saat ini tidak semakin mudah. Bahkan, katanya, banyak negara ekonominya langsung jatuh usai pandemi Covid-19.
"Kita tahu hampir 3 tahun pandemi, kita bersyukur bisa kita lewati dengan baik. Tapi tantangan setelah pandemi bukan sesuatu yang mudah. Dan banyak negara-negara di dunia saat ini setelah menghadapi pandemi ekonominya langsung jatuh," kata Jokowi.
Jokowi pun mengungkapkan bahwa saat ini pasien IMF sudah hampir separuh negara di dunia. Hal tersebut diketahuinya usai menanyakan langsung kepada Managing Director IMF Kristalina Georgieva.
"Saya bertanya kepada managing director-nya IMF, terakhir berapa negara yang menjadi pasiennya IMF. 96 negara, hampir separuh negara di dunia ini menjadi pasiennya IMF," kata Jokowi.
"Artinya sekali lagi tantangan dunia saat ini semakin tidak mudah. Dari sisi ekonomi, bisa ngatasi pandeminya tapi gabisa ngatasi ekonominya. Krisis pangan bisa ngatasi pandeminya tetapi pangan harganya di banyak negara naik lebih dari 50% ada di yang lebih dari 100%," tandas Jokowi.
Jokowi mengatakan jika kenaikan harga tersebut terjadi di Indonesia, maka pemerintah bisa didemo oleh mahasiswa selama berbulan-bulan.
"Krisis energi di beberapa negara di Uni Eropa, gas naik bahkan ada yang sampe 700%. Kita kalau dinaikkan bensin 10% saja mahasiswa demonya dua bulan. Naik 20% demonya 6 bulan, itu ada yang naik gas sampe 700%. Bapak Ibu bisa bayangkan, saudara-saudara bisa bayangkan betapa tantangan dunia ini tidaklah mudah," kata Jokowi dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Kongres Nasional (Mahasabha XIII) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Tahun 2023, Palu, Rabu (30/8/2023).
Jokowi juga mengatakan bahwa rivalitas dan geopolitik juga tidak semakin mereda. Suasana di semua kawasan justru semakin memanas.
"Rivalitas dan geopolitik juga begitu tidak semakin mereda tetapi semakin meningkat, memanas. Bukan hanya di kawasan di barat perang Rusia dan Ukraina, tetapi juga di dekat kita juga mulai memanas," kata Presiden.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa tantangan dunia saat ini tidak semakin mudah. Bahkan, katanya, banyak negara ekonominya langsung jatuh usai pandemi Covid-19.
"Kita tahu hampir 3 tahun pandemi, kita bersyukur bisa kita lewati dengan baik. Tapi tantangan setelah pandemi bukan sesuatu yang mudah. Dan banyak negara-negara di dunia saat ini setelah menghadapi pandemi ekonominya langsung jatuh," kata Jokowi.
Jokowi pun mengungkapkan bahwa saat ini pasien IMF sudah hampir separuh negara di dunia. Hal tersebut diketahuinya usai menanyakan langsung kepada Managing Director IMF Kristalina Georgieva.
"Saya bertanya kepada managing director-nya IMF, terakhir berapa negara yang menjadi pasiennya IMF. 96 negara, hampir separuh negara di dunia ini menjadi pasiennya IMF," kata Jokowi.
Baca Juga
"Artinya sekali lagi tantangan dunia saat ini semakin tidak mudah. Dari sisi ekonomi, bisa ngatasi pandeminya tapi gabisa ngatasi ekonominya. Krisis pangan bisa ngatasi pandeminya tetapi pangan harganya di banyak negara naik lebih dari 50% ada di yang lebih dari 100%," tandas Jokowi.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda