Airlangga Tekankan Pentingnya Critical Mineral Bagi Masa Depan Indonesia

Kamis, 14 September 2023 - 13:27 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) 2023 di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (14/9/2023). FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Pemerintah terus mengantisipasi menjaga perekonomian Indonesia agar tetap stabil di tengah kondisi global masih mengalami tantangan bertingkat (cascade problem) seperti climate change dan El Nino. Ekonomi Indonesia di Kuartal II-2023 mampu tumbuh sebesar 5,17% secara tahunan (year on year/yoy) serta tingkat inflasi pada Agustus 2023 berada di level 3,27% atau berada dalam target sasaran 3% ± 1%.

"Kita melihat dari IMF maupun dari World Bank menilai bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang extraordinary dan ASEAN juga extraordinary, karena satu-satunya region yang pertumbuhannya di atas empat persen dan inflasi bisa ditekan rendah. Semua negara konsentrasi pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Alhamdulillah, Indonesia dua-duanya kita bisa tahan sehingga Indonesia dan ASEAN menjadi bright spot dalam pertumbuhan ekonomi dunia," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) 2023 di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (14/9/2023).





Persepsi risiko global pada pasar keuangan saat ini mulai membaik yang ditandai dengan indikator pasar keuangan global seperti VIX Index yang menggambarkan volatilitas pasar saham yang berangsur turun, sekaligus mengindikasikan bahwa pasar modal sedang dalam tren yang membaik.

Sementara, kinerja pasar keuangan Indonesia juga relatif baik di tengah ketidakpastian global. Nilai tukar masih terapresiasi di tengah terdepresiasinya beberapa mata uang negara seperti Singapura (-1,6%), China (-5,3%), Jepang (-10,7%). Lebih lanjut, IHSG juga mampu menorehkan return sebesar 1,2% yang relatif lebih baik dibandingkan Shenzen China (-1,2%), STI Singapura (-1,2), dan FTSE Malaysia (-2,8%).

"Kita melihat bahwa dana emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia di tahun 2023 ada 56 perusahaan yang sudah melantai. Nilai yang dicapai mencapai Rp48,11 triliun,” tutur Airlangga.

Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia telah kembali masuk dalam upper-middle income country berdasarkan data Bank Dunia yang diperbarui pada Juli 2023 dengan pendapatan per kapita USD4.580. Lebih jauh, pemerintah Indonesia juga saat ini telah menyatakan intensi untuk menjadi anggota OECD.

"Critical minerals itu menjadi pembicaraan seluruh pemimpin dunia berbagai blok. Apakah itu di G20, apakah di EU. Tetapi Indonesia memastikan bahwa dengan critical minerals, kita way ahead dari dunia. Ini adalah the next game changing daripada global. Karena kenapa critical minerals itu menjadi kunci untuk renewable energy. Untuk baterai, tidak ada teknologi renewable tanpa baterai," jelas Airlangga.



Dia mengatakan untuk menjaga prospek ekonomi Indonesia agar semakin baik dan kuat, Pemerintah telah mengimplementasikan berbagai strategi kebijakan di antaranya yakni implementasi Undang-Undang Cipta Kerja termasuk reformasi perizinan berusaha berbasis risiko, penguatan daya beli dan pengendalian inflasi, penguatan daya saing dan nilai tambah industri, pemberdayaan UMKM, mendorong ekspor dan menjaga resiliensi sektor eksternal, peningkatan produktivitas SDM, pemerataan pembangunan dan konektivitas, serta peningkatan kerja sama internasional.

"Kemudian juga kita melihat bahwa sekarang, hari ini Indonesia sangat dipandang dalam kancah global, baik di tingkat ASEAN maupun di G20. Oleh karena itu, momentum untuk investasi kembali masuk. Dan yang bisa invest adalah the campion of the champion yang ada di ruang ini. Ini kan asosiasi emiten dari perusahaan terbesar, terbaik di sektornya masing-masing. Nah, inilah yang saya berharap atau Pemerintah berharap bahwa dengan confident-nya untuk terus melakukan investasi melalui pasar modal. Saya yakin ekonomi Indonesia terus tumbuh," tutur Airlangga.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More