Bangga! Indonesia Kini Punya Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Terbesar di ASEAN
Jum'at, 15 September 2023 - 08:42 WIB
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meninjau fasilitas produksi baterai kendaraan listrik milik PT HLI (Hyundai LG Indonesia) Green Power di Karawang, Jawa Barat. Pabrik tersebut merupakan produsen baterai kendaraan listrik pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Investasi yang gelontorkan untuk pabrik sel baterai kendaraan listrik tersebut senilai USD3,1 miliar atau Rp45,88 triliun, yang terintegrasi dengan proyek grand package hulu-hilir baterai. Fasilitas produksi yang saat ini telah terbangun merupakan fase pertama dari dua fase yang telah direncanakan.
"Alhamdulillah dua tahun yang lalu, tepatnya hari ini, kita melakukan groundbreaking terhadap pembangunan baterai mobil, sel baterai, dan dua tahun kemudian ini sudah jadi. Pabrik ini menerapkan teknologi terbaru dari LG. Dari lima pabrik milik LG di dunia, pabrik di Indonesia inilah yang menggunakan teknologi terbaru,β ujar Bahlil dalam keterangan resminya dikutip Jumat (15/9/2023).
Pembangunan fase pertama pabrik menelan investasi senilai USD1,1 miliar atau Rp16,28 triliun, dengan kapasitas produksi sebesar 10 GWh. Hingga pertengahan tahun 2023, perusahaan telah mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.000 orang. Target produksi komersial pada April 2024. Bahlil mengatakan pembangunan pabrik baterai listrik ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendorong hilirisasi.
βIni betul-betul menggunakan teknologi tinggi dan yang mengoperasikan nanti anak-anak Indonesia. Kami kirim mereka 100 orang lebih ke Korea untuk mereka belajar di sana,β ungkap Bahlil.
Sementara untuk fase kedua, tahap konstruksi akan dimulai pada Januari 2024 dan berproduksi komersial pada Maret 2025 dengan kapasitas produksi sebesar 20 GWh. Nilai investasi yang ditanamkan sebesar USD2 miliar atau Rp29,60 triliun dan diperkirakan akan menyerap 2.800 tenaga kerja Indonesia.
CEO PT HLI Green Power William Hong mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Menurutnya, keberhasilan perusahaannya dalam merealisasikan proyek investasi di Karawang tidak terlepas dari dukungan pemerintah.
"Tepatnya dua tahun lalu Presiden Jokowi dan Menteri Bahlil datang ke sini untuk groundbreaking, dan 2 tahun setelah itu pabrik ini selesai dibangun dan bisa melakukan produksi percobaan seperti ini sangat membuat saya tersentuh,β ujar William Hong.
Investasi yang gelontorkan untuk pabrik sel baterai kendaraan listrik tersebut senilai USD3,1 miliar atau Rp45,88 triliun, yang terintegrasi dengan proyek grand package hulu-hilir baterai. Fasilitas produksi yang saat ini telah terbangun merupakan fase pertama dari dua fase yang telah direncanakan.
"Alhamdulillah dua tahun yang lalu, tepatnya hari ini, kita melakukan groundbreaking terhadap pembangunan baterai mobil, sel baterai, dan dua tahun kemudian ini sudah jadi. Pabrik ini menerapkan teknologi terbaru dari LG. Dari lima pabrik milik LG di dunia, pabrik di Indonesia inilah yang menggunakan teknologi terbaru,β ujar Bahlil dalam keterangan resminya dikutip Jumat (15/9/2023).
Pembangunan fase pertama pabrik menelan investasi senilai USD1,1 miliar atau Rp16,28 triliun, dengan kapasitas produksi sebesar 10 GWh. Hingga pertengahan tahun 2023, perusahaan telah mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.000 orang. Target produksi komersial pada April 2024. Bahlil mengatakan pembangunan pabrik baterai listrik ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendorong hilirisasi.
βIni betul-betul menggunakan teknologi tinggi dan yang mengoperasikan nanti anak-anak Indonesia. Kami kirim mereka 100 orang lebih ke Korea untuk mereka belajar di sana,β ungkap Bahlil.
Sementara untuk fase kedua, tahap konstruksi akan dimulai pada Januari 2024 dan berproduksi komersial pada Maret 2025 dengan kapasitas produksi sebesar 20 GWh. Nilai investasi yang ditanamkan sebesar USD2 miliar atau Rp29,60 triliun dan diperkirakan akan menyerap 2.800 tenaga kerja Indonesia.
CEO PT HLI Green Power William Hong mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Menurutnya, keberhasilan perusahaannya dalam merealisasikan proyek investasi di Karawang tidak terlepas dari dukungan pemerintah.
Baca Juga
"Tepatnya dua tahun lalu Presiden Jokowi dan Menteri Bahlil datang ke sini untuk groundbreaking, dan 2 tahun setelah itu pabrik ini selesai dibangun dan bisa melakukan produksi percobaan seperti ini sangat membuat saya tersentuh,β ujar William Hong.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda