Kemenparekraf Bantu Pengembangan Usaha Desa Wisata di Yogyakarta
Jum'at, 15 September 2023 - 13:05 WIB
YOGYAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyerahkan Bantuan Dana Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekaligus menyelenggarakan kegiatan Literasi Keuangan di Provinsi DI Yogyakarta, Rabu (13/09/2023)
Kegiatan ini merupakan bagian dari Dukungan Pengembangan Usaha Parekraf (DPUP) yang merupakan program tindak lanjut Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2021 dan 2022. Bantuan yang diberikan berupa uang untuk pembelian peralatan pendukung produksi dan pemberian pemahaman tentang literasi keuangan yang diberikan kepada empat desa wisata di DI Yogyakarta yaitu Desa Wisata Rejowinangun Kota Yogyakarta, Desa Wisata Tepus Kabupaten Gunungkidul, Desa Wisata Sambi Kabupaten Sleman, Desa Wisata Tinalah Kabupaten Kulon Progo.
Pemberian bantuan ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk menjadikan desa wisata lebih tangguh ke depan dengan daya tarik wisata yang lebih beragam dan kemampuan membangun produk ekonomi kreatif unggulan. kata Menparekraf Sandiaga Uno. "Saya dorong agar bantuan baik dana dan juga pendampingan dalam literasi keuangan ini bisa difokuskan kepada peningkatan SDM, peningkatan produk-produk ekonomi kreatif, peningkatan destinasi wisata sehingga kunjungan wisatawan itu lebih berkualitas dan lebih berkelanjutan," ungkap Sandiaga.
Empat desa wisata yang menerima bantuan dan dukungan masing-masing mendapatkan bantuan dukungan berupa uang dengan nilai mencapai Rp 120 juta. Menparekraf Sandiaga berharap bantuan dan dukungan tersebut dapat dimaksimalkan untuk kepentingan untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif salah satunya adalah pengembangan sumber daya manusia. “Selain itu juga peningkatan produk-produk ekonomi kreatif, peningkatan destinasi sehigga kunjungan wisatawan lebih berkualitas dan berkelanjutan” ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.
Deputi Bidang Industri dan Investasi, Rizki Handayani menjelaskan Desa Wisata memiliki potensi yang kuat untuk tumbuh mandiri dan tangguh, di mana setiap desa wisata memiliki kelebihan dan keunggulan yang unik sehingga bisa menjadi value added bagi desa wisata tersebut.
"Di Desa Wisata Rejowinangun contohnya desa wisata ini memiliki konsep agrowisata sehingga bisa dilihat berbagai jenis sayuran tidak hanya dikonsumsi sendiri atau dijual, melainkan menjadi hiasan pekarangan rumah di desa ini," kata dia.
Direktur Akses Pembiayaan, Anggara Hayun Anujuprana menambahkan harapan dari Kemenparekraf melalui program peningkatan literasi keuangan bagi usaha pariwisata dan ekonomi kreatif ini agar pelaku usaha dapat merencanakan dan mencatat keuangan usaha dengan lebih baik sehingga usahanya siap untuk dipertemukan dan mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan baik perbankan atau non perbankan.
"Dalam program Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf juga memberikan peningkatan kapasitas usaha di desa wisata dalam hal literasi keuangan sehingga UMKM kita dapat naik kelas dengan meraih pembiayaan baik dari perbankan ataupun non perbankan," ujar Hayun.
Dalam kegiatan ini para peserta yang terdiri dari para perwakilan dari empat desa wisata diberikan pemaparan materi oleh Otoritas Jasa Keuangan terkait “Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal”. Materi kedua “Overview Pengenalan Produk Layanan Jasa Keuangan”. Dan materi ketiga terkait “Perencanaan dan Pencatatan Keuangan bagi UMKM dan Simulasi Pencatatan Transaksi Keuangan”. Serta materi terkait “Dukungan untuk membantu pengembangan UMKM ” dari Bank Rakyat Indonesia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Dukungan Pengembangan Usaha Parekraf (DPUP) yang merupakan program tindak lanjut Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2021 dan 2022. Bantuan yang diberikan berupa uang untuk pembelian peralatan pendukung produksi dan pemberian pemahaman tentang literasi keuangan yang diberikan kepada empat desa wisata di DI Yogyakarta yaitu Desa Wisata Rejowinangun Kota Yogyakarta, Desa Wisata Tepus Kabupaten Gunungkidul, Desa Wisata Sambi Kabupaten Sleman, Desa Wisata Tinalah Kabupaten Kulon Progo.
Pemberian bantuan ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk menjadikan desa wisata lebih tangguh ke depan dengan daya tarik wisata yang lebih beragam dan kemampuan membangun produk ekonomi kreatif unggulan. kata Menparekraf Sandiaga Uno. "Saya dorong agar bantuan baik dana dan juga pendampingan dalam literasi keuangan ini bisa difokuskan kepada peningkatan SDM, peningkatan produk-produk ekonomi kreatif, peningkatan destinasi wisata sehingga kunjungan wisatawan itu lebih berkualitas dan lebih berkelanjutan," ungkap Sandiaga.
Empat desa wisata yang menerima bantuan dan dukungan masing-masing mendapatkan bantuan dukungan berupa uang dengan nilai mencapai Rp 120 juta. Menparekraf Sandiaga berharap bantuan dan dukungan tersebut dapat dimaksimalkan untuk kepentingan untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif salah satunya adalah pengembangan sumber daya manusia. “Selain itu juga peningkatan produk-produk ekonomi kreatif, peningkatan destinasi sehigga kunjungan wisatawan lebih berkualitas dan berkelanjutan” ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.
Deputi Bidang Industri dan Investasi, Rizki Handayani menjelaskan Desa Wisata memiliki potensi yang kuat untuk tumbuh mandiri dan tangguh, di mana setiap desa wisata memiliki kelebihan dan keunggulan yang unik sehingga bisa menjadi value added bagi desa wisata tersebut.
"Di Desa Wisata Rejowinangun contohnya desa wisata ini memiliki konsep agrowisata sehingga bisa dilihat berbagai jenis sayuran tidak hanya dikonsumsi sendiri atau dijual, melainkan menjadi hiasan pekarangan rumah di desa ini," kata dia.
Direktur Akses Pembiayaan, Anggara Hayun Anujuprana menambahkan harapan dari Kemenparekraf melalui program peningkatan literasi keuangan bagi usaha pariwisata dan ekonomi kreatif ini agar pelaku usaha dapat merencanakan dan mencatat keuangan usaha dengan lebih baik sehingga usahanya siap untuk dipertemukan dan mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan baik perbankan atau non perbankan.
"Dalam program Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf juga memberikan peningkatan kapasitas usaha di desa wisata dalam hal literasi keuangan sehingga UMKM kita dapat naik kelas dengan meraih pembiayaan baik dari perbankan ataupun non perbankan," ujar Hayun.
Dalam kegiatan ini para peserta yang terdiri dari para perwakilan dari empat desa wisata diberikan pemaparan materi oleh Otoritas Jasa Keuangan terkait “Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal”. Materi kedua “Overview Pengenalan Produk Layanan Jasa Keuangan”. Dan materi ketiga terkait “Perencanaan dan Pencatatan Keuangan bagi UMKM dan Simulasi Pencatatan Transaksi Keuangan”. Serta materi terkait “Dukungan untuk membantu pengembangan UMKM ” dari Bank Rakyat Indonesia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda