Garuda Indonesia Telan Kerugian Rp10,34 T di Semester I, Dirut Irfan Masih Pede

Minggu, 02 Agustus 2020 - 14:53 WIB
Berdasarkan laporan keuangan (unaudited) Semester 1 - 2020, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD917,28 juta atau turun sebesar 58,18% year on year (yoy) dari periode sebelumnya sebesar US$2,19 miliar.

Capaian pendapatan usaha tersebut ditunjang oleh pertumbuhan pendapatan penerbangan tidak berjadwal sebesar 392,48% menjadi USD 21,54 juta dari periode sebelumnya sebesar USD4,37 juta. Adapun pendapatan penerbangan berjadwal tercatat sebesar USR 750,25 juta. Sementara itu, Perseroan membukukan pendapatan lainnya sebesar USD145,47 juta.

Lebih lanjut, Garuda Indonesia membukukan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD712,72 juta. Sementara itu, beban usaha Perseroan berkurang menjadi USD1,64 miliar dibandingkan sebelumnya USD2,10 miliar.

"Pandemi COVID-19 mengantarkan industri penerbangan dunia berada pada titik terendahnya di sepanjang sejarah. Kendati berada di tengah situasi sulit, Garuda Indonesia optimistis bahwa dengan upaya pemulihan kinerja yang telah dilakukan dan dengan dukungan penuh Pemerintah serta soliditas stakeholder penerbangan, Perseroan dapat terus bertahan dan kembali bangkit," tutup Irfan.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More