Kepala Otorita: Tak Boleh Ada Kendaraan Bahan Bakar Fosil Masuk IKN
Selasa, 26 September 2023 - 15:13 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono menegaskan, pembangunan IKN Nusantara akan mengusung konsep kota ramah lingkungan. Harapannya ibu kota baru bisa serendah mungkin menghasilkan emisi karbon .
Bambang menegaskan, cara terdekat untuk menekan jumlah emisi perkotaan yaitu dengan mengatur kendaraan yang menjadi alat mobilitas harian di kota. Badan otorita bakal meperketat mobilitas kendaraan konvensional di IKN, sehingga masyarakat harus jika ingin menggunakan kendaraan pribadi paling tidak menggunakan kendaraan listrik .
"Semuanya green, tidak boleh ada kendaraan yang pakai BBM ke dalam (IKN), semuanya kita pakai kendaraan yang ramah lingkungan. Apakah itu listrik atau hidrogen dan sebagainya," ujar Bambang usai menghadiri acara Sustainable Action for Future Economy (SAFE) di Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, dari sisi pengadaan listrik juga bakal diupayakan untuk menggunakan energi baru terbarukan. Baik untuk kebutuhan listrik kota, maupun penggunaan listrik residensial seperti rumah Menteri, hingga rusun ASN.
Terkait pengadaan kebutuhan listrik kota dari EBT, Bambang mengatakan, saat ini PT PLN (persero) sudah berkomitmen untuk membangun pembangkit listrik ramah lingkungan dari solar panel dengan kapasitas awal 50 Mega Watt (MW) hingga tahun 2024. Selain itu juga akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 70 MW di Tanah Laut pada tahap awal.
Kemudian dalam jangka panjang, PT PLN juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sekitar 1.000 MW yang nantinya juga siap mendukung kawasan IKN.
Dalam kesempatan yang berbeda, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menambahkan lewat acara UEA - Indonesia Economic Business Forum 2023 itu, OIKN setidaknya mengantongi 2 LOI (letter of intent) baru dari UEA untuk pengembangan EBT.
"Dari Uni Emirate Arab ini so far memang ada 2 (LOI) tapi dengan forum ini dan kemarin menteri Suhail dan pak Menko luhut sudah datang ke IKN jadi kita harap akan menambah minat untuk menambah mereka berpartisipasi berinvestasi di IKN nusantara," kata Agung di acara UEA - Indonesia Economic Business Forum 2023.
Agung memproyeksikan nilai investasi pengembangan EBT di IKN tembus USD6 miliar atau Rp92 triliun. Nilai tersebut melihat proyeksi kebutuhan energi di IKN yang mencapai 7 Giga Watt pada pemindahan tahap awal.
"Tapi misalkan yang energi itu kan kalau kita hitung, kita punya kebutuhan sampai 7 gigawatt. Kalau 7 gigawatt mungkin bisa sampai USD6 miliar dari segi kebutuhan," pungkas Agung.
Bambang menegaskan, cara terdekat untuk menekan jumlah emisi perkotaan yaitu dengan mengatur kendaraan yang menjadi alat mobilitas harian di kota. Badan otorita bakal meperketat mobilitas kendaraan konvensional di IKN, sehingga masyarakat harus jika ingin menggunakan kendaraan pribadi paling tidak menggunakan kendaraan listrik .
"Semuanya green, tidak boleh ada kendaraan yang pakai BBM ke dalam (IKN), semuanya kita pakai kendaraan yang ramah lingkungan. Apakah itu listrik atau hidrogen dan sebagainya," ujar Bambang usai menghadiri acara Sustainable Action for Future Economy (SAFE) di Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Baca Juga
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, dari sisi pengadaan listrik juga bakal diupayakan untuk menggunakan energi baru terbarukan. Baik untuk kebutuhan listrik kota, maupun penggunaan listrik residensial seperti rumah Menteri, hingga rusun ASN.
Terkait pengadaan kebutuhan listrik kota dari EBT, Bambang mengatakan, saat ini PT PLN (persero) sudah berkomitmen untuk membangun pembangkit listrik ramah lingkungan dari solar panel dengan kapasitas awal 50 Mega Watt (MW) hingga tahun 2024. Selain itu juga akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 70 MW di Tanah Laut pada tahap awal.
Kemudian dalam jangka panjang, PT PLN juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sekitar 1.000 MW yang nantinya juga siap mendukung kawasan IKN.
Dalam kesempatan yang berbeda, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menambahkan lewat acara UEA - Indonesia Economic Business Forum 2023 itu, OIKN setidaknya mengantongi 2 LOI (letter of intent) baru dari UEA untuk pengembangan EBT.
"Dari Uni Emirate Arab ini so far memang ada 2 (LOI) tapi dengan forum ini dan kemarin menteri Suhail dan pak Menko luhut sudah datang ke IKN jadi kita harap akan menambah minat untuk menambah mereka berpartisipasi berinvestasi di IKN nusantara," kata Agung di acara UEA - Indonesia Economic Business Forum 2023.
Agung memproyeksikan nilai investasi pengembangan EBT di IKN tembus USD6 miliar atau Rp92 triliun. Nilai tersebut melihat proyeksi kebutuhan energi di IKN yang mencapai 7 Giga Watt pada pemindahan tahap awal.
"Tapi misalkan yang energi itu kan kalau kita hitung, kita punya kebutuhan sampai 7 gigawatt. Kalau 7 gigawatt mungkin bisa sampai USD6 miliar dari segi kebutuhan," pungkas Agung.
(akr)
tulis komentar anda