Bahasa China Jadi Syarat Buat Jadi Pramugari Kereta Cepat, Bos KCIC Angkat Suara
Jum'at, 29 September 2023 - 19:29 WIB
JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi buka suara soal adanya informasi terkait proses rekrutmen pramugari Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang harus menguasi bahasa China .Dwiyana menegaskan, bahwa syarat pelamar kerja harus bisa berbahasa China tidaklah benar. Pasalnya kata Dwiyana nantinya pelamar yang sudah keterima kerja akan diajarkan berbahasa China.
Hal tersebut dilakukan agar pramugari tersebut familiar dengan bahasa China. Hal itu lantaran sebagian saham dari proyek kereta cepat Whoosh tersebut ada BUMN dari Tiongkok.
"Nggak harus ko, kita ajarkan supaya familiar aja, karena kan sebagian saham kan ada dari BUMN Tiongkok itu saja. Tapi tidak ada keharusan," kata Dwiyana saat ditemui dalam acara Hub Space di JCC, Jumat (29/9/2023).
Lebih lanjut Ia menegaskan, bahwa yang terpenting dari proses rekrutmen tersebut adalah sesuai dengan kompetensi yang sudah ditetapkan dalam persyaratan.
"Kita nggak ada kekhususan, yang penting secara kompetensi kita juga pernah bilang. Jadi nggak ada keharusan bisa bahasa Mandarin. Mereka malah kita ajarkan secara masif hanya percakapan sehari-hari aja lah," katanya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan, bahwa saat ini sudah lebih dari 12 orang yang menjadi pramugari dari proyek kereta cepat tersebut. Meski begitu ia tidak menjelaskan detail berapa banyak yang diterima.
Adapun penjelasan tersebut merupakan tanggapan atas adanya informasi di media sosial X @rahmaniarbaftim yang mengungkapkan bahwa untuk menjadi pramugari kereta cepat harus melalui 5 kali test dan diharuskan bisa berbahasa China.
"Dari 6.000 pelamar pramugari KCJB, hanya lulus 12 orang setelah melalui tahapan 5 kali test. Mereka diharuskan pula untuk bisa berbahasa China. Dan banyak juga pramugari dari China," katanya dikutip, Jumat (29/9/2023).
Hal tersebut dilakukan agar pramugari tersebut familiar dengan bahasa China. Hal itu lantaran sebagian saham dari proyek kereta cepat Whoosh tersebut ada BUMN dari Tiongkok.
"Nggak harus ko, kita ajarkan supaya familiar aja, karena kan sebagian saham kan ada dari BUMN Tiongkok itu saja. Tapi tidak ada keharusan," kata Dwiyana saat ditemui dalam acara Hub Space di JCC, Jumat (29/9/2023).
Lebih lanjut Ia menegaskan, bahwa yang terpenting dari proses rekrutmen tersebut adalah sesuai dengan kompetensi yang sudah ditetapkan dalam persyaratan.
"Kita nggak ada kekhususan, yang penting secara kompetensi kita juga pernah bilang. Jadi nggak ada keharusan bisa bahasa Mandarin. Mereka malah kita ajarkan secara masif hanya percakapan sehari-hari aja lah," katanya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan, bahwa saat ini sudah lebih dari 12 orang yang menjadi pramugari dari proyek kereta cepat tersebut. Meski begitu ia tidak menjelaskan detail berapa banyak yang diterima.
Adapun penjelasan tersebut merupakan tanggapan atas adanya informasi di media sosial X @rahmaniarbaftim yang mengungkapkan bahwa untuk menjadi pramugari kereta cepat harus melalui 5 kali test dan diharuskan bisa berbahasa China.
"Dari 6.000 pelamar pramugari KCJB, hanya lulus 12 orang setelah melalui tahapan 5 kali test. Mereka diharuskan pula untuk bisa berbahasa China. Dan banyak juga pramugari dari China," katanya dikutip, Jumat (29/9/2023).
(akr)
tulis komentar anda