Sandi Uno Sebut Tanggal 5 Agustus Akan Ada Pengumuman Penting
Senin, 03 Agustus 2020 - 19:05 WIB
JAKARTA - Ancaman resesi ekonomi semakin dekat dengan Indonesia. Hal itu diutarakan oleh mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno alias Sandi Uno dalam sebuah video yang diunggah di akun Facebook-nya, Senin (3/8/2020).
"Ekonomi kita akan terus turun dalam dua kali triwulan secara berturut-turut," ujar Sandi dalam video itu.
Di melanjutkan, negatifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dua kuartal itu bakal diumumkan pada 5 Agustus 2020 nanti.
"Saya mohon bantuan dari teman-teman di sini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi UMKM di daerah, bahwa resesi sebentar lagi masuk di Indonesia. Tanggal 5 Agustus akan ada pengumumannya,” kata Sandi. ( Baca juga:Proyeksi BI: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2020 Minus 4,8% )
Dia menambahkan, ancaman resesi akan semakin nyata jika peningkatan jumlah kasus baru Covid-19 tak bisa ditekan.
"Di kuartal II 2020 ini, saya prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi besar mengalami kontraksi bahkan hingga -6% jika sektor konsumsi belum pulih karena pelemahan daya beli masyarakat," katanya.
Oleh karena itu pemerintah harus segera mempercepat realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menghindari terjadinya resesi. Percepatan yang harus dikebut dari program PEN adalah penyaluran anggaran kesehatan, bantuan sosial (bansos) untuk mendongkrak konsumsi masyarakat, dan insentif di sektor UMKM.
"Berikan UMKM kemudahan untuk melakukan adaptasi ke digitalisasi dan juga berikan mereka fasilitas ke likuiditas," tandasnya.
"Ekonomi kita akan terus turun dalam dua kali triwulan secara berturut-turut," ujar Sandi dalam video itu.
Di melanjutkan, negatifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dua kuartal itu bakal diumumkan pada 5 Agustus 2020 nanti.
"Saya mohon bantuan dari teman-teman di sini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi UMKM di daerah, bahwa resesi sebentar lagi masuk di Indonesia. Tanggal 5 Agustus akan ada pengumumannya,” kata Sandi. ( Baca juga:Proyeksi BI: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2020 Minus 4,8% )
Dia menambahkan, ancaman resesi akan semakin nyata jika peningkatan jumlah kasus baru Covid-19 tak bisa ditekan.
"Di kuartal II 2020 ini, saya prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi besar mengalami kontraksi bahkan hingga -6% jika sektor konsumsi belum pulih karena pelemahan daya beli masyarakat," katanya.
Oleh karena itu pemerintah harus segera mempercepat realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menghindari terjadinya resesi. Percepatan yang harus dikebut dari program PEN adalah penyaluran anggaran kesehatan, bantuan sosial (bansos) untuk mendongkrak konsumsi masyarakat, dan insentif di sektor UMKM.
"Berikan UMKM kemudahan untuk melakukan adaptasi ke digitalisasi dan juga berikan mereka fasilitas ke likuiditas," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda