Resesi Mengancam Ekonomi Terbesar Uni Eropa Diwarnai Runtuhnya Pesanan Industri

Selasa, 08 Oktober 2024 - 16:31 WIB
loading...
Resesi Mengancam Ekonomi...
Ekonomi terbesar di Uni Eropa diperingatkan oleh analis dibayangi ancaman resesi, seiring dengan runtuhnya pesanan baru untuk barang-barang industri. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pesanan baru untuk barang-barang industri buatan Jerman mengalami penurunan paling tajam sepanjang tahun ini pada bulan Agustus 2024. Hal ini berdasarkan data sementara yang baru saja dirilis oleh biro statistik Destatis pada awal pekan kemarin.

Pesanan pabrik di bidang manufaktur turun 5,8% per Agustus, dibandingkan dari bulan sebelumnya. Selain itu pesanan sektor manufaktur Jerman sebagai ekonomi terbesar Uni Eropa juga menyusut 3,9% secara year-on-year (YoY).

Angka-angka tersebut lebih dalam dari ramalan para analis, bahwa permintaan industri bakal melemah 1,9%.

Destatis mengaitkan kemerosotan tajam secara month-on-month (MoM), terutama karena efek lonjakan tinggi pada bulan sebelumnya saat pesanan melonjak yang diklasifikasikan sebagai 'konstruksi kendaraan lain' (pembuatan pesawat, kapal, kereta api, kendaraan militer). Tanpa segmen ini, pesanan yang masuk hanya turun 3,4%.



Pesanan untuk barang modal dan produk setengah jadi masing-masing turun 8,6% dan 2,2%, pada bulan Agustus dibandingkan dengan Juli. Sedangkan pesanan yang masuk untuk barang konsumsi turun 0,9%, menurut data Destatis seperti dilansir RT.

Sektor barang modal mencakup berbagai industri, mulai dari kedirgantaraan dan pertahanan hingga konstruksi dan teknik. Barang setengah tergolong sebagai apapun yang digunakan sebagai input dalam produksi barang lainnya.

Rincian asal pesanan baru menunjukkan, adanya peningkatan yang berasal dari luar Zona Euro sebesar 3,4%. Sementara pesanan dari negara-negara Zona Euro ambruk 10,5%. Diikuti dengan merosotnya pesanan domestik yang turun 10,9%.

Output industri Jerman turut menyusut pada bulan Juli, terutama didorong oleh pelemahan aktivitas pada sektor otomotif, kata Destatis dalam rilis terpisah pada hari Minggu. Produksi menurun di sebagian besar segmen manufaktur pada bulan Juli, dengan industri otomotif membukukan penurunan 8,1% secara month-on-month (MoM).

Ekonom yang disurvei oleh Reuters, memperkirakan pemulihan tidak akan terjadi dalam kurun waktu yang cepat untuk ekonomi terbesar Eropa tersebut. Bahkan ekonomi Jerman bisa berkontraksi lagi pada kuartal ketiga, sehingga menempatkan resesi Jerman bisa datang lagi. PDB Jerman pada kuartal kedua tercatat turun -0,1%.

Setelah resesi menimpa Jerman pada tahun 2023, Komisi Eropa memperkirakan ekonomi negara itu akan mandek tahun ini. Inflasi yang terus-menerus, lonjakan harga energi, dan permintaan asing yang tidak bertenaga telah disebut sebagai alasan perlambatan.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1434 seconds (0.1#10.140)