Erick Thohir Izinkan BUMN Lakukan Impor Asalkan dengan Syarat
Kamis, 05 Oktober 2023 - 11:03 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tidak melarang perusahaan pelat merah melakukan impor . Hanya saja, aksi tersebut harus berdasarkan kebutuhan di dalam negeri.
Dia mengatakan impor dan produksi di dalam negeri harus satu data. Artinya, impor barang asing dapat dilakukan, bila mendesak untuk dipenuhi.
"Jadi saya terus mendorong sebagai Menteri BUMN, impor dan produksi harus satu data, tidak boleh beda data, kasian rakyat," ungkap Erick saat ditemui di Jakarta Timur, ditulis Kamis (5/10/2023).
Menurutnya, impor dan produksi harus terikat datanya, kedua aspek ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
"Sesuai dengan produksi yang ada di masyarakat. Saya selalu bilang, antara impor dan produksi harus terikat. Tidak bisa impor jalan sendiri, produksi jalan sendiri, nggak bisa," ucapnya.
"Akhirnya itu terjadi apa? Grey area, ya abu-abu yang akhirnya dimanfaatkan oleh orang yang ingin mencari keuntungan sesaat," tutur dia melanjutkan.
Di sektor komoditas beras, Erick menegaskan bahwa impor tergantung pada kapasitas produksi di tingkat petani. Bila produksi di dalam negeri membaik, maka impor beras tidak akan dilakukan.
"Tergantung, kalau produksi di dalam negerinya bagus ya kita tidak impor," ungkapnya. Pernyataan ini sekaligus menanggapi rencana Perum Bulog bakal mendatangkan 1 juta ton beras dari China.
Dia mengatakan impor dan produksi di dalam negeri harus satu data. Artinya, impor barang asing dapat dilakukan, bila mendesak untuk dipenuhi.
"Jadi saya terus mendorong sebagai Menteri BUMN, impor dan produksi harus satu data, tidak boleh beda data, kasian rakyat," ungkap Erick saat ditemui di Jakarta Timur, ditulis Kamis (5/10/2023).
Menurutnya, impor dan produksi harus terikat datanya, kedua aspek ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
"Sesuai dengan produksi yang ada di masyarakat. Saya selalu bilang, antara impor dan produksi harus terikat. Tidak bisa impor jalan sendiri, produksi jalan sendiri, nggak bisa," ucapnya.
"Akhirnya itu terjadi apa? Grey area, ya abu-abu yang akhirnya dimanfaatkan oleh orang yang ingin mencari keuntungan sesaat," tutur dia melanjutkan.
Di sektor komoditas beras, Erick menegaskan bahwa impor tergantung pada kapasitas produksi di tingkat petani. Bila produksi di dalam negeri membaik, maka impor beras tidak akan dilakukan.
"Tergantung, kalau produksi di dalam negerinya bagus ya kita tidak impor," ungkapnya. Pernyataan ini sekaligus menanggapi rencana Perum Bulog bakal mendatangkan 1 juta ton beras dari China.
(uka)
tulis komentar anda