Perbandingan Tarif Kereta Cepat Laos Vs KCJB Indonesia, Beda Jauh?
Senin, 09 Oktober 2023 - 17:10 WIB
JAKARTA - Perbandingan kereta cepat Laos dengan KCJB Indonesia menjadi pembahasan menarik untuk diulas. Belakangan, keduanya tengah menjadi topik yang ramai diperbincangkan warganet di media sosial.
Saat peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) beberapa waktu lalu, Whoosh diklaim sebagai kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Namun, belakangan ada warganet yang menyebut bahwa Laos telah lebih dulu mengoperasikan kereta cepat sejak 2021.
Lalu, bagaimana perbandingan kereta cepat Laos dengan kereta Whoosh milik Indonesia?
Laos memang memiliki jalur kereta api yang menghubungkan ibu kota Vientiane dengan Boten yang berada dekat perbatasan China, yakni Provinsi Yunnan. Menurut laporan Nikkei Asia, jalur kereta api sepanjang lebih dari 1.000 kilometer itu telah selesai dibangun pada 2021 di bawah proyek China’s Belt and Road Initiative.
Pada pengoperasiannya, Vientiane-Boten menjadi bagian dari jalur Vientiane-Kunming di China sejauh 1.020 kilometer.
Meski demikian, jalur yang dimiliki Laos ternyata bukanlah kereta cepat, melainkan jalur semi kereta cepat. Mengutip laman KCIC, Senin (9/10/2023), kereta api yang dimiliki Laos pada proyek tersebut mencatatkan kecepatan 160 km/jam.
Melihat standar International Union of Railway (UIC), kereta api dengan kecepatan 160 km/jam masuk kategori ‘Kereta Api Semi Cepat’. Artinya, jalur yang dimiliki Laos tersebut bukanlah kereta cepat, sehingga berbeda dengan KCJB yang memiliki kecepatan hingga 350 km/jam.
Saat peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) beberapa waktu lalu, Whoosh diklaim sebagai kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Namun, belakangan ada warganet yang menyebut bahwa Laos telah lebih dulu mengoperasikan kereta cepat sejak 2021.
Lalu, bagaimana perbandingan kereta cepat Laos dengan kereta Whoosh milik Indonesia?
Kereta Cepat Laos
Laos memang memiliki jalur kereta api yang menghubungkan ibu kota Vientiane dengan Boten yang berada dekat perbatasan China, yakni Provinsi Yunnan. Menurut laporan Nikkei Asia, jalur kereta api sepanjang lebih dari 1.000 kilometer itu telah selesai dibangun pada 2021 di bawah proyek China’s Belt and Road Initiative.
Baca Juga
Pada pengoperasiannya, Vientiane-Boten menjadi bagian dari jalur Vientiane-Kunming di China sejauh 1.020 kilometer.
Meski demikian, jalur yang dimiliki Laos ternyata bukanlah kereta cepat, melainkan jalur semi kereta cepat. Mengutip laman KCIC, Senin (9/10/2023), kereta api yang dimiliki Laos pada proyek tersebut mencatatkan kecepatan 160 km/jam.
Melihat standar International Union of Railway (UIC), kereta api dengan kecepatan 160 km/jam masuk kategori ‘Kereta Api Semi Cepat’. Artinya, jalur yang dimiliki Laos tersebut bukanlah kereta cepat, sehingga berbeda dengan KCJB yang memiliki kecepatan hingga 350 km/jam.
tulis komentar anda