Perbandingan Tarif Kereta Cepat Laos Vs KCJB Indonesia, Beda Jauh?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perbandingan kereta cepat Laos dengan KCJB Indonesia menjadi pembahasan menarik untuk diulas. Belakangan, keduanya tengah menjadi topik yang ramai diperbincangkan warganet di media sosial.
Saat peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) beberapa waktu lalu, Whoosh diklaim sebagai kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Namun, belakangan ada warganet yang menyebut bahwa Laos telah lebih dulu mengoperasikan kereta cepat sejak 2021.
Lalu, bagaimana perbandingan kereta cepat Laos dengan kereta Whoosh milik Indonesia?
Laos memang memiliki jalur kereta api yang menghubungkan ibu kota Vientiane dengan Boten yang berada dekat perbatasan China, yakni Provinsi Yunnan. Menurut laporan Nikkei Asia, jalur kereta api sepanjang lebih dari 1.000 kilometer itu telah selesai dibangun pada 2021 di bawah proyek China’s Belt and Road Initiative.
Pada pengoperasiannya, Vientiane-Boten menjadi bagian dari jalur Vientiane-Kunming di China sejauh 1.020 kilometer.
Meski demikian, jalur yang dimiliki Laos ternyata bukanlah kereta cepat, melainkan jalur semi kereta cepat. Mengutip laman KCIC, Senin (9/10/2023), kereta api yang dimiliki Laos pada proyek tersebut mencatatkan kecepatan 160 km/jam.
Melihat standar International Union of Railway (UIC), kereta api dengan kecepatan 160 km/jam masuk kategori ‘Kereta Api Semi Cepat’. Artinya, jalur yang dimiliki Laos tersebut bukanlah kereta cepat, sehingga berbeda dengan KCJB yang memiliki kecepatan hingga 350 km/jam.
Terlepas dari perbedaan statusnya, perbandingan tarif yang dimiliki kereta semi cepat Laos dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) juga menarik perhatian. Apakah ada selisih yang jauh di antara keduanya?
Bagi KCJB, memang belum diputuskan terkait tarif pasti dari operasionalnya. Meski demikian, kisaran harganya sudah pernah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Menurut Presiden Jokowi, tarif KCJB nantinya mungkin akan berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp350 ribu.
Sementara untuk Laos sendiri, belum diketahui secara pasti terkait ketentuan tarif kereta semi cepat miliknya. Namun, berdasarkan pantauan di sejumlah platform tiket online di negara tersebut, ada beberapa kisaran harga yang masuk.
Misalnya, situs Discover Laos menyebutkan tiket kereta semi cepat bisa dipesan secara online melalui ketentuan yang berlaku. Layanan kereta ini dioperasikan melalui rangkaian kereta api CR200J yang mampu melaju hingga 160 km/jam.
Sebagai contoh, diambil rute Vientiane-Boten untuk tanggal 14 Oktober 2023. Harga satu tiket kelas dua adalah USD31 atau sekitar Rp483 ribuan.
Demikian ulasan mengenai perbandingan tiket kereta cepat Laos dan KCJB Indonesia yang menarik diketahui.
Saat peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) beberapa waktu lalu, Whoosh diklaim sebagai kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Namun, belakangan ada warganet yang menyebut bahwa Laos telah lebih dulu mengoperasikan kereta cepat sejak 2021.
Lalu, bagaimana perbandingan kereta cepat Laos dengan kereta Whoosh milik Indonesia?
Kereta Cepat Laos
Laos memang memiliki jalur kereta api yang menghubungkan ibu kota Vientiane dengan Boten yang berada dekat perbatasan China, yakni Provinsi Yunnan. Menurut laporan Nikkei Asia, jalur kereta api sepanjang lebih dari 1.000 kilometer itu telah selesai dibangun pada 2021 di bawah proyek China’s Belt and Road Initiative.
Pada pengoperasiannya, Vientiane-Boten menjadi bagian dari jalur Vientiane-Kunming di China sejauh 1.020 kilometer.
Meski demikian, jalur yang dimiliki Laos ternyata bukanlah kereta cepat, melainkan jalur semi kereta cepat. Mengutip laman KCIC, Senin (9/10/2023), kereta api yang dimiliki Laos pada proyek tersebut mencatatkan kecepatan 160 km/jam.
Melihat standar International Union of Railway (UIC), kereta api dengan kecepatan 160 km/jam masuk kategori ‘Kereta Api Semi Cepat’. Artinya, jalur yang dimiliki Laos tersebut bukanlah kereta cepat, sehingga berbeda dengan KCJB yang memiliki kecepatan hingga 350 km/jam.
Perbandingan Tarif Kereta Cepat Laos vs KCJB
Terlepas dari perbedaan statusnya, perbandingan tarif yang dimiliki kereta semi cepat Laos dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) juga menarik perhatian. Apakah ada selisih yang jauh di antara keduanya?
Bagi KCJB, memang belum diputuskan terkait tarif pasti dari operasionalnya. Meski demikian, kisaran harganya sudah pernah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Menurut Presiden Jokowi, tarif KCJB nantinya mungkin akan berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp350 ribu.
Sementara untuk Laos sendiri, belum diketahui secara pasti terkait ketentuan tarif kereta semi cepat miliknya. Namun, berdasarkan pantauan di sejumlah platform tiket online di negara tersebut, ada beberapa kisaran harga yang masuk.
Misalnya, situs Discover Laos menyebutkan tiket kereta semi cepat bisa dipesan secara online melalui ketentuan yang berlaku. Layanan kereta ini dioperasikan melalui rangkaian kereta api CR200J yang mampu melaju hingga 160 km/jam.
Sebagai contoh, diambil rute Vientiane-Boten untuk tanggal 14 Oktober 2023. Harga satu tiket kelas dua adalah USD31 atau sekitar Rp483 ribuan.
Demikian ulasan mengenai perbandingan tiket kereta cepat Laos dan KCJB Indonesia yang menarik diketahui.
(okt)